Tangerang, 11 Agustus 2023, pelakubisnis.com, – Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) kembali hadir membuka booth di Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City.
Pada pembukaan GIIAS 2023 (10/8), Ketua Pengurus YDBA, Sigit P Kumala yang didampingi Sekretaris Pengurus YDBA, Ema Poedjiwati Prasetio dan Advisor YDBA, Tonny Sumartono mengajak beberapa tamu diantaranya Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro, Direktur PT Astra International Tbk sekaligus Ketua Pembina YDBA , Gita Tiffani Boer berkeliling booth YDBA dan menunjukkan hasil karya UMKM binaan YDBA yang terbagi ke dalam 7 zona yakni, zona pohon industri, zona manufaktur, bengkel, inovasi, teknologi tepat guna, alat kesehatan dan zona fun area.
“Kami tidak hanya terkoneksi dengan sektor otomotif saja, tapi kami juga terkoneksi dengan bidang-bidang lain. Mudah-mudahan akan terbentuk satu ekosistem yang otomatis akan melibatkan lebih banyak UMKM-UMKM,” demikian paparan singkat Sigit P Kumala menjawab pertanyaan wartawan pada sessi Konfrensi Pers YDBA bertajuk “Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia” di booth YDBA yang bertempat di Pre Function hall 2 ICE BSD City Pameran GIIAS 2023.
Dalam kesempatan tersebut SIgit berharap dengan ditampilkannya produk-produk hasil karya binaannya akan terjadi business matching antara UMKM-UMKM binaannya dengan para pengunjung yang beragam status sosialnya. Setidaknya bukan hanya mendongkrak sektor otomotif saja melainkan turut mendongkrak berbagai sektor lewat zona yang ditampilkan pada kesempatan tersebut. “UMKM yang kami libatkan disini adalah UMKM yang sudah masuk kriteria Pra Mandiri dan Mandiri. Sehingga kami mencari aggregator ‘ayah angkat’ ini sudah tidak ragu-ragu lagi terhadap binaan kami. Karena sekarang ini masalah yang sering terjadi antara perusahaan besar dengan UMKM itu masalah QCD (quality, cost, delivery). Jadi harus benar dicari yang QCD nya sudah mapan,”terang Sigit.
Beberapa produk hasil karya UMKM binaan YDBA yang ditampilkan diantaranya produk batako dan paving karya UMKM asal Desa ngasem, Karanganyar Jawa Tengah, produk jendela bulat untuk penerangan alam pada kapal, produk alat kesehatan seperti timbangan dan kursi roda, lalu ada produk-produk seperti pembersih AC karya UMKM zona bengkel yang tergabung dalam Himpunan Bengkel Binaan YDBA.
Menurut Sigit rata-rata produk yang ditampilkan TKDN (tingkat komponen dalam negeri) sebesar 70 sampai 100 persen. Seperti produk alat kesehatan menurutnya tak sedikit yang TKDN nya 100 persen. Demikian dengan produk pengupas kulit luar biji kopi, Sigit menyebut TKDN produk yang diciptakan CV Matachachindo dari UMKM asal Tegal Jawa Tengah ini TKDN nya sudah mencapai 80 persen.
Sigit berharap akan semakin banyak UMKM-UMKM binaan YDBA yang mampu mandiri, memenuhi standar QCD dan benar-benar sudah menguasai 5 pilar yang dibangun YDBA yakni pilar Produksi, HRD, Marketing, Finance dan memahami EHS dan CSR.[]sr