Talenta Robotik Dipersiapkan Sejak Dini, Bekal Hadapi Bonus Demografi 2030

Jakarta, 20 Februari 2019, pelakubisnis.com  – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan, tahun 2030 Indonesia akan berada di puncak bonus demografi. Oleh karena itu,  anak bangsa yang memiliki talenta sejak dini merupakan usia produktif dalam menghadapi bonus demografi tersebut. Indonesia juga akan menjadi kekuatan ekonomi yang diperhitungkan di ASEAN.

“Ekonomi di Indonesia tahun 2030 itu besarnya sama dengan ekonomi seluruh negara di Asean saat ini dikumpulkan menjadi ekonomi Indonesia tahun 2030. Artinya kurang lebih USD 2,5 triliun dan income per kapita orang Indonesia sudah masuk di sekitar USD 10.000 per individu. Bayangkan betapa besarnya kemampuan orang Indonesia,” ujar Menteri Rudiantara dalam Grand Opening World Robotic Explorer (WRE) di Season City, Jakarta, pada19/2 malam.

Menurut Rudiantara, angka-angka dan situasi yang disebutkan tersebut hanya bisa terjadi kalau Indonesia terus mengembangkan sumber daya manusia dari sekarang untuk bisa berkompetisi dan menjadi bangsa yang petarung di masa yang akan datang. 

“Kita sudah memasuki era revolusi industri 4.0, ada tujuh teknologi yang harus kita kuasai agar kita bisa survive kedepan. Salah satunya adalah robotik. Tanpa kita menguasai teknologi yang tujuh ini, kita bisa kalah kompetisi dengan negara asing, jadi kembali kepada peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia,” kata Rudiantara.

Peran teknologi dan kecanggihan robot di era globalisasi saat ini tidak hanya mendapatkan antusias dari pelaku robotik, anak usia dini dengan usia 5-7 tahun di Indonesia juga tengah dipersiapkan untuk menjadi pelaku robotik, bahkan anak difabel juga diajarkan dan diberikan pengetahuan tentang dunia robot 

Melihat perkembangan dan semangat anak-anak usia dini, Menteri Rudiantara mengapresiasi World Robotic Explorer atau Rumah Robot Indonesia yang diprakarsai oleh Jully Tjindrawan. 

“Apresiasi saya kepada Bu Jully yang tidak hanya melihat sebagai bisnis, tetapi bagaimana menyiapkan talenta-talenta Indonesia untuk bisa menguasai robotik. Mungkin suatu saat yang MC di acara ini tidak lagi manusia tapi sudah dialihkan ke robot,” kata Menteri Rudiantara.

Kominfo Siap Fasilitasi

Menteri Rudiantara membuktikan peran robot yang telah mengambil aktifitas manusia dalam berbagai hal. Ia mencontohkan penyiar televisi di Tiongkok yang sudah menggunakan robot. Oleh karena itu, aktifitas manusia terutama yang sifatnya berulang-ulang bisa digantikan dengan robot. 

“Ini bukan hanya teknologi robot, tetapi teknologi kecerdasan buatan, teknologi sensor. Ini yang akan terjadi dihadapan kita, dan kita harus memperkenalkan teknologi kepada talenta Indonesia dari mulai usia dini, jadi anak-anak harus dikenalkan untuk tidak takut, bahkan menguasai teknologi robot,” ujar Rudiantara.

Lebih lanjut ditambahkan,  Kominfo adalah rumah bagi siapapun. Kominfo juga sebagai rumah yang dapat menyuplai robot. Rudiantara juga mengatakan pernah mengadakan kegiatan untuk mengenalkan robot di Kominfo.

“Kami siap memfasilitasi, kami siap membantu dan mendukung, karena peran pemerintah bukan hanya sebagai regulator, bukan hanya sebagi tukang ‘ngatur’, tapi harus menjadi fasilitator bahkan menjadi akselerator, sekali lagi saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada semuanya,” kata Rudiantara.

Menteri Rudiantara menjelaskan, untuk menuju Indonesia berada di bonus puncak demografi pada tahun 2030, daya beli di Indonesia akan lebih besar. Sehingga untuk memastikan hal tersebut terjadi, Menteri Rudiantara menegaskan pentingnya mempersiapkan sumber daya manusia atas penguasaan teknologi, salah satunya robotik. 

“Tadi adik-adik kita usia mungkin sekitar lima tahun, kita bayangkan usia mereka 11 tahun dari sekarang, tahun 2030 mereka akan berusia 15 tahun, sekolahnya kelas 9. Kita bayangkan mereka menjadi talenta seperti apa di tahun 2030 nanti,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Rudiantara bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yahona Susana Yembise, Perwakilan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Tim Robotik Explorer Indonesia melakukan penandatanganan prasasti sebagai bentuk kerjasama. 

WRE memiliki visi untuk mengeksplorasi potensi anak-anak Indonesia serta mendapatkan bimbingan sejak dini dalam belajar mencintai teknologi robotik untuk menjadi kreatif dan inovatif di era globalisasi saat ini. WRE juga memiliki banyak ruang yang sangat fungsional guna menambah edukasi anak-anak Indonesia. 

Kegiatan World Robotic Explorer ini juga dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yahona Susana Yembise. Yohana mengatakan, kegiatan tersebut juga menjadi bagian dari persiapan yang sudah dibuat dan sudah menguji hak-hak anak yang merupakan tugas dari pemerintah.[] sp