Optimis Lazada Kuasai Pasar Asia Tenggara

Lazada serius mengembangkan cross border di kawasan Asia Tenggara. Didukung keahlian dan infrastruktur terbaik dari Alibaba.com serta pemahaman mengenai wilayah Asia Tenggara, Lazada optimis mampu mendorong pertumbuhan besar pasar e-commerce di wilayah ini.

Lazada kian gencar  meningkatkan operasi penjual cross-border merek internasional, di samping membangun  kemitraan untuk memperluas jangkauan konsumen di Asia Tenggara. Langkah ini diambil menyusul penjualan cross-border di wilayah tersebut mengalami peningkatan hingga empat kali lipat pada tiga tahun terakhir.

Lazada membangun pasar cross border di tahun 2015 (Foto: pelakubisnis.com)

Peningkatan Tajam dalam pengeluaran e-commerce di Asia Tenggara mencerminkan peningkatan permintaan untuk produk cross-border, dimana Gross Merchandise Value (GMV)  dari kategori cross-border Lazada meningkat 4,6 kali di antara tahun 2016 dan 2018 di seluruh Asia Tenggara.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan rintisan bergerak di bidang e-commerce. startup di kategori ini lazimnya memakai metrik utama gross merchandise value. GMV adalah total nilai penjualan seluruh barang di platform e-commerce selama kurun waktu tertentu.

Peningkatan Tajam dalam pengeluaran e-commerce di Asia Tenggara mencerminkan peningkatan permintaan untuk produk cross-border dimana GMV dari kategori cross-border Lazada meningkat 4,6x diantara 2016 dan 2018 di seluruh Asia Tenggara. Di beberapa negara, pertumbuhan ini mencapai 30x di periode yang sama. Menurut perkiraan industri, pasar e-commerce tumbuh pesat di Asia Tenggara mencapai US$240 Miliar pada tahun 2025, melampaui perkiraan sebelumnya di US$40 juta, sebagaimana dikutip dari provoke-online.com.

Lazada, misalnya, pergerakan cross border bertujuan untuk membawa merek internasional berkualitas, juga mengidentifikasi dan memelihara 300 merek teratas di antara semua penjual lintas batas enam negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Pergerakan ini akan memungkinkan merek-merek spesial yang terpilih untuk menumbuhkan bisnis dan menikmati berbagai manfaat seperti visibilitas produk yang lebih tinggi disaat pengguna mencari dan menelusuri situs. Juga yang terbaru yaitu pilihan beragam lintas batas baru pada platform Lazada.

Sementara pertumbuhan e-commerce di Asean naik 5,1% (YoY), dengan pertumbuhan rata-rata dunia sekitar 3,6% (YoY). Pertumbuhan smarthphone naik sekitar 10% dengan penetrasi internet 60%. Total market di Asean mencapai 577 juta jiwa dimana 380 juta merupakan pengguna internet.

Sedang  pertumbuhan e-commerce di Indonesia kurang lebih sama dengan Asean yakni lebih dari 5% (YoY). Penetrasi internet di Indonesia mencapai 65% dengan new user 15 juta pengguna. Dalam  hal ini penetrasi e-commerce 90% dari GDP 2,3.

Lazada sendiri per Agustus 2019 memiliki 50 juta pengguna aktif di seluruh ASEAN dengan lebih dari 300 juta produk pilihan siap untuk dibeli. Order melalui platform Lazada pun meningkat tiga kali lipat dibanding tahun lalu (year on year/YoY).

Lazada tersebar di 6 negara besar di dunia. “Kami ingin berfungsi sebagai jembatan di antara kemitraan cross-border dan menjadi bagian dari 560 juta konsumen di Asia Tenggara,” ujar Jing Yin, Wakil Presiden Komersial Lazada Group dalam siaran pers, pada Maret tahun lalu.

Didukung oleh keahlian dan infrastruktur terbaik dari Alibaba serta pemahaman mendalam mengenai wilayah Asia Tenggara, Lazada mampu melengkapi para penjual dan merek cross-border melalui berbagai pengetahuan dan fasilitas untuk mendorong pertumbuhan besar di wilayah ini. Yin memberi tahu bahwa para eksekutif terkemuka Lazada  akan membantu mereka untuk menjangkau lebih banyak consumer di Asia Tenggara dengan lebih baik.

Lazada berdiri tahun 2012 di 5 negara, Indonesia, Thailand, Philipina, Malaysia dan Vietnam. Tahun 2013, Lazada meluncurkan aplikasi android dan membuka marketplace model. Tahun 2014 untuk pertama kalinya buka di Singapura. Tahun 2015 Lazada membangun cross border. Tahun 2016, inisiatif EWTP (Electronic World Platform) mulai dikembangkan di Malaysia. Tahun 2017 melakukan integrasi koleksi dengan platform Taobao.

