Kemenperin Pacu Kemampuan IKM Tembus Pasar Ekspor

Jakarta 11 April 2022, pelakubisnis.com – GernasBBI tahun 2022 tak sekadar mengkampanyekan semangat cinta, beli, dan pakai produk dalam negeri kepada masyarakat, pelaku industri, dan pemerintah daerah. Saat ini, Kemenperin telah memulai pendampingan intensif kepada 30 IKM unggulan Lampung hasil kurasi melalui platform e-SmartIKM.

“Pendampingan bisnis ini merupakan program keberlanjutan Gernas BBI 2022 untuk menaikkan jumlah unit artisan Indonesia (UMKM/IKM), sekaligus menciptakan nilai bagi produsen dan konsumen agar memiliki produk lokal yang berkualitas,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (11/4).

Agus mengemukakan, pihaknya  menggandeng Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota Lampung, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, top brands, Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara), dan Dekranasda untuk menggelar kick off Gernas BBI Lampung dengan tema #LagawiFest – Lampung Bangga Wirausaha Industri, Satu Bumi Juta Karya, pada 17 Maret lalu. Dalam acara tersebut, Kemenperin sekaligus mengumumkan 30 IKM terpilih yang diseleksi dari 478 IKM pendaftar melalui website esmartikm.id.

“Sebanyak 30 IKM unggulan Lampung ini berasal dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Lampung yang memproduksi beragam komoditas, yaitu makanan dan minuman (19 IKM), mainan anak (1 IKM), fesyen (3 IKM), kerajinan (7 IKM), serta mesin teknologi tepat guna (1 IKM),” ungkapnya. Adapun IKMterpilih dari sektor pangan di antaranya adalah Rafins Snack, Panda Alami, dan Madu Suhita.

“Tiga puluh IKM ini terpilih melalui tiga tahap kurasi, baik dari segi persyaratan dasar, mapping tingkat literasi digital pendaftar e-Smart IKM, hingga berbagai kriteria penilaian seperti aspek produk, pengelolaan bisnis, hingga aspek manfaat sosial dan lingkungan yang diberikan oleh IKM tersebut,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita menyampaikan, salah satu IKM asal Lampung yang mulai melejit lantaran kualitas produk dan strategi pemasaran onlinenya adalah Rafin’s Snack. 

“Rafin’s Snack terkenal dengan produk kulit ikannya juga telah menjangkau pasar Mesir, dan sempat dijual di perhelatan MotoGP Mandalika. Ini bukti bahwa makanan ringan Indonesia tak hanya disukai lidah wisatawan lokal, tapi juga mancanegara,” tuturnya.

Rafin’s Snack memproduksi beragam makanan ringan khas Indonesia berbahan baku lokal dan dikemas secara apik. IKM dengan tagline “snacknya anak bangsa” ini moncer ke berbagai penjuru nusantara melalui penjualan produk keripik kulit ikan patin (fish skin). Kulit ikan patin ini dipasok langsung dari Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesawaran, serta Sumatera Utara. Kulit ikan tersebut melalui proses penggorengan dua kali, dan  diracik dengan bumbu khas Rafin’s snack.

Selain keripik kulit ikan, Rafin’s Snack juga memproduksi keripik kentang, keripik singkong, dan keripik pisang kepok. Pendiri Rafin’s Snack, Muhammad Ravie Cahya Anso mengatakan, saat gelaran MotoGP 18-20 Maret lalu, Rafin’s Snack sengaja dijual dengan kemasan premium khusus untuk acara tersebut.

“Setelah acara, kami dapat distributor dengan harga lebih bagus untuk memasarkan produk dengan kemasan premium untuk masuk ke pasar modern,” ujarnya.Selama ini, Rafin’s Snack banyak dipasarkan melalui toko jajanan dan oleh-oleh di  tujuh kota besarmelalui reseller dan toko online. Produk ini juga telah rutin dikirimkan ke Mesir sejak akhir 2021.

“Konsumen Mesir sangat menyukai keripik talas, singkong, dan kulit ikan karena mereka kurang familiar dengan talas dan singkong. Kami kirim biasanya 600kg per minggu, dan sampai sekarang ada permintaan tambahan pengiriman, namun kami baru sanggupi maksimal dua kontainer per bulan,” papar Ravie.

Rafin’s Snack juga berencana menjajaki pasar Jepang dan Singapura setelah sukses ekspor ke Mesir. “Di Jepang agak lebih detil persyaratannya, terutama soal teknik penggorengan. Karenanya, kami sedang cari strategi agar bisa memenuhi ini,” tandasnya.

Ravie pun mengungkapkan, tahun ini timnya menargetkan perluasan pasar dan memproduksi ragam rasa baru dalam produknya. Tim Rafin’s Snack akan mengikuti rangkaian pendampingan intensif dari Kementerian Perindustrian untuk meningkatkan kapasitas bisnis mereka sehingga target ekspor dapat tercapai.[] sp/foto: doc. Rafin’s Snack