Kinerja PT Astra International Tbk Sementer I 2023 Cukup Baik

Jakarta, 29 Juli 2023, pelakubisnis.com – PT Astra International Tbk (ASII) mencatat penurunan laba bersih 4% menjadi Rp 17,4 triliun semester I-2023, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 18,1 triliun. Namun demikian, laba Astra pada periode itu naik 20% menjadi Rp 17,4 triliun dari Rp 14,4 triliun, sebelum penyesuaian nilai wajar investasi di Goto dan Hermina.

Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2023 yang dikutip dari rilis pada 28/7,  pendapatan bersih konsolidasian Grup pada semester pertama 2023 sebesar Rp162,4 triliun, meningkat 13% dibandingkan dengan semester pertama tahun 2022. Laba bersih group, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi, mencapai Rp17,3 triliun atau  20% lebih tinggi dibandingkan semester pertama tahun 2022. Pertumbuhan pendapatan ini mencerminkan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis Grup, terutama divisi otomotif, jasa keuangan, serta alat berat dan pertambangan.

Namun demikian, bila memperhitungkan penyesuaian nilai wajar, maka laba bersih Grup  dibandingkan semester pertama tahun 2022 menurun 4% menjadi Rp17,4 triliun, termasuk keuntungan nilai wajar sebesar Rp3,7 triliun atas investasi di GoTo dan Hermina.

Nilai aset bersih per saham pada 30 Juni 2023 sebesar Rp4.603, menurun 3% dibandingkan pada 31 Desember 2022.

Sementara laba bersih Divisi Grup Otomotif meningkat 33% menjadi Rp5,7 triliun, yang mencerminkan peningkatan volume penjualan. Penjualan mobil secara nasional meningkat 7% menjadi menjadi 506.000 unit pada semester pertama tahun 2023 (sumber: Gaikindo). Penjualan mobil Astra meningkat 7% menjadi 278.000 unit, dengan pangsa pasar sedikit meningkat menjadi 55%.

Sedangkan  penjualan sepeda motor secara nasional tumbuh signifikan sebesar 43% menjadi 3,2 juta unit pada semester pertama tahun 2023 (sumber: Kementerian Perindustrian-red). Penjualan Astra atas sepeda motor Honda meningkat 56% menjadi 2,6 juta unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dimana pada saat itu terdapat kendala produksi akibat masalah ketersediaan semikonduktor yang berdampak pada bisnis. Oleh karena itu, pangsa pasar pada semester ini meningkat dari 73% menjadi 80%. Selama semester ini, telah diluncurkan dua model baru dan tujuh model revamped.

Bisnis komponen otomotif Grup dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts Tbk, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 85% menjadi Rp802 miliar pada semester pertama tahun 2023, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari segmen pabrikan (original equipment manufacturer).

Laba bersih divisi jasa keuangan Grup meningkat 32% menjadi Rp3,8 triliun selama semester pertama pada tahun 2023 dibandingkan dengan semester pertama tahun 2022, yang disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dan alat berat.

 Nilai pembiayaan baru pada bisnis pembiayaan konsumen Grup mengalami peningkatan sebesar 27% menjadi Rp59,8 triliun. Kontribusi laba bersih dari perusahaan Grup yang fokus pada pembiayaan mobil meningkat 36% menjadi Rp1,1 triliun, yang disebabkan karena jumlah pembiayaan yang lebih besar dan provisi kerugian pinjaman yang lebih rendah.

Kontribusi laba bersih dari Grup yang fokus pada pembiayaan sepeda motor, PT Federal International Finance, meningkat 30% menjadi Rp2,0 triliun, yang juga disebabkan jumlah pembiayaan yang lebih besar dan provisi kerugian pinjaman yang lebih rendah.

 Total pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan Grup yang berfokus pada pembiayaan alat berat relatif stabil sebesar Rp5,7 triliun. Kontribusi laba bersih dari bisnis ini meningkat 112% menjadi Rp91 miliar, terutama karena pertumbuhan jumlah pembiayaan.

