Sekolah Vokasi Kemenperin Cetak SDM Kompeten

Jakarta, 24 Nopember 2022, pelakubisnis.com – Sekolah vokasi yang dikelola Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri lulusannya melalui kemitraan dengan dunia industri. Salah satunya adalah Sekolah Menengah Khusus SMAK Padang Sekolah yang usai menggelar pertemuan dengan 30 perusahaan dalam Temu Industri.

“SMK-SMAK Padang mengundang sebanyak 30 perusahaan industri untuk menambah mitranya guna menyukseskan program dual system. Temu Industri ini berlanjut dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara SMAK Padang dengan 14 perusahaan industri,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan di Jakarta, Kamis (24/11).

Menurut Arus, pertemuan SMK-SMAK Padang dengan pelaku industri ini juga dalam rangka sinkronisasi kurikulum pendidikan yang diterapkan. Pihak industri diharapkan dapat memberikan masukan jika ada kesenjangan kompetensi dari output sekolah, sehingga ke depan bisa lebih disempurnakan.

Program Pendidikan vokasi dual system memberikan pengalaman kerja yang cukup bagi siswa melalui praktek kerja, dengan durasi 50 persen dari total masa Pendidikan, sehingga memiliki bekal yang memadai untuk bisa diserap oleh Industri.

Ketua Pelaksana kegiatan Temu Industri SMK-SMAK Padang Mila Handrefa menyebutkan, kegiatan ini menghasilkan kesepahaman antara sekolah dengan 14 industri yang menjadi mitra penerapan sistem ganda. “Untuk menyukseskan pendidikan sistem ganda tentunya membutuhkan mitra industri yang tidak sedikit. Melalui acara ini, SMK-SMAK Padang berhasil menambah mitra industri sebagai tempat prakerin siswa. Sehingga tujuan sekolah untuk mencetak SDM yang kompeten di bidangnya akan terpenuhi,” sebutnya

Analytical Manager PT Pharmametric Labs, Seriyati menyampaikan dukungannya terhadap upaya yang dijalankan SMK-SMAK Padang. Menurutnya, penerapan model pendidikan secara dual system membuat siswa mendapat kesempatan lebih lama untuk praktek. “Dengan demikian pelaku industri bisa memenuhi kebutuhan perusahaan terhadap tenaga analis yang kompeten sekaligus memiliki dasar pengalaman,” terangnya.[]sp