“Dana Jumbo” Pembangunan 5 Destinasi Pariwisata Prioritas

Pemerintah menggelontorkan “dana jumbo” untuk pembangunan infrastruktur destinasi pariwisata prioritas. Pada tahun ini dan 2020, misalnya kementerian PUPR menganggarkan Rp8,8 Triliun. Sementara Kementerian Perhubungan menganggarkan Rp 2,95 Triliun untuk program yang sama. Infrastruktur apa saja yang akan dibangun tersebut?

Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun 5 destinasi wisata prioritas bukan main-main. Keputusan ini merupakan sikap keseriusan kepala negara untuk melahirkan “Bali-Bali” baru di Indonesia. Harapannya, anugerah yang diberikan Tuhan terhadap negeri ini dapat dikelola dengan baik, sehingga memberi kemaslahatan bagi penghuni “Ibu Pertiwi”.

Kini  sedang dikembangkan 5 destinasi pariwisata super prioritas yakni Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Magelang Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Likupang di Sulawesi Utara. Dalam rapat terbatas, pada pada minggu ketiga November lalu  Presiden Jokowi mengatakan, agar terus meningkatkan infrastruktur dan utilitas dasar harus selesai di lima destinasi pariwisata super prioritas di 2020.

Menparekraf, Wishnutama: “Anggaran ke-5 destinasi berasal dari berbagai kementerian” (Foto:Svarganews)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio mengatakan, rapat terbatas dengan Presiden Jokowi membahasa setiap destinasi detail satu persatu. Presiden memberikan arahan kepada Menteri dan lembaga terkait agar dapat mendukung percepatan pembangunannya. Infrastruktur jalan, bandara, dermaga di pelabuhan, fasilitas ekonomi kreatif. Itu semua harus cepat dibangun di lima destinasi pariwisata super prioritas pada 2020.

Wishnutama mengatakan anggaran ke-5 destinasi tersebut tidak hanya dari Kemenparekraf tetapi ada juga dari KemenPUPR, Kemenhub dan lainnya. “Anggarannya dari berbagai macam kementerian,” jawabnya. Program pariwisata terkait pembangunan infrastruktur dasar untuk 5 destinasi super prioritas ditargetkan selesai pada tahun 2020. Program ini diharapkan bisa menjadikan sektor pariwisata menjadi penghasil devisa terbesar, sebagaimana disarikan dari tribun-bali.com.

Sementara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan pembangunan infrastruktur di 5 destinasi super prioritas dipercepat dan ditargetkan selesai pada 2020. “Kita akan memperbanyak aksesibilitas. Karena, wisatawan itu harus punya banyak pilihan, baik dari udara, laut, maupun darat,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam Rakornas III Pariwisata 2019 di Swissotel Pantai Indah Kapuk, Jakarta, pada September lalu.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono :”Anggaran ini dibagi untuk membangun aksesibilitas penunjang baik itu jalan, bandara, dan penunjang lainnya” (Foto: industry.co.id)

Kementerian PUPR mendukung pengembangan destinasi super prioritas terlihat dari pekerjaan yang dilakukan. Anggaran yang dikucurkan sesuai rekapitulasi Anggaran Infrastruktur PUPR pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional diajukan total bantuan anggaran untuk 2019 sebesar Rp1,7 Triliun, dan untuk 2020 Rp7,1 Triliun.

Anggaran ini dibagi untuk membangun aksesibilitas penunjang baik itu jalan, bandara, dan penunjang lainnya.”Untuk mendukung konektivitas jalan darat misalnya, seluruh destinasi tersebut disokong pembangunan jalan yang mumpuni,” kata Basuki, berdasarkan siaran pers Kementerian Pariwisata, 11 September lalu.

Danau Toba, Kementerian PUPR memperbaiki jalan sepanjang 616,24 kilometer. Selain itu, Kementerian PUPR juga membangun jalan baru, yaitu jalan elak Siantar, Silangit Muara, dan Balige. Jembatan Tano Ponggol juga menjadi bagian dari lingkup peningkatan konektivitas darat di Danau Toba.

Setelah infrastuktur selesai, tugas Kemenpar adalah mempromosikan dan memberikan fasilitas hospitality pelayanan kepada wisatawan yang datang. paling tidak hanya untuk senyum agar ramah dengan para wisatawan,” kata Basuki.

Ia juga menjelaskan, dukungan Kementerian PUPR melakukan rekonstruksi jalan sepanjang 91,7 kilometer di lintas Kebumen-Purworejo-Karangnongko. Anggaran juga mencakup preservasi jalan di dua lintas sepanjang 131,76 kilometer.

