Bappebti Sahkan Izin Bagi Pedagang Fisik Aset Kripto, Jamin Keamanan Bertransaksi

Jakarta,  8 September 2024. Pelakubisnis.com – Badan  Pengawas  Perdagangan  Berjangka  Komoditi  (Bappebti) kembali mengesahkan izin  bagi Pedagang  Fisik  Aset  Kripto  (PFAK) untuk  memberikan  jaminan keamanan  bertransaksi  aset  kripto  bagi  masyarakat.  Pengesahan  izin kali  ini  diberikan  kepada PT Aset  Digital  Berkat  (Tokocrypto) yang  sebelumnya  merupakan Calon  Pedagang  Fisik  Aset  Kripto (CPFAK).Perubahan  status  Tokocrypto  menjadi Pedagang  Fisik  Aset  Kripto  (PFAK) dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Bappebti Nomor 03/BAPPEBTI/PFAK/09/2024 tanggal 5 September 2024.

“Bappebti    berkomitmen memberikan    jaminan    keamanan    bertransaksi    aset    kripto    bagi masyarakat.  Hal ini termasuk  memproses perizinan  Tokocrypto  yang kini telah  sah  menjadi  PFAK dan menjadi bagian dari ekosistem aset kripto di Indonesia,”ujar Kepala Bappebti Kasan pada, Minggu (8/9).

Kasan  menambahkan, Tokocrypto  menyusul  PT  Pintu  Kemana  Saja  (PINTU) dan  PT  Bumi  Santosa Cemerlang (Pluang) yang sudah lebih dulu menjadi PFAK. Pengesahan keduanya telah dituangkan dalam SK Kepala  Bappebti  Nomor  01/BAPPEBTI/PFAK/08/2024  dan  02/BAPPEBTI/PFAK/08/2024 tanggal 1 Agustus 2024 lalu.

Pedoman  penyelenggaraan  perdagangan  pasar  fisik  aset  kripto  di  Indonesia  diatur  berdasarkan Peraturan Bappebti (Perba) Nomor 8 Tahun 2021 sebagaimana telah diubah menjadi Perba Nomor 8  Tahun  2024  tentang  Perubahan  Kedua  atas  Perba  Nomor  8  Tahun  2021  tentang  Pedoman Penyelenggaraan  Perdagangan  Pasar  Fisik  Aset  Kripto  (Crypto  Asset)  di  Bursa  Berjangka.  Regulasi ini bertujuan memberikan kepastian dan perlindungan hukum bagi masyarakat dalam bertransaksi aset  kripto,termasuk  mendorong  terbentuknya  kelembagaan  dalam  penyelenggaraan  pasar fisik aset kripto yang terpercaya dan andal.

Kasan  menerangkan,  proses  CPFAK  menjadi  PFAK  merupakan  wujud  komitmen  Bappebti  dan ekosistem   aset   kripto   untuk   mematuhi   ketentuan   dan   standar   yang   berlaku.   Untuk   dapat memperoleh persetujuan sebagai PFAK, beberapa persyaratan harus dipenuhi.

“Pertama,  bersertifikasi  ISO  27001.  Kedua,  sistem  apa  yang  digunakan  terdaftar  di  Kementerian Komunikasi  dan  Informatika.  Ketiga,  memiliki  paling  sedikit  satu  pegawai  yang  bersertifikat Certified Information Systems Auditor (CISA) dan Certified Information System Security Professional (CISSP). Keempat, tercatat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Kelima, terdaftar sebagai anggota  Bursa  dan  Lembaga  Kliring  Berjangka.  Kelimanya  dan  sejumlah  persyaratan  lain  diatur dalamPerba  No  8/2024  tersebut.  Untuk  itu,  pedagang  yang  berizin  Bappebti  sebagai  PFAK merupakan perusahaan yang kredibel dan terpercaya,”urai Kasan.

Sementara itu, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka komoditi Tirta Karma  Senjaya  mengutarakan,  terdapat  35  CPFAK  yang  terdaftar  di  Bappebti.  Tiga  di  antaranya telah menjadi PFAK, yaitu PT Pintu Kemana Saja (PINTU), PT Bumi Santosa Cemerlang (Pluang), dan PT   Aset   Digital   Berkat   (Tokocrypto). Pemerintah   berharap CPFAK   lainnya   dapat   segera menyelesaikan proses menjadi PFAK berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Tirta   juga   mengingatkan,bagi   CPFAK   yang   telah   terdaftar   di   Bappebti   wajib   mengajukan permohonan   persetujuan   sebagai   PFAK   kepada   Bappebti   paling   lambat   satu   bulan   sejak Bursa  Berjangka  dan  Lembaga  Kliring  Berjangka  mendapatkan  persetujuan  dari  Kepala  Bappebti. CPFAK  wajib  memenuhi  persyaratan  dan  mendapat  persetujuan  sebagai  PFAK  paling  lambat 16 Oktober 2024.

“Kebijakan yang diambil ini adalah rangkaian upaya pemerintahdalam  penguatan  perdagangan aset  kripto  di  Indonesia.  Potensi  industri  kripto  yang  besar  dan  semakin  banyaknya  jumlah pelanggan yang terdaftar, tentu harus didukung dengan penguatan ekosistem. Dengan demikian, perdagangan aset kripto di Indonesia terus berkembang dengan transaksi yang aman, transparan, dan berkelanjutan,”tandas Tirta.

Berdasarkan  data  Bappebti, total  transaksi  aset  kripto  pada  periode  Januari–Juli  2024  mencapai Rp344,09  triliun  dengan  20,59  juta  pelanggan terdaftar.  Adapun  penerimaan  negara  dari  pajak aset kripto mencapai Rp331,56 miliar pada Januari–Juni 2024.[]sp