Indonesia – Mesir Sepakat Tingkatkan Perdagangan Bilateral

Istanbul, 12Juni 2024, pelakubisnis.com – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Indonesia dan Mesir  sepakat   meningkatkan  kerja  sama  perdagangan  bilateral.  Mendag   menyambut  baik  rencana  pertemuan  Joint  Trade  Comittee  (JTC)  dengan  Mesir  yang  akan dilaksanakan pada Juli mendatang di Bali.

Demikian disampaikan Zulkifli   Hasan   saat   bertemu   Menteri   Perdagangan   dan Perindustrian  Mesir,  Ahmed  Samir  Saleh,  di  Istanbul,  Turki,  pada  11/6.  Pertemuan berlangsung di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri ke-3 Komite Perundingan Perdagangan (TNC) Sistem  Preferensi  Perdagangan -Organisasi  Kerja  Sama  Islam  (TPS-OIC)  dan  Pertemuan  Informal Tingkat Menteri D-8.

“Saya memandang hubungan dagang Indonesia dan Mesir masih dapat lebih ditingkatkan. Kedua negara memiliki hubungan diplomatik yang panjang dan menjadi fondasi kuat dalam menjalin kerja sama perdagangan yang lebih erat,”ungkap  Zulkifli Hasan.

Bagi  Indonesia,  Mesir  merupakan  mitra  dagang  nontradisional  yang  strategis  di  Kawasan  Afrika. “Mesir dapat memanfaatkan potensi Indonesia sebagai pintu gerbang menuju pasar ASEAN, sementara Indonesia dapat menjadikan Mesir sebagai hub menuju pasar Afrika, Eropa, dan Timur Tengah,”jelas Zulkifli Hasan.

Menteri Ahmed menyatakan ingin mempelajari lebih jauh tentang potensi perdagangan yang dapat digali dengan Indonesia. Selain itu, Mesir menunjukkan semangat yang sama untuk meningkatkan perdagangan bilateral hingga dua kali lipat. Adapun terkait kerja sama dalam kerangka D-8, Mesir menyambut   baik   komitmen   Indonesia   yang   telah   memulai   implementasi   D-8   Preferential Trade Agreement (PTA). “Kami menyampaikan kepada Mesir bahwa Indonesia menyetujui dan mendukung kerja sama PTA antar negara anggota D-8,”lanjut Zulkifli Hasan.

Pada   kesempatan   ini,   kedua   menteri   juga   saling   menyampaikan   keprihatinan   atas   krisis kemanusiaan  yang  dialami  oleh  rakyat  Palestina.  Menteri  Ahmed  secara  khusus  mengapresiasi peran  dan  kontribusi  Indonesia  dalam  membantu  rakyat  Palestina  selama  ini.  Kedua menteri memiliki   pandangan   yang   sama   agar   negara-negara   anggota   OKI   dapat   lebih   berkontribusi membantu rakyat Palestina.

“Penguatan kerja sama di lingkup OKI juga menjadi bagian dari upaya mendukung rakyat Palestina. Negara-negara  OKI  harus  menjadi  konstelasi  yang  kuat  dan  kokoh  di  tengah  gejolak  geopolitik dunia,”imbuh  Zulkifli Hasan.

Sebagai informasi, Mesir  merupakan  negara  tujuan  ekspor  ke-27  dan  sumber  impor  Indonesia  ke-56  dunia.  Pada Januari–April  2024,  perdagangan  kedua  negara  mencapai  USD  474,3  juta.  Pada  periode  tersebut,  nilai  ekspor  Indonesia tercatat sebesar  USD 408,5  juta dan impor  senilai USD 65,9 juta.

Sementara  pada  2023,  total  perdagangan  kedua  negara  tercatat  sebesar  USD  1,51  miliar,  dengan ekspor  Indonesia  ke  Mesir  sebesar  USD  1,31  miliar,  dan  impor  Indonesia  dari  Mesir  sebesar  USD 201,4  juta.  Dengan  demikian,  Indonesia  mengalami  surplus  perdagangan terhadap  Mesir  sebesar USD  1,11  miliar.  Sementara  itu,  dalam  lima  tahun  terakhir  (2019—2023),  perdagangan  Indonesia dengan Mesir menunjukkan pertumbuhan positif 8,65 persen.

Pada  2023,  komoditas  ekspor  utama  Indonesia    ke    Mesir,  yaitu  minyak  kelapa  sawit  (USD  798,5 juta), kopi (USD 84,5 juta), benang selain benang jahit (USD 48,2 juta), papan serat kayu (USD 37,4 juta), serta kopra (USD 32,2 juta). Sementara impor terbesar Indonesia dari Mesir adalah kalsium fosfat alam (USD 47,4 juta), pupuk mengandung fosfat (USD 43,2 juta), kurma (USD 23 juta), pupuk mengandung nitrogen (USD 16 juta), dan tetes hasil dari ekstraksi atau pemurnian gula (USD 13,1 juta).

Pada  2023,  nilai  investasi  Mesir  di  Indonesia  mencapai  USD  1,25  juta  dengan  total  114  proyek investasi. Nilai tersebut meningkat 244% dibandingkan tahun 2022 yang tercatat sebesar USD 364,8 ribu dengan 19 proyek.[]sp