IHSG Kembali Meningkat pada Pekan Ini

Jakarta, 23 Oktober 2021, pelakubisnis.com – Pergerakan pasar selama periode 18-22 Oktober 2021 menunjukkan data perdagangan yang fluktuatif namun masih pada kategori positif. Nilai kapitalisasi Bursa pada pekan ini mencatatkan peningkatan sebesar 0,19 persen menjadi sebesar Rp8.150,384 triliun dari angka Rp8.134,679 triliun pada pekan sebelumnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pada 22/10, ditutup pada zona hijau atau berada pada level 6.643,738. Selama sepekan ini IHSG meningkat sebesar 0,16 persen dari posisi 6.633,338 pada pekan lalu.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 4,08 persen menjadi 1.385.992 transaksi dari 1.444.963 transaksi pada pekan lalu. Perubahan sebesar 5,53 persen terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa menjadi 22,091 miliar saham dari 23,384 miliar saham pada pekan sebelumnya. Sedangkan, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencatatkan perubahan sebesar 6,92 persen menjadi Rp16,245 triliun, dari Rp17,452 triliun pada sepekan yang lalu.

Investor asing pada hari ini (22/10) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,186 triliun dan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp36,396 triliun.

Pada 21/10, PT Sinas Mas Agro Resources and Technology Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III SMART Tahap II Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nominal sebesar Rp2.500.000.000.000,-. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menetapkan peringkat idA+ (Single A Plus) untuk Obligasi ini. PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 79 emisi dari 50 Perusahaan Tercatat senilai Rp78,58 triliun. Sampai  saat ini total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 482 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp425,60 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 126 Perusahaan Tercatat. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 141 seri dengan nilai nominal Rp4.437,58 triliun dan USD400,00 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp5,39 triliun.[]sp