JMFW 2023: Manfaatkan Pemulihan Ekonomi Global dan Pengembangan Produk Halal

Jakarta, 7 April 2022, pelakubisnis.com – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menyampaikan akan pentingnya ekosistem fashion muslim  dan  peta  jalan  pengembangan fashion muslim  yang  berkesinambungan  untuk mewujudkan Indonesia sebagai pemain utama sektor fashion muslim dunia.

Demikian disampaikan Wakil Presiden saat membuka seminar Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) Seri 1 bertajuk “Education as Pillar for Sustainable Fashion”, Rabu (6/4).

“Kita dapat melihat bahwa corak dan keunikan busana muslim berbeda-beda  di  setiap  wilayah Indonesia.  Kekayaan  budaya  tersebut  sekaligus  memberikan peluang  besar  bagi  Indonesia  untuk menjadi  pencipta  tren fashion  muslim  dunia.  Sebagai  salah  satu  industri  unggulan  dari  ekosistem halal  Indonesia,  kita  berharap  ekspor fashion muslim  ke  pasar  global  akan  mampu  meningkat signifikan dalam tahun-tahun mendatang,” kata Wakil Presiden.

Sementara  Menteri  Perdagangan  Muhammad  Lutfi menyampaikan,  JMFW  menjadi  salah  satu  upaya  pemerintah  mendorong  perkembangan  produk halal dan fashion muslim.“JMFW menjadi upaya memperkenalkan dan mempromosikan produk fashionmuslim Indonesia di pasar  global,  yang  pada  akhirnya  dapat  berkontribusi  pada  kemajuan  industri fashionmuslim Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai pusat fashionmuslim dunia,”kata Lutfi.

JMFW diinisiasi Kementerian Perdagangan yang bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN)   Indonesia.   Sejumlah   mitra   kerja   meliputi   kementerian  dan  lembaga,   salah   satunya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta akademisi, desainer, asosiasi, dan industri fashion dengan industri penunjangnya seperti industri makanan halal, kosmetik, aksesoris dan alas kaki.

“Sebagaimana Roadmap Fashion Muslim Indonesia, maka fokus penyelenggaraan JMFW tahun 2022 ini adalah penguatan branding fashion muslim Indonesia dengan segala potensi, kreativitas, dan  inovasi  produk.Banyak  hal  yang  perlu  kita  kerjakan  bersama-sama  dan  diperlukan  sinergi dengan   berbagai   pihak   terkait,” tegas   Direktur   Jenderal   Pengembangan   Ekspor   Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi.

Acara puncak JMFW tahun 2022 ini direncanakan digelar pada 20–22 Oktober 2022 mendatang di  Trade  Expo  Indonesia  2022  di  ICE  BSD, Tangerang. Rangkaian kegiatan berupa pergelaran busana, pameran, temu wicara (talkshow), dan seminar. Akan diadakan pula area pamer virtual (virtual showroom) dan penjajakan bisnis (business matching).

Sementara  itu  di  tahun  2023  mendatang,  targetnya  adalah penguatan  jejaring  kerja  (networking) dengan  terjun  langsung  dalam  peta fashion internasional. Target    tahun  2024  adalah deklarasi  Indonesia  sebagai  pusat fashion muslim  dunia,  melalui  JMFW  yang  telah  menjadi perhelatan internasional.

Pada sesi seminar, hadir sebagai narasumber yaitu Direktur Islamic Fashion Institute Hanni Haerani, Pendiri Buttonscarves Linda Anggrea, CEO NBRS Corp Rikrik Riesmawan, dan Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan  Indonesia  Jemmy  Kartiwa.  Bertindak  sebagai  moderator adalah Direktur  Asia  Pacific Rayon Basrie Kamba.

Dari  diskusi  tersebut,  mengemuka topik bahwa  peranan  akademisi  di  bidang fashion muslim  Indonesia  masih  harus  didorong  untuk mengimbangi    besarnya    potensi    pasar fashion muslim    dalam    negeri.    Salah    satu    upaya mengoptimalkan peran akademisi adalah terwujudnya nomenklatur dan kurikulum fashion muslim untuk pendidikan tinggi.

Pada  sektor fashion muslim,  Indonesia  tidak  hanya  unggul  dari  ukuran  pasar,  tetapi  juga  potensi pelaku yang mampu membuat produk-produk fashion muslim berkualitas tinggi. Dari sejumlah topik diskusi  tersebut,  Indonesia  berpeluang  besar  untuk  menjadi  kiblat fashion muslim  dunia  di  2024 mendatang.

Sebagai bentuk kolaborasi akademisi dan industri, pada Road to Jakarta Muslim Fashion Week Seri 1  hari  ini  juga  diadakan  penandatanganan  nota  kesepahaman  (MoU)  Pengembangan  Fashion Muslim antara tujuh perguruan tinggi dan industri. Melalui MoU ini, Didi berharap sinergi akademisi dan  industri  dapat  semakin  kuat. “Akademisi dapat mencetak sumber daya  manusia  di  bidang fashion muslim yang andal dan menghasilkan karya sesuai dengan kebutuhan industri,”kata Didi.[]sp