APBN Jalankan Penstabilan perekonomian

Jakarta, 20  Desember 2019, pelakubisnis.com – Fungsi stabilisasi APBN untuk perekonomian Indonesia nyata terlaksana di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat adanya berbagai peristiwa dunia mulai dari tensi perdagangan hingga krisis Chile. Dalam menjalankan fungsi ini APBN bersifat countercyclical yang memberikan stimulus fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi.

Demikian rilis yang disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti, pada 19/12

Sampai dengan  30/11 lalu, defisit mencapai 2,29 persen per PDB, namun angka defisit anggaran telah turun menjadi 2,21 persen per 13 Desember 2019 yang disebabkan karena adanya kenaikan pertumbuhan penerimaan pajak serta optimalisasi belanja.

Menteri Keuangan (Menkeu),  Sri Mulyani Indrawati mengatakan,  pemerintah pada November lalu telah menerbitkan Green Sukuk Ritel yang merupakan pertama di dunia. Penerbitan tersebut, selain  menjaga kesinambungan fiskal juga sebagai salah satu komitmen pemerintah dalam menjalankan proyek hijau yang mendukung lingkungan. Hal tersebut membuktikan bahwa pemerintah mengelola pembiayaan yang ditujukan untuk hal-hal yang produktif yang bersifat hijau dalam rangka menopang pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi tekanan global.

Pemerintah senantiasa memantau dan mewaspadai perkembangan kondisi global dan domestik yang sangat dinamis. Pemerintah juga berkomitmen menjaga APBN 2019 yang sehat, kuat, dan mandiri sebagai instrumen dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan rakyat. [] sp