Menteri Jonan: PLN Perlu Dorong Ekspor Indonesia

Jakarta, 9 Oktober 2019, pelakubisnis.com – China 25 tahun yang lalu tidak tercatat sebagai negara pengekspor di dunia, tapi sejak 2013 negeri Tirai Bambu tersebut berada pada urutan teratas pengekspor terbesar di dunia.  Nilai ekspor China sampai akhir 2018 mencapai US$ 2,6 triliun, mengalahkan ekspor Amerika Serikat yang beberapa dekade selalu berada posisi teratas ekspor dunia.

Demikian penggalan video presentasi yang disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, dalam sambutan pembukaan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-74 yang berlangsung pada 9/10, di Jakarta Convention Center (JCC).

“Saya berharap PLN bisa mendorong ekspor Indonesia dengan menyediakan listrik yang dibutuhkan bagi industri,” katanya serius seraya menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo mengarahkan untuk meningkatkan ekspor.

Sementara hingga saat ini Indonesia belum  masuk dalam 15 negara pengekspor terbesar didunia. Sedangkan Singapura menjadi salah satu negara yang nilai ekspornya cukup tinggi. “Pertanyaannya, Singapura mengeskpor apa? Mungkin salah satu barang ekspor-nya berasal dari Indonesia,” tandasnya.

Lebih lanjut ditambahkan, industri kita tidak akan tumbuh dengan baik, karena nilai investasinya tinggi. Berdasarkan pantauan selama mengunjungi lokasi-lokasi industri di ratusan Kabupatan/Kota di Indonesia, listrik di sana sering mati. Hampir setiap pabrik di sana menyediakan genset untuk backup bila listrik mati.

Jonan menambahkan, kapasitas listrik terpasang di China mencapai 1100 GW (Gigawatt) atau 15 kali lebih besar dibandingkan Indonesia. Sementara kapasitas terpasang  energi terbarukan mencapai 300 GW. “Memang pembangunan infrastruktur listrik itu jangka panjang. Pada 2014 kapasitas terpasang listrik kita sebesar 53 GW. Sekarang (2019-red) kapasitas terpasang kita mencapai 69 GW, berarti ada penambahan 40% selama lima tahun,” tambah Jonan.

Sampai saat ini, kata Jonan, Rasio Elektrifikasi mencapai 98,93%, melebihi target yang telah ditetapkan. Diharapkan pada 2020, rasio elektrifikasi bisa mencapai 100%.

Sementara Ketua Umum Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Supangkat Iwan Santoso mengatakan, melanjutkan kegiatan Pengabdian Masyarakat MKI dalam rangka HLN ke-74, MKI bantu dana untuk  penyambungan listrik di sekitar 150 rumah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua dan Papua Barat.

“Pada tiga hari penyelenggaraan Seminar dan Pameran  HLN74, MKI mengajak korporasi, institusi dan masyarakat umum untuk berpartisipasi menuntaskan program 100% elektrifikasi melalui penggalangan dana  sampungan listrik untuk kawasan 3t (Terjauh, Terdepan, Tertinggal) dengan besar biaya Rp747.000/rumah,” kata Iwan. [] sr