KADI Mulai Penyelidikan Pengenaan BMAD Impor Besi Baja H dan I Section Asal Tiongkok

Jakarta, 14 Februari 2023, pelakubisnis.com – Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) memulai penyelidikan peninjauan kembali (sunset review) atas pengenaan Bea Masuk Anti Damping (BMAD) terhadap impor produk H dan  I  Section   dari  Republik  Rakyat  Tiongkok  pada  13/2.  Sebelumnya, pengenaan    BMAD    tersebut    didasarkan    pada    Peraturan    Menteri    Keuangan    (PMK)    Nomor 24/PMK.010/2019 yang berlaku mulai 2 April 2019 dan berakhir pada 2 April 2024.

Pada PMK tersebut, produk H Section merupakan produk besi atau baja bukan paduan, tidak dikerjakan lebih  lanjut  selain  dicanai  panas,  ditarik panas, atau  diekstrusi, dengan tinggi 80  mm  atau  lebih yang termasuk dalam pos tarif 7216.33.11 dan 7216.33.19. Sedangkan produk I Section merupakan produk besi  atau  baja  bukan  paduan,  tidak  dikerjakan  lebih  lanjut  selain  dicanai  panas,  ditarik  panas,  atau diekstrusi, dengan tinggi 80 mm atau lebih yang termasuk dalam pos tarif 7216.32.10 dan 7216.32.90 (BKTI 2022).

Ketua  KADI  Donna  Gultom  menyebut,  penyelidikan  ini  merupakan  tindak  lanjut  dari  permohonan  PT Gunung  Raja  Paksi  Tbk.  Perusahaan  ini  mendorong  dilakukan  peninjauan  kembali  atas  pengenaan BMAD terhadap impor produk H dan I Section.

“Setelah  meneliti  dan  menganalisis  permohonan  tersebut,  KADI  menemukan  adanya  indikasi  apabila pengenaan  BMAD  dihentikan atau  tidak  diperpanjang  maka  akan  berpotensi  untuk  berulang  atau berlanjutnya (continuation  or  reccurence) dumping  dan/atau  kerugian  yang  dialami  industri  dalam negeri atas barang impor H dan I Section yang berasal dari Tiongkok,”jelas Donna.

Dasar hukum penyelidikan untuk meninjau kembali pengenaan BMAD ini adalah Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2011 tentang Tindakan Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan,     serta     Peraturan     Menteri     Perdagangan     Republik     Indonesia     Nomor     76/M-DAG/PER/12/2012  tentang  Tata  Cara  Penyelidikan  Dalam  Rangka  Pengenaan  Tindakan  Antidumping dan Tindakan Imbalan.

KADI telah menyampaikan informasi terkait dimulainya penyelidikan tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan, khususnya industri dalam negeri, importir, asosiasi, eksportir/produsen dari Tiongkok yang  diketahui,  Kedutaan  Besar  Republik  Indonesia  di  Tiongkok,  dan  perwakilan  pemerintahan Tiongkok di Indonesia.

KADI  memberikan  kesempatan  bagi  pihak  yang  berkepentingan  lainnya yang  belum  diketahui  untuk menyampaikan pemberitahuan ikut berpartisipasi pada penyelidikan selambat-lambatnya 14 hari sejak tanggal  pengumuman.  Pemberitahuan  tersebut  dapat  disampaikan  kepada  KADI.[]sp/foto: doc. Humas Kemendag