Pameran virtual IFRA 2020, Diapresiasi Tiga Menteri

Jakarta, 21 September 2020, pelakubisnis.com  –  Pasca diberlakukannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta sepekan terakhir, para pelaku usaha dituntut untuk semakin kreatif dengan mencari dan membuka peluang usaha baru.

Demikian kata Susanty Widjaya, usai menghadiri pembukaan resmi Pameran virtual IFRA 2020 pada 18/9, yang diselenggarakan Dyandra Promosindo bersama dengan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI).

Menurutnya, peluang usaha yang ada saat ini bukan hanya mempertahannyanya tetapi juga harus mencari bibit atau peluang usaha baru seperti franchise, dan lisensi.

“Kita percaya di setiap krisis biasanya tumbuh atau timbul kesempatan atau opportunity baru bahkan terkadang bisnis atau peluang usaha baru tersebut bisa menjadi bibit-bibit unggul yang dapat dikembangkan untuk menjadi sukses. Untuk itulah 18th IFRA Virtual Expo 2020 ini diadakan untuk menyediakan platform untuk mencari peluang usaha baru,” kata Licensor dan Franchisor Bakmi Naga Resto, Batavia Café dan beberapa merek lokal Indonesia itu.

Susanty melanjutkan, kehadiran IFRA Virtual Expo 2020 dapat menjadi wadah potensial selama pandemi baik untuk mencari peluang usaha baru, melakukan transaksi bisnis juga merupakan platform yang efektif dan valuable bagi franchisor, licensor, dan para pelaku usaha untuk dapat berinteraksi langsung dengan potential franchisee, license, investor dan para pelaku usaha lainnya.

Selain itu, IFRA Virtual Expo 2020 diadakan untuk memberikan wawasan lebih mengenai industry UMKM, lisensi dan waralaba kepada para pelaku usaha dan kepada masyrakat Indonesia untuk bertransaksi bisnis melalui platform di dalamnya.

“Hadirnya dukungan pemerintah juga tururt membangun dan memberikan semangat bagi para pelaku usaha. Kita berharap dapat menjadikan IFRA Virtual Expo ini menjadi momentum untuk membangkitkan semangat baru bagi para pelaku usaha dan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk dapat lebih baik lagi di dalam membantu pemulihan ekonomi di Indonesia,” terang Susanty.

Ia mengajak semua pelaku usaha untuk bergandengan tangan dengan melakukan pemulihan ekonomi nasional Indonesia.

“Sesuai dengan tag line kami Empowering National License, saya percaya Indonesia dan UMKM Indonesia khususnya di bidang Licensing and Franchising Indonesia pasti bisa bangkit. Percaya di tengah krisis masih ada peluang dan kesempatan yang bisa dijadikan sebuah peluang untuk maju dan sukses,” kata Susanty Widjaya.

Sebagaimana diketahui, pameran waralaba dan lisensi virtual ‘IFRA Virtual Expo 2020’ dimulai pada 18 September hingga 30 September 2020  dan dapat diakses oleh publik melalui virtual platform. Pameran yang mengangkat tema Strengthening Entrepreneurship & SME Economy Through Licensing & Franchising itu diresmikan oleh tiga menteri sekaligus yakni, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Wishnutama Kusubandio, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Agus Suparmanto,  dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Teten Masduki.

Dalam sambutannya, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, mengajak pelaku usaha untuk bangkit dan melakukan transformasi bisnis di masa krisis ini, dan mendorong para pelaku usaha dan pewaralaba untuk memanfaatkan internet dan teknologi informasi untuk berintegrasi dengan ekosistem digital, seperti e-commerce, digital marketing, dan virtual market untuk dapat membantu waralaba dalam memulai usaha.

“Bagi masyarakat yang ingin melakukan investasi di sektor riil, waralaba merupakan entitas usaha yang bonafit. Sistem usaha waralaba saat ini juga menjadi populer di Indonesia dan mudah ditemui di pusat-pusat bisnis perkotaan dan daerah. Hal ini membuktikan bahwa waralaba lokal telah melakukan transformasi bisnis dalam hal standarisasi manajemen, penciptaan dan pemasaran produk, dan peningkatan kepuasan pelayanan kepada konsumen sehingga dapat diterima secara luas oleh masyarakat,” kata Agus Suparmanto.

Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Wishnutama Kusubandio. Wishnutama mengapresiasi panitia dan ASENSI (Asosiasi Lisensi Indonesia) yang berkomitmen dalam melaksanakan pameran ini di tengah masa pandemi dengan pemanfaatan teknologi, serta asosiasi dan para pelaku usaha lokal yang tetap berpikir kreatif, optimis dan giat dalam menjalankan kegiatan usahanya.

“Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selalu siap membantu para pelaku usaha industri dan ekonomi kreatif dalam masa pandemi dan pasca pandemi. Saya berharap terlaksananya IFRA 2020 dapat menjadi wadah bagi pelaku bisnis dalam mengembangkan dan mempromosikan lisensi produk lokal sehingga turut berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga. Untuk itu saya mengajak masyarakat menjadi bagian dari pameran virtual perdana di industri franchise dan license ini” terang Wishnutama.

Hadirnya IFRA juga mendorong usaha-usaha kecil, menengah, dan mikro (UMKM) untuk memasarkan produk dan mengembangkan lini usahanya. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Teten Masduki, bahwa UMKM merupakan pahlawan ekonomi dan memiliki potensi besar dalam memastikan pemulihan ekonomi nasional terakselerasi.

“Di sinilah peran IFRA menjadi krusial. IFRA dihadiri oleh para pelaku ekonomi lokal dan hal ini patut kita apresiasi agar menghasilkan multiplier effect untuk memberikan dampak positif terhadap ekonomi Indonesia. Penguatan produk lokal juga merupakan strategi kebijakan yang tepat untuk pemulihan ekonomi nasional. Untuk itu bagi para calon pelaku usaha baru, waralaba dan lisensi merupakan alternatif konsep bisnis yang inovatif dan mudah untuk diadopsi oleh UMKM,” ujar MenKopUKm Teten Masduki. []sr