Stok dan Harga Bapok di Surabaya Terpantau Stabil
Surabaya, 6 Februari 2023, pelakubisnis.com – Harga barang kebutuhan pokok (bapok), khususnya di Surabaya, terpantau stabil dan pasokannya cukup.Pemerintah berupaya agar masyarakat dapat memperoleh bapok, termasuk minyak goreng dan beras, dengan harga yang terjangkau dan pasokan yang memadai.
Demikian disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat meninjau Pasar Tambahrejo di Kecamatan Simokerto, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/2).
“Kami meninjau Pasar Tambahrejo hari ini. Dari peninjauan kali ini, kami dapati harga-harga bapok stabil dan pasokan tersedia. Ayam, telur, cabai, bawang semuastabil. Bahkan telur dan ayam agak murah sedikit,”kata Zulkifli Hasan.
Di Pasar Tambahrejo, digelar operasi pasar beras Bulog oleh Pemerintah Kota Surabaya. Dalam operasi pasar tersebut, masyarakat dapat membeli beras dari Bulog langsung dengan harga Rp8.600/kg.
Pemerintah saat ini mengutamakan penjualan MINYAKITA ke pasar rakyat. Tujuannya, agar masyarakat menengah ke bawah dapat memperoleh MINYAKITA dengan harga terjangkau, “Jadi sekarang akan diutamakan ke pasar,”kata Zulkifli Hasan.
Berdasarkan pantauan hari ini, komoditas yang harganya terpantau stabil dibandingkan dengan data seminggu sebelumnya (27/1) antara lain beras medium Rp11.000/kg, beras premium Rp12.000/kg, gula pasir Rp13.000/kg, cabai rawit merah Rp50.000/kg, dan daging sapi Rp110.000/kg.
Di sisi lain, komoditas yang harganya terpantau turun antara lain minyak goreng kemasan yang seminggu sebelumnyaRp20.000/liter menjadiRp16.000–19.000/liter, telur ayam ras yang sebelumnyaRp28.000/kg menjadi Rp27.000/kg, dan cabai merah besar dari Rp30.000/kg ke Rp25.000/kg.
Sementara itu, MINYAKITA terpantau di harga Rp15.000/liter dan minyak goreng curah Rp14.400/liter (di atas harga eceran tertinggi Rp14.000/liter). Lalu, daging ayam ras di harga Rp32.000/kg (masih di bawah harga acuan Rp36.750/kg), bawang merah Rp35.000/kg (di bawah harga acuan Rp41.500/kg), dan bawang putih Rp30.000/kg.
Menghadapi bulan Puasa dan Lebaran 2023,koordinasi antarlembaga dan pemerintah daerah akan kembali dilakukan seperti saat Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Zulkifli Hasan menambahkan, pemantauan harga dan ketersediaan pasokan harus diintensifkan baik oleh pemerintah pusat, lembaga, maupun pemerintah daerah. Kemendag akan terus menggandeng pemerintah daerah untuk mengoptimalisasi gerai maritim dan sistem resi gudang untuk mengendalikan inflasi.[]sp/foto: doc. Humas Kemendag