Pimpinan BI Balikpapan yang Baru Diharapkan Perkuat Sinergi

Balikpapan, 9 februari 2019, pelakubisnis.com – Penguatan sinergi dan koordinasi antar pemangku kepentingan merupakan kunci memperkuat ketahanan dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Untuk itu, Pimpinan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan diharapkan memperkuat sinergi dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah, dunia usaha, dan akademisi dalam pelaksanaan tugasnya.

Demikian disampaikan Deputi Gubernur BI, Erwin Rijanto, dalam acara serah terima jabatan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan (KPw BI Balikpapan), pada 8/2. Serah terima jabatan dilakukan kepada Bimo Epyanto, sebagai Kepala KPw BI Balikpapan yang baru, menggantikan Suharman Tabrani yang menjadi Kepala KPw BI Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pergantian kepemimpinan di Bank Indonesia adalah suatu dinamika yang berkesinambungan, sebagai upaya menjaga agar organisasi Bank Indonesia tetap memiliki kinerja dan motivasi yang tinggi, sehingga mendukung fungsi, tugas dan peran, serta tanggung jawab Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran serta turut mengembangkan perekonomian nasional maupun regional.

Bank Indonesia senantiasa melakukan pengembangan guna menata sekaligus memperkuat peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia agar memiliki fungsi secara tepat dan sesuai dengan perkembangan, tantangan, dan potensi ekonominya, termasuk dapat menjalankan perannya sebagai mitra strategis (strategic advisor) dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi di daerah. Dalam kesempatan itu, Erwin Rijanto mengajak seluruh pemangku kepentingan di Kota Balikpapan untuk terus memperkuat kerjasama, bersinergi dalam menjalankan kebijakan demi menciptakan masyarakat yang sejahtera.

Erwin Rijanto mengatakan, keberhasilan pembangunan nasional merupakan refleksi dari pembangunan di tingkat regional. Pertumbuhan ekonomi Balikpapan tahun 2018 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2017 yang sebesar 3,78% (yoy). Pertumbuhan tahun 2018 diperkirakan didorong oleh industri pengolahan migas seiring dengan selesainya periode maintenance industri pengolahan migas tahun 2017 yang lalu, serta dari sektor konstruksi. Secara sektoral, tiga sektor utama yang memiliki pangsa PDRB terbesar di Balikpapan adalah (i) industri pengolahan migas; (ii) transportasi; dan (iii) konstruksi.

Dalam kesempatan yang sama, dilakukan penyerahan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa bantuan sumber air bersih kepada pesantren, Sekolah Dasar, dan warga di Kelurahan Karang Joang. Selain itu, bantuan juga diberikan kepada Pondok Pesantren Al Muttaqien dalam bentuk mesin bor duduk untuk meningkatkan produktivitas dan peran ekonomi pesantren di Balikpapan.[] sp