UKM Pangan Award 2019, Dorong UKM Naik Kelas

Jakarta, 18 Oktober 2019, pelakubisnis.com  – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memberikan Usaha Kecil Menengah (UKM) Pangan Award 2019 kepada 10 UKM berprestasi. Pemberian penghargaan tersebut merupakan salah satu cara mendorong UKM Indonesia mendunia dan mengekspor produkproduknya ke mancanegara.

Penyerahan UKM PanganAward 2019 dilakukan di sela-sela penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-34 di International Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten, hari ini, pada 17/10.

“Penganugerahan UKM Pangan Award ke-12 tahun 2019 inimerupakan salah satu wujud perhatian Kementerian Perdagangan dalam membina dan mengembangkan UKM Indonesia sekaligus langkah nyata pemerintah mendorong UKM Indonesia mendunia,” ujar Enggar.

UKM Pangan Award  dimaksudkan untuk mendorong UKM Indonesia naik kelas. “Kita menstimulasi UKM untuk membuat produk-produk yang kreatif. Kita melakukan pembinaan dan mengembangkan UKM dengan meningkatkan kompetensi dan kapasitas daya saing UKM dalam menghadapi persaingan usaha, baik di pasar domestik maupun global,” imbuh Enggar.

Penerima penghargaan ini dibagi dalam dua kategori, yaitu kategori umum dan khusus. Kategori umum meliputi produk bumbu, makanan kemasan siap saji, minuman kemasan, dan camilan. Sedangkan, kategori khusus adalah produk dengan inovasi pangan baru dan produk pangan unggulan daerah. Penghargaan UKM Pangan Award 2019 jenis produk bumbu juara satu diraih Kecap Asin Kalimantan, PO William Food, Bogor, Jawa Barat; dan juara dua diraih Roeparasa Bumbu Rempah, CV Karya Kirana Raya, Bandung, Jawa Barat. Selanjutnya, untuk jenis makanan kemasan siap saji, juara satu diraih Abon Kelapa, CV Abon Cap Koki, Purbalingga, Jawa Tengah; dan juara dua diraih Jamur Instan Gari-Gari, CV Ca-Wang, Bandung, Jawa Barat. Peraih penghargaan untuk jenis minuman kemasan, juara satu diraih Matcha Latte, Anugrah Tiga Putra, Jakarta; dan juara dua diraih Syrup Varian Tujuh Rasa, PO William Food, Bogor, Jawa Barat. Untuk jenis makanan camilan, juara satu diraih Toma Tomi, PT Carissa Boga Rasa, Tasikmalaya, Jawa Barat; sedangkan juara dua diraih Rodjo Chocolate Bar, PT Khalifah One Semesta, Semarang, Jawa Tengah.

Selain itu, penghargaan pada kategori khusus inovasi pangan baru diraih Sari Nektar Lontar, UD Esensi Alam Raya, Denpasar, Bali. Sedangkan, produk pangan unggulan daerah diraih oleh Sate Ambal dalam Kemasan, CV Allisha Foods, Kebumen, Jawa Tengah.

Para pemenang UKM Pangan Award 2019 tersebut diikutsertakan pada pameran Pangan Nusa, Trade Expo Indonesia (TEI) 2019.

Namun, ada empat produk yang dipilih Tim Juri untuk mengikuti ajang Food Product Display in ASEAN Food Conference pada 15 ̶17 Oktober 2019 di Denpasar, Bali. Keempat produk tersebut, yaitu Sari Nektar Lontar, Matcha Latte, Roeparasa, dan Sate Ambal.

Tim juri UKM Pangan Award 2019 beranggotakan Kepala SEAFAST Center LPPM IPB Nuri Andarwulan, praktisi desain/konsultan Prieyo Pratomo, konsultan pemasaran The Nielsen Yongky Surya Susilo, perwakilan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha (PMPU) Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Indriemayatie Asri, dan pakar kuliner Linda F. Rahmat.

MoU Perdagangan Antarpulau

Usai sesi pemberian penghargaan UKM Pangan Award 2019, Kementerian Perdagangan diwakili Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Suhanto bersama Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan R. Agus H. Purnomo dan Direktur Utama PT Pelindo I Dian Rachmawan, Direktur Utama PT Pelindo II Doso Agung, Direktur Operasi PT Pelindo II Prasetyadi, dan Direktur Utama PT Pelindo IV Farid Padang menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang mendukung Sistem Informasi Perdagangan Antarpulau(SIPAP).

Menurut Enggar, SIPAP telah dikembangkan Kementerian Perdagangan sebagai implementasi atas mandat yang telah diberikan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. “Pengembangan SIPAP dimaksudkan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” imbuh Enggar.

Lebih lanjut ditambahkan,  berharap MoU tersebut dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi perdagangan antarpulau/antarprovinsi. “Kami berharap MoU tersebut dapat memberikan kemudahan akses barang kepada masyarakat dengan harga murah, dan memiliki nilai transaksi perdagangan antarpulau sehingga memacu pertumbuhan ekonomi,” tandas Enggar.

Selain itu, Enggar menekankan, dengan adanya kerja sama tersebut Kementerian Perdagangan dan Dinas Provinsi dapat menjembatani proses pendistribusian barang. “Ke depan, Kemendag dan Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan sebagai operator dapat menjembatani dalam peredaran, pendistribusian barang, serta mengetahui ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting di wilayah NKRI dengan jumlah yang memadai, mutu yang baik, serta harga yang terjangkau,” pungkas Mendag.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Suhanto menambahkan, kerja sama jugadiharapkan dapat meningkatkan koordinasi pertukaran data antaraplikasi dalam bidang perdagangan antarpulau. “SIPAPmemudahkan kita mengetahui ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting antar wilayah/provinsi. Data-data di SIPAP valid dan terus diperbarui setiap ada transaksi,” kata Suhanto.[] sp