Kemendag dan PT PPI Lepas Ekspor Kopi Robusta ke Mesir Senilai Rp3,5 Miliar

Lampung,    1 Februari 2022, pelakubisnis.com  – Kementerian    Perdagangan    melalui    Direktorat    Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional  dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) melepas ekspor kopi  perdana  ke  Mesir  tahun  2022  senilai  Rp3,5  miliar.  Pelepasan  ekspor  kopi  jenis robustaini dilakukan pada Minggu (30/1) di Pergudangan Kopi di Lampung, Sumatra Selatan.

Ekspor  kopi  tersebut  dilakukan  dalam  dua  pengiriman  yaitu sebanyak  enam  kontainer  dan berikutnya  pada  minggu  depan  sebanyak  enam  kontainer.  Ekspor  kopi  robusta  ini  menghasilkan total kontrak mencapai 3000 ton selama tahun 2022.

Pada   pelepasan   ekspor   tersebut, PT   PPI   yang   merupakan penjamin   (off-taker) Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara juga melakukan peluncuranPMO Kopi Nusantara.

“Pelepasan ekspor kopi ini merupakan bentuk sinergi berbagai pihak antara lain pemerintah pusat dan   daerah,   BUMN,   pelaku   usaha, dan pemangku   kepentingan terkait.   Tujuannya   untuk meningkatkan    kinerja    ekspor    kopi    Indonesia    ke    Mesir    sekaligus    sebagai    upaya    dalam meningkatkan   kesejahteraan   dan   ekonomi   petani   kopi   Indonesia,” ujar Direktur   Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi pada kesempatan terpisah.

Direktur  Pengembangan  Produk  Ekspor,  Miftah  Farid menambahkan, Pelepasan  ekspor  kopi robusta  PT  PPI  terwujud  atas  kerja  sama  dengan  Atase  Perdagangan  Indonesia  di  Kairo  dalam upaya    mempertahankan  pasar  Mesir  sebagai  negara  importir  terbesar  ke-2  untuk  produk  kopi Indonesia.

Miftah menyampaikan, berdasarkan data BPS, kinerja ekspor kopi Indonesia pada periode Januari–November  2021  tercatat  mencapai  USD  757,41  juta  atau meningkat  2,73  persen dibanding periode yang sama tahun 2020 yangsebesar USD 737,27 juta. Adapun negara tujuan ekspor utama produk  kopi  Indonesia  antara  lain  Amerika  Serikat  (22,94  persen),  Mesir  (10,46  persen),  Jepang (7,61  persen),  Spanyol  (6,45persen),  dan  Malaysia  (6,31  persen).“Meski  di  masa  pandemi, pertumbuhan nilai ekspor kopi Indonesia terus mengalami peningkatan,” imbuh Miftah.

Menurut  Miftah,  Indonesia  perlu  memanfaatkan  keunggulan  dan  potensi  produk  kopi  sebagai daya   dorong   dalam   meningkatkan   kinerja   ekspor   kopi   Indonesia   ke   negara   tujuan   ekspor. Khususnya karena Indonesia sebagai negara yang memiliki 35 jenis kopi Indikasi Geografis (IG) dan terdaftar  di  Direktorat  Jenderal Hak  dan Kekayaan  Intelektual  Kementerian  Hukum  dan  HAM. Selain  itu,  saat  ini  kopi arabika  gayo  juga telah  terdaftar  di  Eropa  dan  merupakan  satu-satunya produkIGIndonesia yang dilindungi di Eropa.

“Untuk  meningkatkan daya  saing  produk  ekspor  kopi Indonesia, Kemendag telah  melakukan berbagai   upaya promosi   antara   lain   peningkatan   kemampuan   dan   keterampilan (capacity building) bagi  pelaku  usaha  ekspor,  pengembangan  produk, mempromosikan  merek  dagang (branding),  pelatihan  ekspor,  informasi  pasar  ekspor, penjajakan  bisnis  (business  matching),  dan berbagai program lainnya yang mendukung pelaku usaha ekspor,”pungkas Miftah.[]sp