Batik jadi Incaran Kolektor Dunia, di Expo 2020 Dubai

Dubai, 15 Februari 2022, pelakubisnis.com – Gelaran Expo 2020 Dubai menjadi ajang untuk memamerkan produk khas Indonesia ke mata dunia,salah satunya batik. Produk warisan budaya Indonesia ini menjadi incaran kolektor  dunia  yang  berkunjung  di  Paviliun  Indonesia. Aneka  motif  batik  dapat  ditemukan  di berbagai penjuru Paviliun Indonesia, salah satunya di area Rolling Exhibition.

“Pada Expo 2020 Dubai,batik menjadi salah satu incaran kolektor dari Amerika, Australia, hingga Prancis,”kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan Komisioner Jenderal Paviliun Indonesia Didi Sumedi, yang dikutip dalam rilis Humas  kemendag pada 14/2.

Didi menambahkan, berbagai produk batik yang dipajang sebagai suvenir di area Rolling Exhibition berasal  dari  produk  usaha  mikro,  kecil,  dan  menengah  (UMKM)  siap ekspor.  Selain dalam bentuk kain,  produk  batik juga  dipamerkan  adalah  dalam  bentuk  kemeja,  blazer,  dan  syal  melalui peragaan  busana.  Produk  tersebut  telah  dikurasi  PT  Sarinah  sebagai  pengelola  suvenir  Paviliun Indonesia.

 “Kami terus menggencarkan promosi produk batik ke kancah internasional. Saat ini, Paviliun Indonesia  telah  menjual  lebih  dari  150  produk  fesyen  batik  dan  menarik  sejumlah  kolektor  asing. Dengan menampilkan aneka batik dari berbagai daerah Indonesia di Expo 2020 Dubai, kami optimis batik semakin berperan dalam perekonomian nasional,”papar Didi.

Industri   batik   merupakan   salah   satu   sektor   yang   memberikan   kontribusi   signifikan   bagi perekonomian nasional dengan kontribusi sebesar Rp7,5 triliun selama kuartal I 2021. Tidak hanya itu, sektor yang didominasi industri kecil menengah (IKM) ini juga menyerap tenaga kerja sebanyak 200 ribu orang dari 47 ribu unit usaha yang tersebar di 101 sentra wilayah Indonesia.

Salah  satu  yang  ditampilkan  di  area  Rolling  Exhibition  di  Paviliun  Indonesia  yaitu batik warisan dengan motif rapi danunikasalPekalongan, Jawa Tengah. Batik ini memiliki motifyangdidominasi corak bunga kombinasi dari budaya Tiongkok dan Jawa. Motif batik warisan ini dibuat menggunakan canting  nol  persen seukuranjarum  oleh  perajin  batik  berpengalaman.Dengan  menggunakan canting  nol  persen  tersebut,  maka  corakyang  dihasilkan  menjadi  lebih  kecil  dan  rapat,  sehinggamotif batik yang dihasilkan terlihat sangat rapi.1

Selain  batik  warisan,  Paviliun  Indonesia  juga  memamerkan  batik  berbahan  daun  nila  yang  ramah lingkungan. Batik ini dikenal dengan batik indigo karena warna biru yang menjadi ciri khasnya. Batik lain yang juga dipamerkan adalah batik motif mega mendung yang mendunia dan memiliki filosofi kental akan nilai ketuhanan.

“Ketika menjelajahi area Rolling Exhibition Paviliun Indonesia, mata saya langsung tertuju pada kain batik yang dipajang. Batik Indonesia memiliki warna yang cantik dan setelah saya cari tahu, ternyata motifnya memilki filosofi tersendiri. Saya juga sempat melihat produk fesyen yang terbuat dari kain batik dan saya memilih untuk membeli satu syal batik ini,”ujar Mariam, pengunjung asal Dubai[]sp