Juli 2019 Diawali dengan Data Perdagangan Positif

Jakarta, 6 Juli 2019, pelakubisnis.com – Data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan ini kembali ditutup positif ditandai dengan peningkatan yang paling tinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian. BEI mencapai 6,03 persen menjadi 18,278 miliar unit saham dari 17,238 miliar unit saham pada pekan lalu.

Peningkatan selanjutnya terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini yang berada pada level 6.373,477 atau mengalami kenaikan sebesar 0,23 persen dari 6.358,629 pada pekan lalu.

Seiring dengan peningkatan IHSG, nilai kapitalisasi pasar juga mengalami kenaikan sebesar 0,35 persen menjadi Rp7.268,404 triliun dari Rp7.243,045 triliun pada penutupan pekan lalu. Untuk data rata-rata frekuensi transaksi harian BEI pekan ini meningkat sebesar 3,15 persen menjadi 484,227 ribu kali transaksi dari 469,421 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya. Sedangkan untuk rata-rata nilai transaksi harian BEI mengalami perubahan sebesar 28,96 persen menjadi 8,060 triliun dari 11,345 triliun sepekan sebelumnya.

Sepanjang tahun 2019, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp69,775 triliun dan investor asing pada hari ini mencatatkan jual bersih sebesar Rp150,08 triliun.

Pencatatan Saham

Mengawali Juli, BEI mencatatkan saham tiga Perusahaan untuk diperdagangkan di pasar modal. Tepatnya pada 1/7, PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. mencatatkan sahamnya dengan kode KJEN sebagai Perusahaan Tercatat ke-18 pada 2019. Kemudian pada 4/7, telah resmi dicatatkan saham PT Indonesian Tobacco Tbk. dengan kode ITIC, dan saham PT Darmi Bersaudara Tbk. dengan kode KAYU. Kedua perusahaan tersebut merupakan Perusahaan Tercatat ke-19 dan ke-20 di BEI pada 2019.

Kemudian, pada 5/7, PT Bima Sakti Pertiwi Tbk. dicatatkan dengan kode PAMG pada Papan Utama BEI sebagai Perusahaan Tercatat ke-21 di tahun 2019.

Pencatatan Efek

Pada 3/7, Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap I  2019 yang diterbitkan oleh PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp269.000.000.000,- dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,85% per tahun dengan jangka waktu 370 Hari Kalender sejak Tanggal Emisi. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi tersebut adalah idA+ (Single A Plus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Permata Tbk.

Pada hari selanjutnya, yaitu pada Kamis (4/7), Dana Investasi Real Estate Simas Plaza Indonesia (XSPI) yang diterbitkan oleh PT Sinarmas Asset Management, resmi dicatatakan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000.000.000,-. DIRE Simas Plaza Indonesia merupakan DIRE ke-2 yang tercatat di BEI pada  2019 dan DIRE bentuk saham yang pertama kali dikelola oleh PT Sinarmas Asset Management. DIRE Simas Plaza Indonesia dicatatkan dengan unit penyertaan yang ditawarkan minimum sekurang-kurangnya 1.000.000.000 (satu miliar) Unit Penyertaan dan sebanyak-banyaknya 20.800.000.000 (dua puluh miliar delapan ratus juta) Unit Penyertaan.

Pada Jumat (5/7) Obligasi Berkelanjutan V Sarana Multigriya Finansial Tahap I  2019 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap I  2019 yang diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) mulai dicatatkan BEI.

Obligasi Berkelanjutan V SMF Tahap I   2019 dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp2.000.000.000.000,- dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I SMF Tahap I Tahun 2019 dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp100.000.000.000,- dan jangka waktu 370 hari.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia untuk Obligasi Berkelanjutan V SMF Tahap I  2019 Dengan Tingkat Bunga Tetap adalah idAAA (Triple A) dan untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I SMF Tahap I 2019 adalah idAAA(sy) (Triple A Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang  2019 adalah 50 Emisi dari 34 Emiten senilai Rp59,08 Triliun. Dengan pencatatan pada pekan ini, maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 395 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp431,11 Triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 116 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 99 seri dengan nilai nominal Rp2.525,54 Triliun dan USD400 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp8,80 Triliun.[] sp