Kemendag Dorong Peningkatan DigitalisasiUMKM

Malang, 9 Maret 2023, pelakubisnis.com  – Ekonomi  digital  di  Indonesia  menunjukan  potensi   besar.  Tercatat selama  2022  nilai  transaksi  niaga  elektronik  (niaga-el/e-commerce)  mencapai  Rp476,3 triliun, meningkat 18,7 persen dibanding tahun lalu dengan volume 3,48 juta transaksi.  Hingga 2022, jumlah usaha  mikro,  kecil,  dan  menengah  (UMKM) yang  telah  terdigitalisasi  mencapai  20.997.131 UMKM dan mengalami peningkatan 17 persen dari tahun sebelumnya.

Demikian  disampaikan  Wakil  Menteri  Perdagangan  Jerry  Sambuaga  dalam  kegiatan  gelar  wicara bertema Edukasi Digitalisasi Pasar, Warung & UMKM Jawa Timur di Kota Malang, Jawa Timur, pada 9/3.   Turut   hadir   dalam   kegiatan   ini   antara   lain   Kepala   Dinas   Koperasi,   Perindustrian,   dan Perdagangan  Kota  Malang  Eko  Sri  Yuliadi, Distribution  Head 1PT  Bank  BTPN  Syariah  Tbk.  Ali  Andi Leon Arkantoro, dan CEO& Co-FounderDagangan Ryan Manafe.

“Digitalisasi  UMKM  membutuhkan  sinergi  yang  solid  dari  semua  pemangku  kepentingan  seperti pemerintah   pusat,   pemerintah   daerah,   dan   swasta.   Pembayaran   nontunai   (cashless   payment) merupakan  salah  satu  bukti  konkret  penerapan  digitalisasi  bidang  perdagangan  di  pasar  yang diinisiasi oleh Kementerian Perdagangan,” kata Jerry.

Sektor  niaga-elmampu mendorong pembukaan lapangan  kerja. Pada  kegiatan  tertentu,seperti Hari Belanja OnlineNasional  (Harbolnas)  tahun  2022,  tercatat  pertumbuhan  pedagang  daring  baru  yang berdagang  melalui  platform  digital  sebesar  6  persen  dengan  pertumbuhan  nilai  penjualan  secara daring  meningkat  sebesar  26  persen dibandingkan pada2021.  Penjualan  produk  lokal  menyumbang nilai transaksi sebesar Rp10 triliun, meningkat Rp1,5 triliun atau 18 persen dari Harbolnas 2021 yang mencatatkan nilai penjualan produk lokal sebesar Rp8,5 triliun.

“Melihat  pesatnya  potensi  pertumbuhan  ekonomi  digital,  Kementerian  Perdagangan  mendorong kolaborasi  dalam  membangun  ekosistem  niaga-elmelalui empatpilar  dengan  berbagai  pemangku kepentingan,” tambah  Jerry.

Pilar  pertama,  UMKM  terbuka  terhadap perubahan,  memiliki  inovasi,  dan  mempunyai  kemauan berkembang.  Pilar  kedua,  lokapasar  (marketplace)  bersinergi  dengan  UMKM  melalui  serangkaian peningkatan  kapasitas,  pengutamaan  kegiatan  agregasi  barang  dalam  bentuk  pengemasan  ulang, bantuan  pengelolaan,  dan  kegiatan  lain  yang  dapat  meningkatkan  nilai  barang  dan  efisiensi  rantai pasok serta distribusi barang kepada konsumen.

Pilar ketiga, peran ritel modern memberikan akses kemitraan kepada UMKM agar jangkauan produk UMKM  dapat  semakin  luas.  Ritel  modern  dapat  memasok  produk-produk  UMKM  lokal  khas  dari suatu  daerah.  Pilar  keempat,  lembaga  pembiayaan  atau  perbankan memberikan  akses  pembiayaan kepada UMKM dengan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Kementerian   Perdagangan   akan   terus   meningkatkan   kontribusi   Perdagangan   melalui   sistem elektronik melalui dukungan regulasi dan pembinaan terhadap pelaku usaha guna menciptakan iklim usaha yang mendukung pertumbuhan UMKM baru.

“Kolaborasi,  kerja  sama,dan  adaptasi  digital  menjadi  kata  kunci  dalam  menghadapi  tantangan perdagangan  saat  ini.  Melalui  kolaborasi,  kami  yakinkemajuan  eksistem  digital  di  Indonesia  dapat tercapai,   bermanfaat   bagi   seluruh   lapisan   masyarakat,dan   memberikan   efek   positif   bagi perekonomian Indonesia,” pungkas Jerry.[]sp