Pertamina Fokus RDMP & GRR sebagai Program Prioritas

Bali, 14 Mei 2019, pelakubisnis.com – Dua program prioritas utama untuk mempercepat reorientasi industri minyak hilir Indonesia dan untuk memacu pembangunan infrastruktur hilir. Untuk itu, diupayakan meningkatkan produktivitas dengan inovasi teknologi & optimalisasi proses dalam konteks transformasi digital.

Demikian disampaikan Direktur Megaproyek Pengolahan & Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang, saat menjadi pembicara utama dalam kegiatan Refining Petrochemicals World (RPW) 2019, di hotel Westin, Bali, pada Selasa (14/5).

Menurut Tallulembang, dua program prioritas utama untuk meningkatkan kapasitas kilang Pertamina itu, yaitu Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Root Refinery (GRR).

“Dengan pembangunan empat proyek RDMP dan dua proyek GRR tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pengolahan kilang minyak Pertamina menjadi dua juta barel dari sebelumnya satu juta. Selain itu, dapat meningkatkan kemampuan pengolahan dari sweet crude menjadi sour crude dengan kandungan sulfur sekitar 2 persen,” jelasnya.

Lebih lanjut ditabahkan, proyek RDMP dan GRR dapat meningkatkan Yield of Valuable menjadi sekitar 95 persen dari sebelumnya 75 persen, menghasilkan fuel product dengan kualitas Euro V serta menghasilkan produk Petrochemical berkisar 66. 00 Kilotonnes Per Annum (KTPA) dari sebelumnya sebesar 600 KTPA sehingga bisa mengurangi impor produk petrokimia yang signifikan.

“Dengan hadirnya dua megaproyek ini, Indonesia akan bertransformasi dari importir menjadi eksportir petrochemicals serta meningkatkan produksi fuel sehingga 100 persen bisa memenuhi kebutuhan energi nasional,”tambahnya.

Sebagai informasi, RPW 2019 merupakan ajang bagi pelaku industri migas, khususnya di bidang Refinery dan Petrochemicals, yang bertujuan sebagai sarana mencari solusi dari berbagai tantangan dan peluang yang ditemui pada sektor ini. Kegiatan yang menghadirkan 40 pembicara dari dalam dan luar negeri tersebut diikuti sekitar 400 peserta yang berkecimpung dalam bisnis Refinery & Petrochemicals dalam dan luar negeri. Termasuk juga praktisi Engineering Procurement and Construction (EPC) hingga penyedia teknologi.[] RIN/pertamina.com