“Nanti kita bikin plasa dan jalan lingkar di sekitar Borobudur harus diperlebar. Untuk itu kami akan segera berkoordinasi dengan Kemendikbud untuk berkomunikasi dengan UNESCO, Gambarnya sudah ada, siap dieksekusi pada 2020,” katanya.

Sedangkan untuk mendukung ke KSPN Mandalika, Kementerian PUPR melakukan preservasi jalan di ruas Bandara Internasional Lombok (BIL)-Kuta (Mandalika) sepanjang 60,3 kilometer. Kementerian PUPR juga mengganti tiga jembatan masing-masing Jembatan Longken (100 meter), Jembatan Luk I (30 meter), dan Jembatan Sokong (120 meter).

Pada destinasi super prioritas paling timur, Kementerian PUPR membangun jalan baru ruas Labuan Bajo-Terang-Pelabuhan Bari sepanjang 9,14 kilometer. Selain itu dilakukan preservasi jalan Labuan Bajo-Malwatar sepanjang 65,6 kilometer.  Di Likupang pun sama. Infrastruktur jalan sepanjang 31,5 kilometer dibangun menunjang jalan Bandara-Likupang sebagai prioritas utama.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pada September lalu membuka acara Rakornas Pariwisata tersebut menyambut baik dukungan Kementerian PUPR. Karena jelas lima destinasi super prioritas merupakan bagian dari 10 Bali Baru yang sedang dikembangkan oleh pemerintah guna menarik kunjungan turis asing.

Sektor pariwisata diharapkan menjadi andalan baru dalam mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini telah ditetapkan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

“Tujuan Rakornas ini berdasarkan instruksi Presiden Jokowi yang meminta infrastruktur pariwisata haruslah tuntas pada 2020. Tidak hanya instruksi, anggarannya pun diberikan. Maka kita satukan langkah dalam Rakornas Pariwisata ini,” kata Arief Yahya yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Pariwisata.

Kemenhub mendukung kemudahan aksesibilitas pada kawasan destinasi wisata super prioritas 5 “Bali Baru” (Foto:dephub.go.id)

Sementara Kementerian Perhubungan siap mendukung kemudahan aksesibilitas pada kawasan destinasi wisata super prioritas 5 “Bali Baru”dengan mewujudkan konektivitas melalui berbagai pembangunan infrastruktur transportasi. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan dalam Forum Perhubungan dengan tema Melihat Kesiapan Infrastruktur Wujudkan Konektivitas di 5 Destinasi Wisata Bali Baru yang diselenggarakan di Hotel Redtop Jakarta Pusat pada Minggu pertama November lalu.

“Kita diberi tugas menyelesaikan yang namanya 5 Bali Baru yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan bajo, dan Likupang. Pemerintah tengah membangun banyak kawasan wisata, untuk itu kami akan mendukung dengan memadukan dengan membangun fasilitas pendukungnya yaitu infrastruktur sarana dan prasarana transportasi, agar kemudahan aksesibilitas itu terjadi di titik-titik wisata tersebut,” tambah Menhub Budi Karya Sumadi.

Salah satu fokus kerja Pemerintah sesuai arahan Bapak Presiden RI Joko Widodo pada Kabinet Indonesia Maju 2019-204 yaitu melakukan percepatan pembangunan infrastruktur untuk mewujudkan konektivitas yang menyambungkan daerah-daerah yang memiliki potensi pariwisata, khususnya di 5 destinasi pariwisata super prioritas yang tengah dikembangkan Pemerintah.

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang menjadi andalan sebagai sumber devisa bagi Indonesia yang terkenal akan keberagaman budaya dan keindahan alam. Oleh karena itu, Presiden mengatakan bahwa percepatan pembangunan infrastruktur pendukung sangat diperlukan agar dapat segera mempromosikan 5 Bali baru secara masif pada dunia internasional mulai tahun 2020.

Di tahun 2020, Pemerintah menargetkan adanya peningkatan kunjungan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) sampai dengan 18,5 juta orang per tahun dan pergerakan wisatawan nusantara mencapai 310 juta perjalanan per tahun dengan target penerimaan Devisa antara US$19-21 Miliar.

Meningkatnya kedatangan Turis mancanegara ke Indonesia diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah defisit transaksi berjalan dan neraca perdagangan negara.

Untuk itu, Kemenhub selaku Kementerian yang bertanggung jawab di bidang transportasi, melakukan upaya peningkatan konektivitas melalui pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana transportasi, agar aksesibilitas semakin mudah dan pada ujungnya menarik atau mendatangkan banyak turis baik mancanegara maupun domestik.

“Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin telah menetapkan 5 destinasi pariwisata super prioritas yang akan dijadikan sebagai ‘Bali baru’. Untuk itu kami ditugaskan untuk membangun berbagai infrastruktur transportasi seperti bandara, pelabuhan, Kapal dan fasilitas transporasi lainnya yang ditargetkan selesai pada tahun 2020 untuk mewujudkan konektivitas ke tempat destinasi wisata tersebut,” jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Pada tahun 2020, Kemenhub mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,95 Triliun untuk melakukan peningkatan kapasitas dan aksesibilitas transportasi laut, darat, perkeretaapian, dan udara di 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) tersebut dengan rincian, Rp1,04 Triliun untuk KSPN Danau Toba, Rp1,25 Triliun untuk KSPN Borobudur, Rp40,3 Miliar untuk KSPN Mandalika, Rp435,04 Miliar untuk KSPN Labuan Bajo dan Rp129,89 Miliar untuk Destinasi Unggulan Likupang.

“Bapak Presiden meminta kami untuk memastikan apa yang kami bangun dan kembangkan itu bisa delivered atau dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Tentunya untuk mewujudkan itu, kami tidak bisa bekerja sendiri. Perlu kolaborasi dengan berbagai mitra kerja seperti, Kementerian Pariwisata, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN dan melibatkan sektor swasta dalam pengembangan infrastruktur transportasi,” jelas Menhub Budi.

Di Danau Toba sejumlah infrastruktur transportasi telah dan akan dibangun (Foto: Shutterstock)

Kementerian Perhubungan telah melakukan perencanaan pembangunan dan rehabilitasi fasilitas transportasi di 5 (lima) Bali Baru. Seperti halnya Di Danau Toba, sejumlah infrastruktur transportasi telah dan akan dibangun yaitu : melakukan pembangunan/rehabilitasi 12 Pelabuhan Danau, membuat satu kapal penyeberangan Ro-Ro dan satu unit Bus Air, menyubsidi operasional angkutan antarmoda, fasilitas integrasi angkutan jalan, peningkatan jalur KA lintas Araskabu – Tebing Tinggi – Siantar sepanjang 35 km’sp (SBSN), DED pembangunan jembatan dan sistem persinyalan dan telekomunikasi serta bangunan stasiun juga pembuatan runway strip tahap I Bandara Sibisa.

Di Borobudur, Kemenhub akan membangun jalur KA Solo Balapan Bandara Adi Soemarmo, membangun KA Bandara Yogyakarta Internasional Airport – Kulonprogo, elektrifikasi jalur KA lintas Yogyakarta-Solo, menyubsidi operasional angkutan antarmoda, fasilitas intergrasi angkutan jalan, fasilitas perlengkapan jalan dan DED pembangunan jembatan dan sistem persinyalan dan telekomunikasi serta bangunan stasiun.

Di Kawasan Mandalika akan dilakukan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, perbaikan fasilitas integrasi angkutan jalan, membiayai subsidi operasional angkutan antaramoda di Mandalika, merehabilitasi Pelabuhan Pamenang, melanjutkan pembangunan Pelabuhan Faspel Gili Terawangan.

Destinasi Likupang akan dilakukan peningkatan fasilitas di Pelabuhan Likupang, membangun Kapal bottom glass di Bunaken, merehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Likupang, merehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Lembeh.

Terakhir di Labuan Bajo Kemenhub akan memberikan subsidi operasional antarmoda, memberikan fasilitas integrasi angkutan jalan, pengadaan 2 unit kapal bottom glass seperti di Likupang, melakukan pengembangan Terminal Kargo Pelabuhan Labuan Bajo, pembebasan lahan untuk pengembangan bandara, pemotongan bukit daerah transisional dan perpanjangan runway dari 2450 m x 45 m menjadi 2650 m x 45 m termasuk marking dan pengawasan.

“Tentunya pengembangan yang dilakukan tidak bisa hanya mengandalkan APBN tetapi juga perlu partisipasi sektor swasta nasional maupun asing. Seperti di Bandara Labuan Bajo, kami sedang lakukan kerjasama pengembangan infrastruktur bandara melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang diminati sejumlah investor nasional maupun asing. Seperti diamanatkan bapak Presiden agar 5 Destinasi wisata bisa segera dipromosikan pada tahun 2020, fokus kami pada tahun 2020 adalah menyelesaikan target tersebut,” pungkas Menhub.[] Yuniman Taqwa/Siti Ruslina