Mendag Zulkifli Hasan Ajak Negara Anggota D-8 Selesaikan Ratifikasi PTA

Istanbul,  12  Juni  2024, pelakubisnis.com  – Menteri  Perdagangan  RI  Zulkifli  Hasan  mendorong  negara-negara  anggota  The Developing Eight Organization for Economic Cooperation (D-8) agar dapat segera mempercepat proses ratifikasi dan   bergabung   dalam   kerja   sama   penurunan   tarif   antar   negara   anggota  D-8   (D-8  Preferential   Trade Agreement/D-8  PTA).  Dengan  ratifikasi,  maka  negara  anggota  D-8  dapat  ikut  memanfaatkan  tarif  preferensi serta membantu mewujudkan target perdagangan intra D-8 agar mencapai USD 500 miliar pada 2030.

Demikian  diungkapkan Zulkifli Hasan pada Pertemuan Informal Dewan Menteri Perdagangan D-8 yang digelar di Istanbul, Turki, pada 11/6. “D-8 PTA memiliki potensi meningkatkan perdagangan intra D-8. Untuk  itu, penting bagi negara anggota D-8 untuk  mempercepat  proses  ratifikasi dan bergabung dalam PTA. Saya juga dengan senang hati mengumumkan Indonesia telah memulai implementasi D-8 PTA pada1 Juni 2024,” ujar  Zulkifli Hasan.

Saat ini, perdagangan antarnegara anggota D-8 tercatat sebesar USD 170 miliar dan ditargetkan mencapai USD 500  miliar  pada  2030.  Sejauh  ini,  5  dari  8  negara  anggota  D-8  telah  meratifikasi  sejak  perjanjian  ini ditandatangani  seluruh  Menteri  Perdagangan  D-8 pada  KTT  ke-5  D-8,  di  Bali,  13  Mei  2006.  Kelima  negara tersebut, yaitu Indonesia, Bangladesh, Iran, Malaysia, dan Turki.

“Saya percaya implementasi D-8  PTA  dapat  memberikan  manfaat  kepada  pelaku  usaha,  khususnya  usaha mikro,  kecil,  dan  menengah  (UMKM)  melalui  pembukaan  pasar  baru,  alih  teknologi,  dan  peningkatan kesejahteraan melalui sektor perdagangan,”lanjut Zulkifli Hasan.

Zulkifli Hasan menyampaikan usulan agar D-8 mengambil inisiatif yang berani dengan membentuk Perjanjian Kemitraan Ekonomi Trans-Regional Komprehensif (CTREPA) sebagai kemitraan strategis yang baru. Usulan ini disampaikan agar D-8 dapat semakin relevan dengan dinamika dan tantangan yang dihadapi dunia saat ini.

Selain  itu,  para  Menteri  melakukan  penandatanganan  Protokol  Mekanisme  Penyelesaian  Sengketa  (Dispute Settlement Mechanism/DSM) D-8 PTA yamg sebelumnya telah diadopsi dalam Pertemuan ke-3 Dewan Menteri Perdagangan  (TMC)  D-8  pada  5  Maret  2024  di  Bangladesh. Protokol  DSM  merupakan  elemen  penting  untuk memfasilitasi implementasi D-8 PTA.

Zulkifli  Hasan  menegaskan  dukungan  Indonesia  terhadap  ratifikasi  Protokol  DSM  karena  akan meningkatkan  kepercayaan  di  antara  negara-negara  anggota  D-8  dengan  memastikan  proses  penyelesaian sengketa  dagang  yang  efisien,  transparan,  adil,  dan  dapat  diprediksi.  Selanjutnya,  negara  anggota  D-8 diharapkan segera meratifikasi Protokol DSM dan menotifikasi Sekretariat D-8.

“Indonesia mendukung implementasi PTA yang efektif dan komitmen untuk meratifikasi protokol DSM. Membangun  mekanisme  yang  kuat  untuk menyelesaikan  sengketa  dagang  antarnegara  anggota D-8  adalah hal yang sangat penting,”tegas Zulkifli Hasan.

Zulkifli Hasan menyampaikan kesiapan Indonesia menggelar pertemuan D-8 tahun  depan.  Mendag  Zulkifli  Hasan  juga  menekankan  pentingnya  kolaborasi  untuk  kesuksesan  D-8  PTA. “Indonesia menginginkan agar D-8 mengambil inisiatif yang lebih strategis. Untuk mendukung hal ini, Indonesia siap menjadi tuan rumah pertemuan D-8 tahun depan. Saya  juga mengajak  seluruh negara anggota D-8 untuk bersinergi dan berkolaborasi  mencapai visi dan tujuan D-8 di tahun-tahun mendatang,”tutup Zulkifli Hasan.

Adapun  hasil  pertemuan  ini  adalah  Deklarasi  Bersama  Dewan  Menteri  Perdagangan  D-8.  Deklarasi  tersebut secara  garis  besar  menegaskan  bahwa  negara  anggota  D-8  mengecam  agresi  brutal  Israel  terhadap  rakyat Palestina  dan  menuntut  penghentian  blokade  total  di  Gaza  oleh  Israel,  membuka  perbatasan  darat,  serta mengizinkan masuknya bantuan ke Gaza tanpa hambatan.

Selain itu, para Menteri D-8 juga sepakat untuk berupaya meningkatkan perdagangan intra D-8 agar mencapai 10  persen  dari  total  perdagangan  D-8  dengan  dunia.  Terkait  hal  ini,  akan  dilakukan  studi  untuk  mengkaji kemungkinan perluasan PTA.

Pertemuan Informal Dewan Menteri Perdagangan D-8 dibuka oleh Menteri Perdagangan Turki, Ömer Bolat, dan dihadiri Menteri Perdagangan dan Industri Mesir yang memegang keketuaan D-8 saat ini, Ahmed Samir Saleh, dan  Sekretaris  Jenderal  D-8,  Duta  Besar  Isiaka Abdulqadir  Imam.  Delegasi  Indonesia  dipimpin  oleh  Mendag Zulkifli Hasan didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono.

Sebagai informasi D-8D-8  beranggotakan  delapan  negara  yang  juga  merupakan  anggota  Organisasi  Kerja  Sama  Islam  (OKI),  yaitu Indonesia,  Bangladesh,  Iran,  Malaysia,  Mesir,  Nigeria,  Pakistan,  dan  Turki.  D-8  pertama  kali  diumumkan pembentukannya melalui Deklarasi Istanbul pada 15 Juni 1997. Organisasi ini bertujuan menghimpun kekuatan negara-negara    berkembang    dan    berpenduduk    mayoritas    muslim    untuk    memperkuat    posisi    dalam perekonomian global.

Total perdagangan D-8 dengan negara-negara di dunia pada 2022 tercatat sebesar USD 2,44 miliar, dengan nilai ekspor  USD  1,19  miliar  dan  impor  USD  1,25  miliar;  dengan  komoditas  utama  ekspor  unggulan  yaitu  minyak mentah, electronic integrated circuits, minyak bumi dan gas, batu bara, dan lain-lain. Sedangkan, mitra dagang utama negara-negara D-8 yaitu Tiongkok, Amerika Serikat, Singapura, India, dan Jepang.[] sp