Agen Asuransi Tetap Dibutuhan, Meski di Tengah Disrupsi Digital

Jakarta, 16 Maret 2023, pelakubisnis.com – Generasi Z mengancam eksistensi agen asuransi. Berdasarkan survei Inventure-Alvara pada Februari 2023 menyebutkan sebanyak 81,2 % (n;620) populasi Gen Z lebih memilih untuk mendaftar asuransi lewat daring (online) dibanding lewat agen. Perubahan preferensi ini  menjadi alarm bagi agen asuransi dan inilah kenyataan era disrupsi.

Di samping itu terdapat dua kekuatan disrupsi yang menggoyang eksistensi agen asuransi. Pertama, disrupsi digital yang menghasilkan insuurtech di mana channel digital memudahkan nasabah menjangkau langsung layanan asuransi tanpa “middleman”. Kedua, disrupsi milenial atau zilenial, di mana pusat kekuatan pasar berganti ke generasi milenial atau zilenial yang native dan tech savvy. Alhasil perusahaan asuransi yang tidak bisa menggaet pasar milenial atau zilenial akan mati

Menanggapi temuan Inventure-Alvara, Bianto Surodjo, Business Director Allianz Life Indonesia dalam Indonesia Industry Outlook 2023 yang dilakukan secara daring pada 15/3 mengatakan, temuan tersebut bukanlah sesuatu yang mengejutkan, karena memang betul gen Z mempunyai aspirasi untuk mengakses produk-produk asuransi melalui gadget atau digital. “Dan itu bukan hanya dari gen Z saja melainkan generasi lainnya,” Bianto

Seperti yang diketahui produk asuransi memiliki spektrum yang lebar mulai dari produk yang sederhana seperti asuransi kecelakaan, asuransi investasi, dll hingga asuransi yang komprehensif atau complicated.

Menurut Bianto, jika berbicara  produk asuransi dari sisi demand, maka demand yang memiliki kebutuhan customer dari berbagai macam generasi adalah produk yang lebih kompleks dan ini akan berpengaruh terhadap akses produk via digital atau agen. “Tentu saja produk yang lebih kompleks itu biasanya kalo diakses via digital akan lebih susah, karena saat ini tingkat kepemahamannya rata-rata masyarakat indonesia termasuk gen z sendiri masih sangat kecil,” ungkapnya,

Lebih lanjut lagi, berdasarkan pengamatan kami walaupun aspirasi membeli produk dari digital tinggi, akan tetapi at the end of the day kalo produk asuransi yang komplek seperti proteksi jangka panjang seperti proteksi hari tua atau kesehatan pada akhirnya distribusinya lebih baik melalui agen atau bank dibanding digital.

Sementara itu, berdasarkan riset Inventure-Alvara sebanyak 77,3% responden lebih memilih asuransi kesehatan yang menawarkan coverage hingga ke luar negeri. Dengan demikian, perusahaan asuransi perlu membuka banyak komunikasi dan bekerja sama dengan rumah sakit di luar negeri karena layanan ini menjadi favorit baru masyarakat. Meskipun pada dasarnya asuransi jenis ini hanya menyasar kelompok-kelompok tertentu, karena lagi-lagi proximity atau kedekatan lebih utama.[]sr