Dua Obligasi dan Satu Sukuk Tercatat Sepekan Jelang Penutupan Perdagangan Tahun 2021

Jakarta, 25 Desember 2021, pelakubisnis.com – Sepekan jelang penutupan perdagangan tahun 2021, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) masih diramaikan dengan pencatatan perdana saham dari Perusahaan Tercatat ke-54 di tahun 2021, 2 indeks baru, 2 Obligasi dan 1 Sukuk.

Diawali pada 20/12, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) dicatatkan pada Papan Utama BEI. DRMA bergerak pada sektor Consumer Cyclicals dengan sub sektor Automobiles & Components. Adapun Industri dan Sub Industri DRMA adalah Auto Components dengan sub industri Auto Parts & Equipment.

Pada hari yang sama, BEI bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) meluncurkan 2 indeks Environment, Social and Governance (ESG), yaitu Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI. Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI berisikan saham-saham dengan hasil penilaian kinerja ESG di atas rata-rata sektornya, serta memiliki likuiditas baik dengan klasifikasi industri yang mengacu kepada IDX Industrial Classification (IDX-IC).

Sementara itu Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI mengukur 45 saham terbaik dari hasil penilaian kinerja ESG dan keuangan perusahaan, serta memiliki likuiditas yang baik. Peluncuran kedua indeks tersebut dilakukan untuk menjawab kebutuhan investor global maupun lokal akan investasi saham di pasar modal Indonesia yang mengintegrasikan serta mengedepankan aspek ESG. Acara seremoni peluncuran indeks diawali dengan sambutan oleh Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dan Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos, serta dilanjutkan keynote speech oleh Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Djustini Septiana.

Pada sesi konferensi pers, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi didampingi oleh Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos secara virtual menyampaikan paparan terkait peluncuran indeks ini. Kemudia sesi talk show yang mengusung tema “Indeks ESG dan Pengaruhnya terhadap Pengembangan Sustainable Investment di Indonesia” menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya adalah Kepala Divisi Pengembangan Bisnis BEI Ignatius Denny Wicaksono, Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos, serta Direktur dan Ketua Tim Pengelola Investasi & Riset PT BNP Paribas Asset Management Djumala Sutedja. Sesi talk show ini dimoderatori oleh Dr. Agus Salim, CFA.

PT Profesional Telekomunikasi Indonesia menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Protelindo Tahap II Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp3.349.000.000.000,00 pada 20/12. PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) memberikan peringkat AAA(idn) (Triple A) untuk Obligasi tersebut dan PT Bank Permata Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Selanjutnya pada 23/12, PT Aneka Gas Industri Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap IV Tahun 2021 serta Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap IV Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai Obligasi dan Sukuk masing-masing sebesar Rp150.000.000.000,00. Hasil pemeringkatan Fitch untuk Obligasi adalah A-(idn) (Single A Minus), sedangkan untuk Sukuk adalah A-idn(sy) (Single A Minus Syariah). PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 98 emisi dari 58 Perusahaan Tercatat senilai Rp103,31 triliun. Total emisi obligasi serta sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 474 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp432,16 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 123 Perusahaan Tercatat. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 140 seri dengan nilai nominal Rp4.522,98 triliun dan USD300,00 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp5,04 triliun.

Data Perdagangan SepekanPada pekan ini rata-rata volume transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 0,18 persen menjadi 23,360 miliar saham dari 23,403 miliar saham pada pekan lalu. Kapitalisasi pasar selama sepekan turut mengalami perubahan sebesar 0,57 persen menjadi Rp8.231,797 triliun dari Rp8.278,743 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat (24/12) ditutup pada zona hijau atau berada pada level 6.562,900, meski secara keseluruhan selama sepekan tercatat mengalami perubahan 0,59 persen dari posisi 6.601,932 sepekan yang lalu. Kemudian rata-rata frekuensi harian Bursa turut berubah 4,55 persen menjadi 1.250.237 kali transaksi dari 1.309.827 kali transaksi pada pekan sebelumnya. Perubahan sebesar 16,01 persen terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) Bursa, yaitu menjadi Rp10,520 triliun dari Rp12,525 triliun pada penutupan pekan lalu.

Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp205,53 miliar dan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp37,477 triliun.[]sp