Pelaku Bisnis

Pariwisata Lampung Optimis Bangkit Tahun 2023

Dengan pencabutan kebijakan PPKM mendorong mobilitas masyarakat lebih tinggi, sehingga sektor riil akan kembali bangkit. Pemprov Lampung menilai kebijakan itu menggairahkan sektor pariwisata daerah ini untuk  kembali normal.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung optimis sektor pariwisata akan kembali pulih pada 2023. Apalagi pemerintah pusat – Presiden Joko Widodo pada 30 Desember lalu sudah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat  (PPKM). Kebijakan itu mendorong mobilitas masyarakat diperlonggar, sehingga kebijakan ini akan membawa multiplier effect bagi perekonomian Lampung.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Bobby Irawan, di Bandar Lampung, pada 26 Januari lalu mengatakan, pencabutan kebijakan PPKM akan menimbulkan gairah baru di sektor pariwisata.  Kondisi pergerakan masyarakat kembali normal. Pihaknya optimis pada tahun 2023 ini sektor pariwisata di Lampung akan kembali pulih.

“Pada 2023 ini ditargetkan ada 4,6 juta wisatawan masuk Lampung, karena ada perbaikan keadaan, kami yakin target ini akan terlampaui,” jelasnya, sebagaimana dikutip dari medcom.id, pada 26/1 lalu.

Menurut Bobby, sebelum pandemi covid-19, wisatawan yang datang ke Lampung mencapai 9,2 juta orang, dan saat pandemi berlangsung mengalami penurunan. “Pada 2020 jumlah wisatawan turun menjadi 1,7 juta orang, dan di 2021-2022 mulai naik meski perlahan menjadi 3 juta orang,” ujarnya seraya menambahkan, makin tingginya mobilitas masyarakat saat ini, akan dijadikan peluang serta dimanfaatkan untuk menarik banyak wisatawan datang ke Lampung.

Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, menilai dengan dicabutnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Pemerintah Pusat, akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah.Sebelumnya para pelaku usaha baik itu bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Industri Kecil Menengah (IKM) dan dunia Pariwisata sedikit terhambat akibat pemberlakuan PPKM.

“Tentunya dengan pencabutan ini, akan lebih berdampak masif lagi pada kegiatan masyarakat terutama pada para pelaku-pelaku UMKM kita. Kemudian kita juga akan lebih memfokuskan untuk mempromosikan dunia pariwisata kita, sehingga dunia perekonomian kita juga akan kembali hidup,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari lamppost.co, pada 3/1.

Lebih lanjut ditambahkan. Pemkab memantau dan mengendalikan penyebaran Covid-19 di Pesawaran. “Kemarin Pak Sekda sudah melakukan rapat bersama dengan dinas terkait, tentang apa saja yang harus dilakukan pasca pencabutan PPKM ini,” kata Dendi.

Sekertaris Daerah (Sekda) Pesawaran Wildan mengatakan, setelah melakukan rapat pihaknya memutuskan untuk tetap melakukan percepatan vaksinasi bagi masyarakat mulai dosis satu, dua dan booster.

Sementara Hensilyana Berthy, istri dari   Thomas Azis Riska, pemilik Pulau Tegas Mas dan Puncak Mas mengatakan, sejak beberapa waktu lalu tempat wisatanya sudah dibuka kembali sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat. Saat itu masih mengikuti peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah provinsi Lampung. “Kami Promosi masih sama melalui media sosial untuk pengumuman bahwa sudah buka dan juga melalui media offline (koran harian),” kata Hensil kepada pelakubisnis.com, 30 Januari 2023..

Menurutnya, pengunjung masih sama tipenya. Pengunjung terbanyak bila ada libur nasional, “Kami  juga mengikuti momen libur nasional, sedangkan  untuk di momen weekend juga banyak, tapi  belum kembali seperti dahulu keramaiannya (pengunjung-red) sebelum pandemi Covid-19” katanya serius.

Hensil menjelaskan, kebijakan pencabutan PPKM , akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kunjungan. Apalagi bila musim liburan anak sekolah sehingga lumayan ramai di momen tersebut. Namun demikian, yang banyak dilakukan pihak pengelola  adalah perapihan area, pembersihan area, promosi-promosi dan update sesuatu yang baru.

Lebih lanjut Hensil menambahkan, suaminya mengelola dua kawasan wisata, yaitu: Puncak Mas dan Tegal Mas. Kawasan ini  hadir dengan konsep wisata  city view dan sea view.   Persisnya Desember 2014  Thomas membangun tempat wisata yang berada pada ketinggian sekitar 3200 mdpl (meter di atas permukaan laut-red) ini.

Thomas membangun wisata bahari  Pulau Tegal Mas yang berlokasi tak jauh dari Pulau  Pahawang.  Pulau Tegal Mas berlokasi di daerah Kabupaten Pesawaran, Lampung. Tepatnya berada di seberang Pantai Sari Ringgung yang berjarak sekitar 24 km dari Bandar Lampung. Untuk mencapainya  kita bisa naik perahu kayu dengan lama perjalanan 20 sampai 30 menit, setengah dari perjalanan kita menyeberang ke Pahawang.

Ia menambahkan, sekarang sedang ramai-ramainya orang datang ke Tegal Mas. Dulu Pahawang, untuk wisata bawah laut tapi di Tegal Mas wisatawan tak hanya bisa menikmati wisata bawah laut, di atas lautnya juga di set up penginapan  seperti di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Jadi  untuk masyarakat yang tinggal  di wilayah Jawa Barat dan Sumatera  tak perlu jauh-jauh lagi ke  Raja Empat atau Maldives sekalipun.  Karena di Pulau Tegal Mas juga tersedia sekitar 28 unit penginapan dengan konsep wisma, cottage dan hostel .” Semua dilengkapi AC, TV, Sofa dan sebagainya,”jelas wanita asal Kalimantan Timur ini.

Prospek kedua kawasan wisata tersebut, menurut Hensil, tahun ini dan selanjutnya, tetap optimis dengan dunia pariwisata karena bagaimanapun juga semua orang butuh wisata atau healing. Ia  berharap  dukungan promosi dari pemerintah setempat, pemerintah pusat untuk mendorong pariwisata di Indonesia khususnya di Lampung.

Menurut Hensil, saat ini prokes tetap dijalankan, namun kunjungan belum normal seperti sebelum pandemi. Tapi dengan dicabutnya PPKM akan mendorong masyarakat kembali berwisata. Kini mulai banyak  kegiatan beberapa event MICE  (meetings, incentives, conventions and exhibitions)   yang banyak menyedot pengunjung.  “Mall-mall pun mulai ramai dan banyak yang mengadakan promo,  dan pesaing pelaku wisata juga semakin bertambah, adanya lokasi-lokasi  baru yang dibuka saat pandemi,” kata Hensil.

Tapi meski PPKM telah dicabut, himbau Hensil, masyarakat  tetap  jalankan prokes, walaupun kini mulai berkurang  yang menggunakan masker.  “Kami merupakan wisata outdoor. Saya himbau pengunjung tetap menjaga jarak dengan pengunjung lainnya,” kata Hensil mengunci percakapan. [] Siti Ruslina

Exit mobile version