Investasi PMDN Sektor Pertanian Meningkat Capai 47,5 Persen

Jakarta, 20 Februari 2020, pelakubisnis.com – Kementerian Pertanian  berupaya meningkatkan investasi pada sektor pertanian . Kali ini Kementan tengah mengupayakan peningkatan investasi pertanian melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

“Upaya ini telah menunjukkan hasil mengembirakan. Hal ini terlihat pada tahun 2019, nilai investasi pada sektor pertanian yang bersumber dari PMDN meningkat 47,5% dari sebesar Rp 29,6 triliun tahun 2018 menjadi Rp 43,6 triliun tahun 2019,” demikian ujar Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementan, Ketut Kariyasa, pada 19/2.

Ketut menyebutkan selain ekspor, investasi merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Investasi akan mampu memperbesar kapasitas produksi, nilai tambah, dan kesempatan kerja bagi penduduk. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi kepada semua Kementerian dan Non Kementerian/Lembaga untuk mendorong investasi secara serius agar dapat memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

Ketut mengakui,  untuk investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) belum banyak bergerak, sehingga perlu didorong terus.  “ Secara umum, pada tahun 2019, total investasi pada sektor pertanian meningkat 5,4%, dari sebesar Rp 54,1 Triliun tahun 2018 menjadi Rp 57,0 Triliun,“ jelasnya.

Lebih lanjut ditambahkan,  untuk mendorong realisasi investasi ke depan, Mentan  Syahrul Yasin Limpo (SYL)  telah membuat terobosan dengan merevitalisasi Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang ada di setiap kecamatan menjadi Komando Strategis Pertanian (Kostra Tani) yang dicirikan oleh penggunaan IT dan alsintan secara massive.

“Melalui Kostra Tani, semua daerah-daerah yang berpotensi dan mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif untuk pengembangan pertanian akan teridentifikasi, sehingga informasi ini akan sangat bermanfaat dan menarik bagi para investor, “ ujar Ketut

Program lain yang tengah dijalankan Kementan adalah KUR, yang akan dijadikan sebagai tulang punggung pembangunan pertanian ke depan sehingga akan membuka peluang bagi pelaku-pelaku usaha untuk berinvestasi di sektor pertanian.

Ketut juga mengungkapkan,  semua kegiatan pembangunan pertanian baik KUR maupun Kostra Tani tersebut bisa dipantau secara langsung melalui Agriculture War Room (AWR) yang ada di Kementan.

” Saat ini Kementan berhasil sangat baik dalam menyediakan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia. Melalui AWR kami ingin pertanian ke depan lebih maju, lebih mandiri dan lebih modern, “ kata Ketut

Keberhasilan pemerintah dalam menyediakan pangan yang cukup dan menjaga stabilitas harga pangan tampak dari tidak adanya gejolak harga pangan, sekalipun pada hari raya dan tahun baru 2019.  Bahkan harga beras sepanjang tahun 2019 cenderung menurun, dan hal ini terlihat pada kelompok pangan beras dan umbi-umbian mengalami deflasi sebesar 0,15%, dan dimana beras mempunyai andil terbesar (0,0334) dalam mengendalikan inflasi.

“ Selain itu keberhasilan tersebut juga berdampak pada pengurangan jumlah penduduk miskin baik di perdesaan maupun di perkotaan, “ ujar Ketut [] sp