BPPT – Pemprov DKI Jakarta Sepakat Bangun Smart Microgrid

Jakarta, 20 Februari 2019, pelakubisnis.com – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tanda tanganin Perjanjian Kerjasama di Balairung Balaikota Pemprov DKI pada 19/02. Perjanjian Kerjasama tersebut tentang Pembangunan Sistem Koneksi Jaringan Kelistrikan Microgrid di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu untuk menjadi centre of Excellence for Renewable Energy Implementation in small Islands di Indonesia.

Kerjasama ini merupakan implementasi kerjasama BPPT dengan KOEMA (Korea Electrical Manufacturer Association) di tandatangani pada 28 Februari 2018.

Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material (TIEM) BPPT Eniya Listiani Dewi mengatakan, kegiatan smart microgrid di Pulau Pramuka ini dimulai dengan pembuatan Feasibility study pada tahun 2015, kemudian pihak KOEMA mengusulkan kepada pemerintah Korea untuk mendapatkan pendanaan, akhirnya pada tahun 2017 grant dari pemerintah Korea disetujui.

Kemudian lanjut Eniya, berbagai survey dilakukan ke Pulau Pramuka untuk menentukan lokasi yang tepat, sehingga pada hari ini (19/20  kita bisa melakukan penandatangan perjajian kerjasama (PKS) untuk memulai desain dan konstruiksi teknologi smart micro grid di Pulau Pramuka.

Dijelaskannya,  untuk memenuhi kebutuhan energi nasional hingga tahun 2025 maka kontribusi dari sumber energi terbarukan ditargetkan mencapai 23% atau setara dengan 45 GW. Khusus kontribusi dari energi surya atau sel fotovoltaik mencapai 6,4 GW. Ini berarti kalau dihitung secara linear, maka setiap tahunnya harus terpasang sel fotovoltaik sekitar 640 MW, ujar Eniya.

Sebagai informasi Konsep rancang bangun dari implementasi teknologi smart micro grid ini adalah untuk : (1) Mempromosikan pemanfaatan energi terbarukan (sinar matahari) sekaligus  menurunkan konsumsi BBM, karena menggunakan PV 200 kWp.

(2) Mendukung perbaikan kualitas daya di Pulau Pramuka karena saat ini daya listrik diperoleh dari jaringan listrik PLN bawah laut dari Jakarta yang tegangannya di Pulau Pramuka menjadi turun, sehingga dengan adanya pembangkit PV 200 kWp dilengkapi dengan baterai 1 MWh yang dipasang maka daya listrik dapat diperbaki.

(3) Menjaga beban kritis seperti rumah sakit, kantor pemerintah dan sekolah agar dapat terlayani tenaga listrik walaupun suplai energi listrik dari jaringan PLN mengalami gangguan.

Teknologi smart micro grid ini didukung oleh komponen berupa Photovoltaik yang akan mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik, sejumlah baterai untuk menyimpan energi kemudian disalurkan ke beban, unit genset dan sistim kontrol micro grid.  Keunggulan teknologi smart grid ini utamanya untuk membantu mewujudkan kontinuitas dan kestabilan listrik, melalui sistem hybrid PLTS (+ baterai) dan backup diesel. Karena selama ini listrik dari PLN yang lewat laut sering terkendala, padahal di pulau Pramuka terdapat Rumah Sakit yang harus selalu   terjaga sambungan listriknya.

Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan setelah melalui proses panjang yang sudah dilewati oleh BPPT, delegasi Korea dan Pemprov DKI hari ini memasuki babak baru.

Anies berharap dengan penandatangan ini dapat bersama-sama memulai sebuah terobosan atas kebutuhan energi di Kepulauan Seribu. Salah satu yang masalah yang mendasar adalah restribusi energi untuk mengjangkau keseluruhan dan kebutuhan energi yang bervariasi di Kepulauan Seribu, oleh karena itu diperlukan terobosan besar yang didukung penuh oleh teknologi dari BPPT, ucap Anis. []Humas/HMP/BPPT