Daihatsu: Bertahan di Peringkat Ke-2  Selama 12 Tahun

Meski penjualan otomotif di Indonesia drop  45%, tapi market share Daihatsu mencapai 17,3% atau naik 0,3% tahun 2020. Daihatsu optimis pangsa pasar itu bisa dipertahankan pada tahun ini.

Di masa pandemi, mobil pribadi dianggap menjadi salah satu pilihan berkendaraan yang relatif paling aman. Survei yang dilakukan Inventure, sebanyak 82,9% responden mengatakan setuju bahwa mobil pribadi adalah kendaaran yang paling aman di masa pandemi.  Tak mengherankan jika sekitar 53,1% konsumen Indonesia mengatakan, dalam kurun waktu 6 bulan setelah vaksin diproduksi mereka akan membeli mobil.

“Ini merupakan sinyal positif bagi kalangan industri otomotif untuk bangkit di tahun 2021, setelah tahun ini (2020-red) kinerja perusahaan otomotif berdarah-darah,” ujar Yuswohady, Managing Partner Inventure.

Dari riset yang dilakukan oleh Inventure, sebanyak 55,6% dari 627 responden mengatakan bahwa dalam kurun waktu 6 bulan setelah vaksin diproduksi, mereka lebih memilih membeli mobil seken dengan alasan kondisi ekonomi yang belum pasti akibat COVID-19.

Amelia Tjandra, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (kiri): “Daihatsu berhasil mempertahankan peringkat ke-2 selama 12 tahun berturut-turut”/Foto: kilasjatim.com

“Merupakan hal yang wajar, saat konsumen sedang mengalami kesulitan keuangan akibat resesi mereka memilih mobil seken. Namun seiring dengan membaiknya keuangan mereka seiring menggeliatnya ekonomi, maka pada gilirannya mereka akan membeli mobil baru,” kata Amelia Tjandra, Direktur Astra Daihatsu Motor.

Lebih lanjut Amelia mengemukakan di gelaran Indonesia Industry Outlook 2021 yang digelar Inventure, minggu pertama November lalu,  kini kondisi pasar mobil mulai membaik. Kondisi terburuk sudah dilampaui, dan  kini pelan-pelan pasar mulai menggeliat dan tahun depan akan tumbuh lebih cepat. Seperti diketahui kondisi terburuk terjadi di bulan Mei 2020 dimana penjualan mobil hanya mencapai 17.000 buah atau turun hampir setengahnya.

Amelia menambahkan pasar mobil nasional pada tahun 2020 diperkirakan secara ritel hanya mencapai 555.000 unit. Angka itu masih besar sekali peluangnya untuk Indonesia. Tidak heran bila berbagai brand otomotif masuk pasar Indonesia.

Sampai Oktober 2020, kata Amelia, posisi penjualan Daihatsu sekitar 18%, naik 1% dibandingkan tahun lalu (2019). Kendati kenaikan penjualan Daihatsu naik tipis, tapi penurunannya lebih kecil dari penurunan pasar otomotif nasional pada tahun 2020. “Kami masih di posisi nomor dua dengan total penjualan sampai Oktober sekitar 81.000 unit mobil,” kata Amelia seraya menambahkan sampai akhir tahun 2020, Daihatsu tetap menduduki ke-2.

Secara nasional, penjualan ritel otomotif Indonesia di tahun 2020 mencapai sekitar 578 ribu unit, atau turun 45% dibandingkan tahun 2019. Sementara itu, Daihatsu, misalnya,  dapat mencapai 100.026 unit, turun 44% dari tahun lalu. Performa Daihatsu lebih baik daripada pasar nasional.

“Daihatsu berhasil mempertahankan peringkat ke-2 selama 12 tahun berturut-turut. Di tahun 2020, walaupun kondisi pasar retail turun, Daihatsu berhasil meningkatkan market share sebesar 0,3% menjadi 17,3%,” kata Amelia kepada pelakubinis.com

Amelia mengatakan, penjualan otomotif nasional selama semester 2 terus menunjukkan tren meningkat. Hal ini merupakan sinyal positif untuk memasuki tahun 2021, walaupun pandemi masih berlangsung, sebagaimana yang dikutip dalam rilis yang yang dikeluarkan Daihatsu, 13/1.

