Perilaku Pasar dan Pola Konsumsi Setelah Covid-19 Tidak Berubah
Jakarta, 30 Juni 2020, pelakubisnis.com – Pandemi Covid-19 menggoyahkan perekonomian Indonesia. Dalam 4 bulan terakhir, praktis semua sektor industri ambruk. Perdagangan online dan offline mengalami kontraksi secara nasional.
Negara mengalami pelemahan konsumsi yang berdampak pada penurunan tingkat inflasi. Data BPS, Q1/2020 pertumbuhan ekonomi kita sudah menurun menjadi 2.97%. Dibandingkan dengan kuartal IV/2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat minus 2,41%. Kontributor pertumbuhan terbesar yaitu Industri dan Perdagangan menciut tajam ke 2.06% (3.85%) dan 1.6% (5.21%).
Tren lemahnya inflasi ini, menurut Yongky Susilo, Retail and Consumer Strategist, masih akan berlanjut hingga beberapa bulan ke depan. Namun demikian, ia optimistis, jika PSBB secara bertahap dilonggarkan, situasi akan pulih karena dari hasil survei McKinsey terbaru dan tren negara-negara lain, ternyata pola konsumsi dan perilaku pasar akan kembali seperti sebelum terjadi pandemi. Perilaku Pasar dan Pola Konsumsi Setelah Covid19 tidak berubah.
Yongky menambahkan, bagi konsumen, berbelanja adalah sarana refreshing yang menyenangkan dan sekaligus menghibur. Berbelanja membawa perasaan sehat serta dapat mempertemukan antara experience dan emosi konsumen sehingga membawa perasaan yang menggembirakan. “Jadi, yang berubah bukan pola belanjanya, melainkan daya beli dan cara belanjanya yang tidak sama,” jelas Yongky.
Yongky menyarankan kepada para pemilik merek agar mencermati perubahan perilaku pasar ini. Pemilik merek harus bisa mengakomodasi kendala-kendala yang dihadapi konsumen melalui digitalisasi. “Digitalisasi gerai salah satu pilihan yang disarankan,” lanjutnya.
Bagi mereka yang ingin memanfaatkan peluang bisnis, kataYongky, menyarankan agar mencari informasi sebanyak-banyaknya. Jangan salah investasi tergiur bisnis di luar kompetensi, karena semua pola konsumsi akan kembali seperti semula. Hal tersebut disampaikan Yongky dalam acara IBF 2020 pada Selasa (30/6) di depan 600 peserta webinar Indonesia Brand Forum (IBF) 2020.
Di gelar pada 30 Juni sd 2 Juli 2020, IBF 2020 adalah pelaksanaan IBF yang keempat. Berbeda dengan acara sebelumnya, IBF kali ini digelar secara webinar. Dibuka oleh Arief Yahya, mantan Menteri Pariwisata sebagai keynote speaker, acara ini menghadirkan 36 pembicara yang datang dari beragam industri, mayoritas adalah pemimpin perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.
“Karena IBF 2020 akan menjadi panduan bagi brand dalam melakukan REBOUND-REBOOT-REBORN untuk sukses di kenormalan baru. Ini merupakan branding conference paling komprehensif di masa pandemi yang membahas 40+ branding topics dan industry comeback di era new normal,” kata Yuswohady, Chairman IBF 2020.[] sr