Lazada memiliki kurang lebih 30 gudang di ASEAN, 26 juta kapasitas produk dan lebih dari 80 partner logistic. Sedangkan Lazada X Tmall Collaboration memiliki 22 gudang di China dengan maksimum pengiriman 7 hari dan memiliki lebih dari 829 juta   pasar di China.

Didukung oleh keahlian dan infrastruktur dari Alibaba serta pemahaman mendalam mengenai wilayah Asia Tenggara, pihaknya mampu melengkapi para penjual dan merek cross-border untuk mendorong pertumbuhan besar di wilayah tersebut.

Calvin Tjahjono, Cross border Country Manager Lazada presentasi di hadapan UMKM peserta Seminar “Global Sources for Global Market” (Foto: pelakubisnis.com)

Di sisi lain, Lazada menerapkan Global Collection yang baru, sebagaimana dikutip dari technologue.id,  di mana konsumen akan mendapatkan pesanan mereka jauh lebih cepat. Untuk opsi pengiriman standar, konsumen bisa mendapatkan pesanan mereka hanya dalam jangka waktu tujuh hari sejak mereka melakukan pemesanan.

Untuk memberi para pedagang dorongan yang lebih besar, Lazada menawarkan lebih banyak peluang untuk lebih terlibat dalam melayani pelanggan melalui kampanye dengan membekali para konsumen dengan alat dan wawasan yang lebih baik untuk penjualan yang lebih efektif di Lazada. Misalnya, penjual akan mendapatkan laporan mingguan dan barang yang paling banyak dicari di platform Lazada untuk memungkinkan mereka memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang.

Tahun lalu pada 2018, Lazada telah mencetak rekor baru dengan armada pengiriman jarak tempuh Asia Tenggara dengan mengirimkan lebih dari 1 juta paket dalam sehari. Untuk menghadapi lonjakan permintaan paling banyak, 100+ mitra logistik Lazada, termasuk penyedia pengiriman pihak ketiga, meningkatkan layanan pengiriman mereka untuk mendapatkan pembelian di tangan pelanggan dengan cepat.

Lazada juga mencharter tiga pesawat untuk mengirim lebih dari 200 ton paket dari penjual cross-border ke pembeli di Indonesia, Filipina, dan Thailand tepat waktu untuk musim liburan.

Pada kesempatan acara Seminar Global Sources for Global Market Desember lalu di Jakarta Convention Centre (JCC),  Calvin Tjahjono, Cross border Country Manager Lazada menjelaskan betapa banyaknya  kesempatan dan tantangan  dalam memanfaatkan ekspor ke negara-negara melalui cross border e-commerce platform.

Di depan para peserta seminar Calvin memaparkan bahwa dengan adanya cross border, semakin banyak pilihan produk yang bisa dibeli dimana Lazada menjamin kualitas layanannya dan dengan berbelanja melalui platform e-commerce, ia mengklaim biaya lebih hemat dibandingkan melakukan impor langsung.

Sedangkan bagi penjual, selain benefit dapat membuka pasar di luar negeri  (revenue increase), juga dapat menghemat biaya procurement (cost savings).

Dengan lebih dari 80 partner logistic, Lazada membangun Lazada X Tmall Collaburation, dimana semua sarana infrastruktur Lazada saling bersinergi.

Alhasil, dari cross border Lazada memberikan imbas positif bagi sukses produk lokal seperti yang dialami KINO Ellips, Orangtua Tango dan Mustika Ratu.

Di era digital marketing ini ternyata vitamin rambut Ellips milik KINO Group dapat membuktikan kepada dunia bahwa produk buatan Indonesia mampu menembus pasar dunia.  Diantaranya  bersama program Tmall Global X Lazada  Sell to China  dan mulai membuka lapak di Tmall Global untuk pertama kalinya di September 2019.  Terbukti,  produk vitamin rambut besutan Harry ini  berhasil meraih penjualan  40 kali lipat pada momen 11.11 dibandingkan penjualan regular di Tmall Global.

 Selain KINO Group, ada beberapa perusahaan nasional yang sukses di momen harbolnas  akhir tahun lalu dan salah satu yang menghadapi persaingan perdagangan antar negara melalui e-commerce adalah OrangTua Group (OTG). Melalui  unit bisnis makanan dan minuman (MaMin) OT Tango, untuk pertama kalinya berhasil meraih pertumbuhan pesat kurang lebih 100% (YoY) di momen 11.11 di Program Tmall Global X Lazada Sell to China dan berhasil  mendapatkan 43 juta view selama livestream.  Bahkan sampai dipromosikan influencer nomor satu di platform Taobao Live (Viya) dan Youku.

Selain dua nama itu, ada  PT Mustika Ratu Tbk yang telah menandatangani MoU untuk bergabung dalam program “Tmall Global X Lazada Sell to China” pada September 2019.[] Siti Ruslina/Yuniman Taqwa/Foto: YouTube