E-Commerce Melesat, Logistik Beruntung

Pertumbuhan transaksi e-commerce mendongkrak bisnis logistik khususnya kurir. Bahkan, peningkatan transaksi e-commerce yang melesat, membuat platform seperti Toko Talk ikut masuk memberi layanan logistik.

Di tengah pandemic Covid-19 saat, terjadi perubahan pola belanja masyarakat. Masyarakat kini lebih tertarik belanja online dibandingkan offline. Perubahan pola belanja itu, tak urung membuat transaksi melalui e-commerce meningkat signifikan.

Transaksi e-commerce meningkat tajam/foto: ist

Menurut survei yang dilakukan Redseer, terdapat 51% responden  mengaku pertama kali menggunakan aplikasi belanja saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hal ini membuat volume permintaan di ­e-commerce meningkat antara 5-10 kali dibandingkan sebelum pandemi. Demikian pula transaksi hariannya pun meningkat menjadi 4,8 juta transaksi pada April lalu. Padahal sebelumnya hanya mampu menjangkau rata-rata 3,1 juta transaksi per hari pada kuartal II-2019.

Sementara menurut data Kementerian Komunikasi dan Informasi RI (Kominfo), penjualan produk sanitasi secara online meningkat hingga 600% dan penjualan produk makanan & minuman naik hingga 260% selama pandemi. Data tersebut belum termasuk peningkatan transaksi online pada produk-produk lainnya.

Hampir semua kebutuhan masyarakat dipenuhi dengan berbelanja di toko online, marketplace, ataupun forum jual beli, terlebih saat pandemi. Hingga kini, transaksi e-commerce B2C (Business to Consumer) atau antara penjual dan pembeli masih mendominasi di Indonesia. Namun mungkin tak banyak yang menyadari bahwa transaksi B2B (Business to Business) secara online juga menjadi pilihan banyak pelaku usaha dan pelanggan.

Riset Forrester/Internet Retailer B2B buyer tahun 2018, sebanyak 53% pelanggan memilih bertransaksi online. Sebanyak 93% pelanggan menyimpulkan alasan utamanya adalah adanya sistem self-serve yang membuat proses pembelian makin cepat karena pelanggan bisa mengontrol atau transaksi, mengakses riwayat pembelian, point reward, metode pembayaran, dan lainnya secara sendiri.

Data dari Research and Market menyebut bahwa pertumbuhan pasar e-commerce di Indonesia diprediksi mencapai US$ 21,2 miliar dengan tingkat pertumbuhan CAGR 37,4% untuk mencapai US$ 104 miliar di tahun 2022. Dari total pasar e-commerce tersebut, transaksi B2B berkontribusi sebesar 26,4% pada total industri.

“Sebelumnya e-commerce ini enggak pernah tumbuh lebih dari dua digit, yaitu sekitar 7-8 persen per tahun. Sekarang bisa, karena sangat tinggi perkembangannya,” ujar CEO PowerCommerce.Asia Hadi Kuncoro dalam diskusi Smart FM,  April 2020.

Bahkan, menurut Hadi, peningkatan pembelanjaan produk juga berlaku untuk kebutuhan-kebutuhan paling mendasar, seperti sayur-sayuran. Produk lain yang juga digemari oleh masyarakat ialah yang berhubungan dengan gaya hidup, seperti perlengkapan kecantikan, furnitur, hingga alat-alat olahraga.

Sementara Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita menjelaskan wabah Corona telah merubah perilaku konsumen yang pada akhirnya mengubah juga peta bisnis logistik. Pelaku bisnis logistik di lini Business to Customer (B2C) dan Customer to Customer (C2C) mengalami peningkatan permintaan yang signifikan. Sebaliknya pemain logistik Business to Business (B2B) mengalami penurunan. Ini terjadi karena ada perubahan perilaku belanja dari konsumen yang bergeser ke ranah online untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Bahkan, perusahaan startup e-commerce website builder Toko Talk mengumumkan fitur terbarunya yang diluncurkan pada Jumat (4/9) lalu, yaitu fitur fulfillment.  Fitur fulfillment ini merupakan layanan manajemen logistik untuk membantu para pelaku usaha dalam mengelola operasional bisnis online. Kemas Antonius, Head of Business Development TokoTalk menjelaskan, fitur utama manajemen logistik ini merupakan jasa pengiriman barang dari multilokasi dan ke depannya akan mencakup pula jasa penjemputan barang dari lokasi penjual, penyediaan gudang penyimpanan, hingga pengemasan barang.

Dalam waktu dekat, TokoTalk akan menggandeng tiga pemain lama yang bergerak di bidang layanan fulfillment dan warehouse. Menurut Kemas, kerjasama ini merupakan langkah optimal untuk membantu dan mempermudah pelaku bisnis e-commerce dalam pengiriman barang.

Fitur fulfillment mempermudah pelaku bisnis e-commerce mengirim barang

“Melalui fitur fulfillment ini, nantinya pelaku bisnis yang menggunakan TokoTalk tidak perlu lagi mempertimbangkan isu operasional logistik, mulai dari proses pemesanan, pengaturan stok, pengemasan, hingga pengantaran ke kurir, terutama ketika menghadapi lonjakan permintaan. Mereka tinggal duduk manis saja fokus memikirkan strategi penjualan,” tambah Kemas.

Zaim Qashmal selaku Head of Commercial Visval, salah satu merchant TokoTalk, mengungkapkan bahwa fitur fulfillment ini sangat membantunya dalam menjalankan bisnis lebih efektif dan efisien.

“Fitur fulfillment sangat memudahkan kami dalam proses input data. Dengan TokoTalk dan fitur-fiturnya yang sangat lengkap, kami jadi bisa memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin dalam mengelola bisnis online,” ujar Zaim.

Inovasi Berbasis Data                                        

Berbagai inovasi fitur dan layanan akan terus dilakukan demi memudahkan para pelaku bisnis online di TokoTalk. Kemas menjelaskan bahwa inovasi yang diciptakan selalu berbasis data dan customer experience. Misalnya, selalu memantau data fitur-fitur apa saja yang mendukung peningkatan penjualan para pebisnis. Lalu berikutnya, melihat setiap peluang bisnis yang bisa diraih dengan mengembangkan fitur atau layanan sesuai kebutuhan pengguna.

“Jika berbicara dari sisi produk, kami ingin menjadi platform solusi all-in-one andalan para pelaku bisnis online. Kami ingin menciptakan suatu ekosistem yang dapat saling bersinergi dengan kerjasama yang mutual,” ujar Kemas.

Tambah Kemas, TokoTalk sedang mengembangkan berbagai fitur lain dan siap menjalin kolaborasi dengan berbagai partner untuk mendukung terciptanya ekosistem platform e-commerce website builder yang robust dan reliable. Saat ini, fitur-fitur lain yang sedang dikembangkan oleh TokoTalk dengan para mitra strategis di antaranya adalah omnichannel, point of sale (POS), dan advanced digital marketing solution.

Fitur omnichannel ini bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai elemen dalam ekosistem e-commerce, terutama marketplace. Sementara itu, fitur POS nantinya akan memungkinkan sistem penjualan online dan offline para pebisnis dapat terhubung secara mulus. [] Yuniman Taqwa/foto ilustrasi utama: doc. kominfo