Perbankan Selaraskan Pembiayaan UMKM, Berkoordinasi Bersama Kemenkop UKM

Jakarta, 5 Desember 2019, pelakubisnis.com – Kementerian Koperasi dan UKM, memperkuat dan memberdayakan UMKM supaya naik kelas dan masuk dalam global value chain. Kalangan perbankan menyatakan siap menselaraskan rencana bisnisnya, sesuai dengan program yang dicanangkan pemerintah.

Demikian disampaikan  Direktur Bisnis Mikro BRI Supari,  bersama Direktur Bisnis Kecil, Ritel dan Menengah BRI, Priyastomo, usai menemui Menkop dan UKM Teten Masduki di Jakarta pada 4/12.

“Kami di perbankan khususnya Himbara,  siap menselaraskan diri dengan program Kemenkop dan UKM dalam hal  pembiayaan UMKM . Ibaratnya perbankan ini adalah satuan kerja yang siap terima komando, karena pada dasarnya tujuan kita adalah sama yaitu bagaimana menaikkelas kan UMKM ini, ” kata Sapari.

Oleh karena itu, kata Sapari,  koordinasi diantara semua stakeholders yang membina UMKM adalah perlu. Pasalnya jangan sampai pembinaan yang sudah lama dilakukan terkesan berserakan. ” Adalah sayang sekali kalau berserakan, mungkin karena jalan sendiri-sendiri. Nah dengan di bawah koordinasi Kemenkop dan UKM semoga bisa terwujud UMKM yang mampu naik kelas, menyerap tenaga kerja, mampu bersaing di pasar global dan domestik,” katanya.

Ia pun dengan adanya perhatian bersama dari Kementrian Lembaga, perbankan, OJK, BI dan lainnya, maka akan banyak UMKM yang naik kelas, sehingga postur ekonomi Indonesia akan jauh lebih sehat dibanding realitas saat ini yang terlalu jomplang antara UMKM dengan usaha besar.

Supari menjelaskan, BRI yang sudah lama fokus pada UMKM memiliki target pada 2022 nanti, 80 persen kreditnya disalurkan ke sektor UMKM. ” Kalau saat ini tercatat sudah 78 persen alokasi kredit BRI untuk UKM,” katanya.

Berdasarkan pemaparan kinerja perseroan, penyaluran kredit BRI hingga akhir September 2019 menembus Rp903,14 triliun. Pertumbuhan pembiayaan ini melebihi rata-rata kenaikan kredit yang disalurkan bank secara industri yakni 8,95% per Agustus 2019.

“Kredit segmen mikro tumbuh 13,23% yoy dengan proporsinya mencapai sepertiga dari keseluruhan kredit BRI,” ujarnya.

Jika dirinci, penyaluran kredit mikro BRI hingga akhir September 2019 telah mencapai Rp301,89 triliun. Kemudian, kredit yang disalurkan ke sektor ritel dan menengah tumbuh 14,80% yoy menjadi Rp261,67 triliun.

Penyaluran kredit di sektor konsumer juga meningkat 7,85% yoy menjadi Rp137,29 triliun. Sementara penyaluran kredit korporasi di periode yang sama sebesar Rp202,30 triliun.

“Penyaluran kredit di sektor UMKM tumbuh 12,70% menjadi Rp700,84 triliun. Portofolio kredit UMKM BRI telah mencapai 78% dari total kredit yang disalurkan. Ini sesuai target BRI bahwa pembiayaan sektor UMKM mencapai minimal 80% di 2022,” ujarnya.

Emiten berkode BBRI ini juga telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp77,26 triliun hingga akhir September 2019. Menurut ia nilai penyaluran KUR perseroan pada kuartal III/2019 telah mencapai 88,83% dari alokasi yang diberikan pemerintah sepanjang tahun ini.[] sp