 PT Asuransi Astra Buana, perusahaan asuransi umum Grup, mencatat peningkatan laba bersih sebesar 9% menjadi Rp688 miliar, disebabkan pendapatan underwriting yang lebih tinggi, sementara hasil investasi yang masih menjadi penyumbang signifikan untuk laba bersih stabil. Perusahaan asuransi jiwa Grup, PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) mencatatkan peningkatan premi bruto (gross written premium) sebesar 9% menjadi Rp3,1 triliun.

Laba bersih divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi Grup meningkat 11% menjadi Rp6,9 triliun, terutama disebabkan peningkatan kontribusi dari bisnis penjualan alat berat dan kontraktor penambangan.

PT United Tractors Tbk (“UT”), yang 59,5% sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 8% menjadi Rp11,2 triliun.

Penjualan alat berat Komatsu meningkat 9% menjadi 3.100 unit. Pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga meningkat.

Perusahaan kontraktor penambangan, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), mencatat peningkatan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) sebesar 20% menjadi 524 juta bank cubic metres dan produksi batu bara meningkat 18% menjadi 59 juta ton.

Anak perusahaan UT di bidang pertambangan melaporkan peningkatan penjualan batu bara sebesar 11% menjadi 6,4 juta ton, termasuk 1,3 juta ton batu bara metalurgi.

PT Agincourt Resources, anak perusahaan yang 95% sahamnya dimiliki UT, melaporkan penurunan penjualan emas sebesar 24% menjadi 110.000 ons.

Perusahaan kontraktor umum yang 82,2% sahamnya dimiliki UT, PT Acset Indonusa Tbk, melaporkan penurunan rugi bersih menjadi Rp55 miliar dibandingkan dengan rugi bersih Rp114 miliar pada semester pertama tahun 2022.  

Laba bersih divisi agribisnis Grup menurun sebesar 55% menjadi Rp293 miliar, terutama disebabkan harga minyak kelapa sawit yang lebih rendah.  PT Astra Agro Lestari Tbk, yang 79,7% sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan penurunan laba bersih sebesar 55% menjadi Rp368 miliar.

Divisi infrastruktur dan logistik Grup mencatat peningkatan sebesar 42% menjadi Rp502 miliar, terutama disebabkan oleh kinerja bisnis jalan tol yang lebih baik.  Grup mempunyai kepemilikan saham di 396km ruas jalan tol yang telah beroperasi sepanjang jaringan tol Trans-Jawa dan tol lingkar luar Jakarta. Pendapatan harian dari bisnis jalan tol Grup meningkat sebesar 7% selama periode ini.

Laba bersih PT Serasi Autoraya meningkat sebesar 6% menjadi Rp84 miliar, terutama karena marjin operasi yang lebih tinggi dan peningkatan 1% pada jumlah kontrak sewa menjadi 25.400 unit, walaupun kontribusi laba bersih dari penjualan mobil bekas lebih rendah.

Divisi teknologi informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 113% menjadi Rp51 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dan marjin usaha.

Divisi Properti Grup melaporkan penurunan laba bersih sebesar 7% menjadi Rp68 miliar, terutama karena laba bersih yang lebih rendah dari serah terima unit di Asya Residences dan Anandamaya Residences, yang sebagian diimbangi oleh peningkatan laba bersih dari serah terima unit di Arumaya Residence dan tingkat hunian di Menara Astra yang lebih tinggi.

 “Grup Astra mencatatkan kinerja yang cukup baik pada semester pertama tahun 2023, didukung oleh kinerja yang lebih baik dari hampir seluruh divisi bisnis. Meskipun situasi perekonomian global masih menimbulkan sejumlah tantangan, kami percaya kinerja Grup Astra untuk sisa tahun ini akan tetap baik,” kata  Djony Bunarto Tjondro. Presiden Direktur PT Astra International Tbk[]sr