Menangkap Sinyal Pertarungan Merebutkan Kursi Presiden

Oleh: Yuniman Taqwa Nurdin

Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis 11 Juli 2023 mengeluarkan hasil yang salah satunya tentang tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencapai 81,9 persen. Target populasi survei LSI adalah warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cell phone, sekitar 83% dari total populasi nasional. Survei dilakukan pada 1-8 Juli 2023.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1.242 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±2.8% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling

Hasil survei tersebut mempertegas bahwa Jokowi benar-benar seorang presiden yang telah khatam terhadap dirinya. Ia merupakan manifestasi pemimpin yang menghibahkan dirinya demi kemajuan bangsa ini. Dalam dirinya boleh jadi sudah tidak ada lagi sentimen pribadi atau keluarga terhadap jabatannnya sebagai kepala pemerintah dan kepala negara.

Kebijakan dan langkah yang diambil hanya semata-mata untuk kemajuan bangsa ini. Program hilirisasi yang gencar dijalankan merupakan fondasi untuk memposisikan Indonesia menjadi negara industri. Pada tahun 2020 Jokowi melarang ekspor bijih Nikel ke luar negeri. Kegiatan larangan ekspor itu dibarengi dengan pengembangan hilirisasi nikel di dalam negeri.

Pemerintah mengklaim hilirisasi nikel ini pada 2022 lalu, telah mencetak nilai tambah sebesar US$ 33 miliar atau Rp514,3 triliun (kurs Rp15.585 per US$). Realisasi itu naik signifikan dari yang tahun 2021 mencapai US$ 20,9 miliar, bahkan dari tahun 2018-2019 yang hanya US$ 3,3 miliar.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenkomarves Septian Hario Seto menyatakan, pada tahun 2023 ini, nilai tambah dari hilirisasi nikel di dalam negeri bisa naik lagi, ditargetkan mencapai US$ 38 miliar atau Rp592,2 triliun (kurs Rp15.585 per US$) pada tahun 2023, sebagaimana dikutip dari cnbcindonesia.com, pada 10 Mei 2023

Itu baru sektor bijih Nikel. Bayangkan bila semua potensi sumber daya alam yang dimilik Indonesia dilakukan hilirisasi, maka berapa besar nilai tambah yang dapat menghasilkan cuan bagi bangsa ini?

Ketidakpastian ekonomi global tetap tinggi. Pertumbuhan ekonomi global 2023 diprakirakan tetap sebesar 2,7%, Sementara, pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun 2023 diprakirakan dapat mencapai kisaran 4,5-5,3%. Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal Pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan.

Itu sebabnya Jokowi menjadi presiden fenomenal! Sampai saat ini belum ada presiden yang mencapai kepuasan publik mencapai angka di atas 80 persen untuk akhir masa jabatan dua periode. Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Indometer, Lonard SB, tingginya tingkat kepuasan publik yang menembus 81,4 persen ini dapat dikatakan bahwa Jokowi bisa menjadi faktor penentu dalam Pilpres 2024 mendatang.

Pencapaian kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan di atas 80 persen memang menjadi rekor tertinggi dan merupakan fenomena yang baru terjadi di era Jokowi. Bahkan, pada pemerintahan sebelumnya pun ketika masa jabatan dua periode akan berakhir, penilaian publik menunjukkan separuh saja yang merasa puas.

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno, dalam suatu pemberitaan mengatakan, Pak Jokowi diibaratkan sebagai sosok yang sangat wangi saat ini. Siapapun yang sudah terasosiasi dengan beliau saat ini turut kebagian kewangiannya yang tertuang dalam bentuk elektabilitas. Menurutnya, Jokowi effect nantinya akan kuat dalam kontestasi di Pilpres 2024 mendatang, bakal calon presiden yang terasosiasi dengannya pun juga turut merasakan keberuntungan.

Jokowi effect akan sangat mempengaruhi arah pemilihan presiden 2024 mendatang. Jokowi ibarat magnet yang dapat mempengaruhi sikap masyarakat dalam pemilihan presiden mendatang. Calon presiden yang didukung Jokowi akan berpotensi memenangkan pemilihan presiden. Hal ini berdasarkan kepuasan publik terhadap presiden Jokowi yang mencapai di atas 80 persen.

Itu sebabnya tak heran bila calon presiden Prabowo Subianto mencoba “merapat” ke Jokowi – seakan-akan Jokowi mendukung Prabowo. Billboard berukuran besar dengan foto Prabowo dengan Jokowi mulai muncul di Malang, Jawa Timur, misalnya. Fenomena ini membuat akar rumput akan mengimbulkan tanda tanya. Apakah benar Jokowi mendukung Prabowo?

Saya kira bila billboard-billbord sejenis ini dipasang secara massif – di banyak sudut-sudut kota di Indonesia – bukan tidak mungkin akan menimbulkan kerugian bagi Ganjar Pranowo, calon presiden yang diusung dari PDIP,  menyusul dukungan PPP, Hanura dan Perindo. Bahkan,  tidak menutup kemungkinan partai-partai lain akan merapat ke barisan yang didukung oleh PDIP.

Menurut saya kini antara Probowo Subianto dan Ganjar Pranowo sedang “memainkan kekuatan pengaruh Jokowi” untuk menarik simpati masyarakat. Walaupun Jokowi dalam berbagai kesempatan yang digelar PDIP memberi sinyal kuat dukungannya kepada Ganjar Pranowo. Apalagi Jokowi dan Ganjar Pranowo sama-sama kader PDIP, sehingga semakin memperkuat sinyalemen dukungan Jokowi terhadap Ganjar

Namun demikian, Jokowi sebagai Presiden dan Probowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan dalam  kabinetnya acap bertemu – mungkin pertemuan itu karena tugas – atau apa pun pertemuannya, membuat bahasa non-verbal yang bisa ditafsirkan oleh masyarakat sebagai salah satu bentuk kedekatan kedua tokoh tersebut.

Forum-forum seperti itu bukan tidak mungkin dijadikan  konten oleh orang-orang Prabowo  sebagai manifestasi dari bentuk dukungan Jokowi. Bila “trik-trik” demikian tidak diantisipasi oleh  tim pemenangan  Ganjar, maka bukan tidak mungkin fenomena tersebut menjadi stimulus menggiring pendukung Jokowi untuk memilih calon presiden tertentu.

Menurut saya pertarungan pemilihan presiden 2024 ini adalah pertarungan antaracalon yang sama-sama akan melanjutkan program Jokowi. Calon presiden yang sama-sama melanjutkan program Jokowi saat adalah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Sementara calon presiden Anies Baswedan secara tegas menyatakan posisinya sebagai antitesa dari Jokowi. Akibat positioning tersebut, setiap survei elektabilitas calon presiden, Anies bertengger di urutan buncit dari tiga salon presiden yang kerap muncul dalam survei.

Pertarungan pemilihan presiden tahun 2024, menurut saya merupakan pertarungan memperebutkan Jokowi Effect dalam ajang milihan presiden tersebut. Calon presiden yang mampu mendapat Jokowi Effect, maka bukan tidak mungkin dialah yang akan memenangkan pertarungan menjadi Presiden Indonesia tahun 2024.[] foto ilustrasi/ist

*Penulisa pimpinan redaksi pelakubisnis.com