Menuju Visi 2045, Keluar Dari Middle Income Trap

Jakarta, 16 Mei 2019, pelakubisnis.com – Pemerintah memiliki aspirasi besar  menjadikan Indonesia sebagai negara yang unggul di era ekonomi digital pada tahun 2045. Guna mencapai sasaran tersebut, penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0 menjadi salah satu prioritas untuk mengantarkan target visi Indonesia 2045.

“Bapak Presiden Joko Widodo sudah meluncurkan program 100 tahun Indonesia merdeka. Pada saat itu, Indonesia ditargetkan menjadi negara  maju dan sejahtera serta lolos dari middle income trap dan naik level sebagai upper middle income country,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di Jakarta, pada 15/5.

Berdasarkan targetnya, Making Indonesia 4.0 akan mewujudkan Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada  2030. “Bahkan, berdasarkan studi dari Price waterhouse Coopers (PwC), pada t 2045 Indonesia akan mampu menjadi negara perekonomian terkuat nomor empat di dunia,” tutur Menperin.

Making Indonesia 4.0, diyakini mampu mendongkrak produktivitas meningkat dua kali lipat. Ini juga turut mengubah orientasi ekonomi saat ini menjadi berbasis inovasi. “Sekarang ekonomi berbasis pada researchdevelopment dan design. Untuk itu, dahulu anggaran untuk riset kurang dari 1%, dan ke depan kita tingkatkan menjadi 2%,” ungkapnya.

Airlangga menjelaskan, penerapan ekonomi digital yang berbasis pada inovasi, dinilai juga mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional hingga 2% dari baseline sebesar 5,6%. “Kemudian diproyeksikan bakal terciptanya lapangan kerja hingga lebih dari 10 juta orang dan kontribusi manufaktur bisa terdongkrak sebesar 25%,” terangnya.

Berdasarkan studi McKinsey, kata Airlangga, pembangunan ekonomi berbasis digital bisa menciptakan pendapatan tambahan pada PDB nasional sebesar USD155 miliar di tahun 2025. “Ini new opportunity dari digitalisasi ekonomi. Selain itu, ada tambahan tenaga kerja di sektor industri sebanyak 4,5 juta orang dan disektor industry related service mencapai 12,5 juta orang,” ujarnya.

Airlangga menegaskan, Indonesia memiliki sumber daya besar dalam menyongsong era ekonomi digital, yakni adanya masa bonus demografi atau jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibanding usia non-produktif. “Kita punya golden opportunity tersebut, dan harus dimanfaatkan. Untuk pembagunan Sumber Daya Manusia (SDM) kompeten, pemerintah telah menuangkannya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN),” imbuhnya.[] sp