Ekspor Hot-Rolled Flat Products Of Alloy Or Non-Alloy Steel Indonesia Bebas Bea Masuk Anti-Dumping ke India

Jakarta,  21 Januari  2022, pelakubisnis.com  –Ekspor  produk hot-rolled  flat  products  of  alloy  or  non-alloy  steel(HRFPANA) Indonesia berhasil bebas bea masuk anti-dumping(BMAD) ke India. Hal ini dikarenakan Kementerian  KeuanganIndia  menolak  rekomendasi  Otoritas  Anti-Dumping  India  yaituDirectorate General  Trade  Remedies  (DGTR)  atas  perpanjangan  BMADproduk HRFPANA,yang  salah  satunya berasal dari Indonesia.

Demikian rilis yang disampaikan Kepala Biro Hubungana Kemasyarakatan, Kementerian Perdagangan, Ani Mulyati, pada 21/1.

Pembatalan    BMAD    produk   HRFPANA ini berdasarkan  keputusanKementerian    Keuangan    India  melalui  Tax    Revenue    Unit    (TRU).  Ketetapan  tersebut  berdasarkan  keputusan  Kementerian Keuangan  India  melalui TRU dalam  Office  Memorandum yang  dikeluarkan  pada  4  Januari  2022. Setelah mempertimbangkan rekomendasi final findingsDGTR, Pemerintah India memutuskan untuk tidak  menerima  rekomendasi tersebut,  sehingga  perpanjangan  BMAD  untuk  produk  HRFPANA  yang antara lain berasal dari Indonesia tidak diteruskan.

“Indonesia menyambut baik keputusan Pemerintah India yang tidak menerima rekomendasi  DGTR untuk  memperpanjang  penerapan  BMAD  atas  produk  HRFPANA.  PenolakanKementerian  Keuangan India atas  rekomendasi  perpanjangan BMAD  oleh  DGTR  tersebut  merupakan  peluang  yang  cukup baik  bagi  eksportir  Indonesia  untuk  kembali  meningkatkan  ekspor  produk baja ke India,”ungkap Mendag Lutfi.

Berdasarkan  data  Badan  Pusat  Statistik,  nilai  ekspor  HRFPANA  ke  India  pada  2021  sebesar  USD  5,9 juta. Nilai ini turun 81 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar USD 31,4 juta.

Direktur  Jenderal  Perdagangan  Luar  Negeri  Kementerian  Perdagangan  Indrasari  Wisnu  Wardhana mengungkapkan,    Pemerintah    India    telah    mengambil    keputusan    yang    tepat    untuk    tidak memperpanjang   pengenaan   BMAD   produk   HRFPANA   yang   direkomendasikanDGTR. “Langkah Pemerintah  India  diharapkan  dapat  meningkatkan  daya  saing ekspor produk HRFPANA ke India,”kata Wisnu.

Wisnu menjelaskan, penyelidikan sunset  reviewdalam  rangka  perpanjangan  pengenaan  BMAD produk HRFPANA sudah berjalan selama lebih dari 9 bulan sejak diinisiasi pada 31 Maret 2021. “Pada 14   September   2021,   DGTR   India   mengeluarkan   keputusan   akhir   yang   merekomendasikan perpanjangan penerapan BMAD tersebut untuk lima tahun ke depan,”tutur Wisnu.

Direktur  Pengamanan  Perdagangan  Natan  Kambuno  menambahkan, sejak  diberlakukannya  BMADpada  2017,  nilai  ekspor  HRFPANA  ke  India  mengalami  tren  penurunan  sebesar  38persen. “Dengan dihentikannya  pengenaan  BMAD  tersebut,  eksporHRFPANA  ke  India diharapkan  akan  meningkat. Khususnya  karenaIndia  merupakan  salah  satu  pasar  potensial  produk  HRFPANA  dengan  pangsa pasar sebesar 5,8persendari total ekspor HRFPANA pada tahun 2020,”pungkas Natan[]sp