Tahun 2021 ini, menurut Amelia memang akan menghadapi persaingan yang luar bisa ketat. Pasalnya, berbagai brand mencoba untuk mengambil posisi N0.2. Sementara posisi N0.3 tiap tahun berganti-ganti. “Peringkat ketiga tiap tahun berganti-ganti. Kami menghadapi Honda, kadang menghadapi Mitsubishi dan pernah juga menghadapi Suzuki,” kata Amelia. Sedangkan peringkat pertama adalah Toyota.

Walaupun tahun 2021, lanjut Amelia, masih tanda tanya. Sedangkan tahun 2020 persaingan terdekat Daihatsu adalah Honda. Tapi perbedaan peringkat Honda dengan Mitsubishi sangat tipis. Honda sampai Oktober 2020, penjualan mencapai 62.109 unit mobil, sedangkan Mitsubishi penjualan mencapai 61.857 unit mobil.

Daihatsu ditargetkan mencapai market share 17% /Foto: YouTube

“Tahun depan saya percaya bahwa dua brand akan mencoba bersaing ketat menjadi N0.2. Dan Mitsubishi menurut saya lebih diunggulkan karena commercial car naik lebih baik dari mobil passenger. Honda tidak mempunyai mobil commercial, sedangkan Mitsubishi mempunyai commercial car,” Amelia menambahkan.

Tahun 2021 akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5%. “Tentu semua pemain akan mendapat kesempatan peningkatan penjualan,” tandasnya. Siapa yang bisa memberikan produk dan layanan serta paket yang paling sesuai dengan hati orang Indonesia, itu yang akan memenangkan persaingan.

Menurut Amelia, Tren SUV di dunia semakin meningkat, namun di Indonesia masih didominasi kendaran MPV. Dan di tengah pandemi ini, kendaraan niaga diprediksi akan terus meningkat karena tumbuhnya bisnis logistik karena banyaknya belanja online.

Setiap brand, lanjutan Amelia,  pasti melakukan refreshment produk, Daihatsu juga akan terus melakukan pembaruan produk sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia. Sedangkan untuk kegiatan marketing, kami akan memanfaatkan dan memaksimalkan semua platform digital.

Gaikindo memprediksi tahun 2021  pasar otomotif Indonesia di tahun ini akan mencapai 750 ribu unit. Sementara Daihatsu juga menurut Amelia memiliki pendapat yang sama, tetap menargetkan untuk mencapai market share 17%.

Langkah apa yang diambil untuk mencapai target perjualan tersebut? Sedikitnya ada 4 strategi utama yang akan kami jalankan. Pertama, dari sisi produk.  Daihatsu akan terus melakukan refreshment dan mengembangkan produk sesuai dengan permintaan dan kondisi pasar Indonesia. Kedua, dari sisi brand. Sesuai dengan tagline “Daihatsu Sahabatku”. Daihatsu akan tetap memposisikan Daihatsu sebagai Sahabat bagi para pelanggan.. Ketiga, dari sisi proses Pembelian. Daihatsu memiliki jaringan yang luas, hampir 250 outlet di seluruh Indonesia. Kami akan terus memberikan pelayanan terbaik dan konsisten di seluruh outlet, serta menyediakan program pembelian dan kredit yang kompetitif. Periode kepemilikan, Daihatsu memberikan peace of mind dengan jaringan after sales yang mudah didapat dimana saja, harga servis yang terjangkau, atau layanan servis di rumah (Daihatsu Mobile Service) yang bisa dipesan lewat aplikasi.

Sementara Daihatsu melihat Wuling, kata Amelia, merupakan brand otomotif asal China  yang luar biasa. “Mereka dengan kemampuan penjualannya yang singkat sudah masuk dalam jajaran peringkat 6 besar. Ini merupakan prestasi yang luar biasa. Dalam waktu relatif singkat, Wuling sudah masuk dalam jajaran elit pemain-pemain di Indonesia,” tambahnya.

Amelia melihat Wuling mempunyai nafas dan investasi yang besar, sehingga bisa masuk dalam kompetisi otomotif di sini. Wuling didukung sumber dana yang luar biasa, karena pemerintah China berharap Wuling bisa tingkatkan performance di Indonesia.

Namun demikian, Daihatsu tahu tahu betul selera pasar di Indonesia. “Daihatsu diproduksi di Indonesia, sebelum diekspor. Jadi pasti produk Daihatsu paling cocok untuk pasar Indonesia,” kata Amelia seraya menambahkan, customer membeli mobil selalu melihat brand yang bisa dipercaya. Dan Daihatsu dikenal  karena mesinnya yang ‘bandel’.[] Siti Ruslina