Investasi Indonesia Meningkat Pada Triwulan III 2019

Jakarta, 1 November  2019, pelakubisnis.com  – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan data realisasi investasi periode Triwulan III (Juli-September)  2019  mencapai Rp 205,7 triliun, meningkat sebesar 18,4% dibandingkan periode yang sama pada 2018. Capaian investasi periode ini berhasil menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 212.581 orang.

Selama triwulan III  2019 realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 100,7 triliun (naik 18,9%) dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 105,0 triliun (naik 17,8%) dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018. Penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 212.581 orang, terdiri dari 109.475 orang pada proyek PMDN dan 103.106 orang pada proyek PMA.

“Pemilihan Umum pada April 2019 lalu  terlaksana dengan damai menunjukkan sinyal positif dan berdampak pada nilai realisasi Triwulan III  2019, yang meningkat sekitar 2,6% dibandingkan Triwulan II 2019 lalu. Hal ini mengindikasikan kegiatan investasi kembali menggeliat, sehingga target realisasi investasi  2019 besar kemungkinannya akan tercapai pada Triwulan IV ini,” jelas Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta pada 31/10.

Lima negara asal PMA terbesar Triwulan III  2019, antara lain: Singapura (US$ 1,9 miliar, 27,1%); Belanda (US$ 1,4 miliar, 20,0%); R.R. Tiongkok (US$ 1,0 miliar, 14,3%); Jepang (US$ 0,9 miliar, 12,9%); dan Hong Kong, RRT (US$ 0,4 miliar, 5,7%). Sedangkan realisasi investasi (PMDN & PMA) periode Triwulan III tahun 2019 berdasarkan sektor usaha (lima besar) yaitu: Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (Rp 39,3 triliun, 19,1%); Listrik, Gas dan Air (Rp 39,1 triliun, 19,0%); Konstruksi (Rp 16,9 triliun, 8,2%); Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp 16,4 triliun, 8,0%); serta Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan (Rp 15,6 triliun, 7,6%).

“BKPM akan bekerja lebih efisien, sebagaimana arahan Bapak Presiden Jokowi, melalui koordinasi dan kolaborasi yg lebih intens dengan Kementerian/Lembaga terkait, serta Pemerintah Daerah. Baik dalam pelayanan perizinan maupun untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan yang dihadapi investor dalam merealisasikan investasinya”, lanjutnya.

Mengutip arahan Bapak Presiden saat Sidang Paripurna 20 Oktober 2019 lalu, Bahlil menyampaikan “kita perlu melakukan terobosan-terobosan baru dalam menghadapi dunia yang kompetitif ini, berorientasi pada hasil-hasil nyata, bukan saja pada proses. Jangan sampai kita terjebak dalam rutinitas yang monoton, dan peningkatan produktivitas menjadi prioritas kita.”

Realisasi Investasi Januari-September 2019

Kumulatif realisasi investasi Januari-September 2019 mencapai Rp 601,3 triliun (target realisasi investasi tahun 2019 Rp 792 triliun, tercapai 75,9%). Terdiri atas realisasi PMDN sebesar Rp 283,5 triliun (naik 17,3%) dan realisasi PMA sebesar Rp 317,8 triliun (naik 8,2%) dibandingkan periode yang sama tahun 2018.

Realisasi investasi (PMDN & PMA) selama periode Januari-September tahun 2019 berdasarkan lokasi proyek (lima besar) adalah: Jawa Barat (Rp 102,1 triliun, 17,0%); Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Rp 95,6 triliun, 15,9%); Jawa Tengah (Rp 47,2 triliun, 7,8%); Jawa Timur (Rp 46,8 triliun, 7,8%); serta Banten (Rp 33,8 triliun, 5,6%).

Lima besar negara asal PMA periode Januari-September 2019 adalah: Singapura (US$ 5,4 miliar, 25,5%); R.R. Tiongkok (US$ 3,3 miliar, 15,6%); Jepang (US$ 3,2 miliar, 15,1%); Belanda (US$ 2,1 miliar, 9,9%) dan Hong Kong, RRT (US$ 1,7 miliar, 8,0%). Sedangkan lima sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar untuk periode Januari – September 2019, antara lain: Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (Rp 111,1 triliun, 18,5%); Listrik, Gas dan Air (Rp 95,9 triliun, 16,0%); Konstruksi (Rp 48,9 triliun, 8,1%); Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp 47,4 triliun, 7,9%); serta Pertambangan (Rp 44,7 triliun, 7,4%).[] sp

Bottom of Form