5 Asosiasi Desain Luncurkan Buku Pengadaan dan Pengelolaan Jasa Desain

Jakarta, 19 September 2019, pelakubisnis.com —Buku Dasar Pengadaan dan Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia diharapkan mampu menjadi rujukan tidak hanya bagi desainer tapi juga pemerintah, akademisi, klien, dan masyarakat. Buku ini membahas pemahaman desain, proyek desain, hukum dan etika profesi, hingga penyusunan biaya desain.

Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Wawan Rusiawan mengapresiasi lima asosiasi desain yang berkolaborasi dalam menyusun buku tersebut, yakni Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI), Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII), Asosiasi Profesional Desain Komunikasi Visual Indonesia (AIDIA), Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII), serta Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI). Penyusunan buku ini membutuhkan waktu hampir dua tahun dengan melakukan 12 kali FGD dan sekali konferensi.

“Kolaborasi ini diharapkan dapat terus terjalin, tidak hanya pemerintah dengan asosiasi tapi juga akademisi dan pelaku bisnis untuk semakin memperkuat ekosistem ekonomi kreatif. Pertumbuhan subsektor desain (desain produk, desain komunikasi visual, dan desain interior) mengalami pertumbuhan 5,8%-12% untuk sumbangan terhadap PDB. Diharapkan nilai tersebut terus meningkat untuk mendukung pertumbuhan ekraf mencapai 6,1% pada 2024,” jelasnya saat talkshow peluncuran Buku Pengadaan dan Pengelolaan Jasa Desain di Kantorkuu Coworking and Office Space Agro Plaza Kuningan, Jakarta, pada 18/9.

Sementara Direktur Pengambangan Strategi dan Kebijakan Pengadaan Umum LKPP Fadli Arif mengatakan, pemerintah terus melakukan penyempurnaan untuk bermitra dengan desainer dalam pengadaan barang/jasa. Ada beberapa skema yang telah diatur, yakni desainer akan dianggap sebagai konsultan jika kerjasama pembuatan desain. Namun desainer juga bisa mengikuti sayembara atau lelang jika paket pengadaan barang/jasa pemerintah berupa desain dan produk.

“Buku ini sangat bagus untuk membantu instansi pemerintah menentukan nilai pengadaan barang/jasa saat penganggaran,” ujarnya.

Koordinator Penyusunan Buku Hastjarjo Boedi Wibowo, sekaligus Ketua ADGI mengatakan sosialisasi buku ini juga akan dilakukan melalui asosiasi. Hal ini juga untuk meningkatkan kesadaran desainer mengenai pentingnya berasosiasi untuk memperjuangkan profesi. Selain itu, sosialisasi juga dilakukan kepada akademisi untuk membantu update pengembangan industri desain sehingga mampu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar.[] Asiska Riviyastuti/sp