Pemerintah Buka Diri Terhadap Aset Kripto Asal Taat Peraturan

Singapura, 15  Juli 2022, pelakubisnis.com – Pemerintah  Indonesia  terbuka  terhadap  perusahaan,  baik  dari  dalam maupun   luar   negeri,   untuk   bergabung   ke   dalam   pasar   aset   kripto   yang   tengah   berkembang di  Indonesia.  Diharapkan  perusahaan  tersebut  tidak  mengabaikan  aspek  keterlacakan  dan kemanan bagi seluruh pihak yang terlibat dalam pasar aset kripto.

Demikian disampaikan Wakil  Menteri  Perdagangan  Jerry  Sambuaga dalam  WorldBlockchain  Summit 2022  di  Singapura,  Singapura pada   Jumat  (15/7).  Turut  hadir  CEO  World  Blockchain  SummitMohammed Saleem.

“Pemerintah  Indonesia tengah  dalam  proses mendirikan  bursa  aset  kripto,  lembaga  kliring,  dan kustodian  untuk  mendukung  ekosistem  aset  kripto  Indonesia.  Selanjutnya,  pemerintah  akan  terus memantau perkembangan nilai transaksi dan nasabah yang luar biasa ini sehingga perdagangan aset kripto di Indonesia tetap berada pada koridor yang benar,”ujar Jerry.

Di  Indonesia,  aset  kripto  dikategorikan  sebagai  komoditas  yang  dapat  diperdagangkan  di  bursa berjangka.  Kementerian  Perdagangan  melalui  Badan  Pengawas  Perdagangan  Berjangka  Komoditi (Bappebti)  telah  mengeluarkan  peraturan  terbaru  untuk  mengakomodasi  perdagangan  fisik  aset kripto  di  Indonesia,  yaitu  Peraturan  Bappebti  Nomor  8  Tahun  2021  tentang  Pedoman  Pelaksanaan Perdagangan  Fisik  Aset  Kripto  di  Bursa  Berjangka.  Kelengkapan  pengaturan  teknis  terkait  berupa masukan  dari  kementerian/lembaga  lain  diakomodasi  dalam  peraturan  Bappebti.  Pengaturan  ini mencakup mekanismeperdagangan fisik aset kripto.

Peraturan-peraturan   tersebut   diharapkan dapat   memberikan   manfaat,   seperti meningkatkan penanaman  modal  dalam  negeri  atau  mencegah  arus  keluar  modal;  memberikan  perlindungan kepada  konsumen  dan  kepastian  usaha;  mencegah  pencucian  uang  dan  pendanaan  terorisme;  serta membuka  lowongan  di  bidang  teknologi  informasi.  Selain  itu,  juga  diharapkan  dapat  memberikan manfaat bagi negara melalui penerimaan perpajakan.

Jerry  mengungkapkan,  pertumbuhan  nilai  transaksi  dan  jumlah  pelanggan  aset  kripto di  Indonesia  sangat  luar  biasa.  Pada  2021,  total  nilai  transaksi aset  kripto  mencapai  Rp859,4  triliun atau  meningkat  1.224  persen  dibandingkan  pada  2020 yang  tercatat  Rp64,9  triliun. Adapun  pembeli terdaftar tercatat 14,6 juta pembeli.

Transaksi  aset  kripto  mengalami  kontraksi  sejalan  dengan  tekanan eknomi  global  yang  terimbas konflik Rusia-Ukraina. Meski demikian, baik pelaku aset kripto maupun pemerintah Indonesia sangat optimistis mengenai masa depan aset kripto.

Demografi   nasabah   aset   kripto   menunjukkan   bentangan   yang   cukup   menarik.   Pria   cukup mendominasi, yaitu 79 persen dan wanita 21 persen. Kelompok usia didominasi rentang 18–24 tahun 32  persen,  disusul  kelompok  23–30  tahun  30  persen  dan  31–35  tahun  16  persen.  Adapun  nasabah didominasi  mereka  yang  berdomisili  di  Pulau  Jawa  69  persen,  disusul Sumatra  17 persen  dan Kalimantan 6 persen.

“Pekerjaan  nasabah  aset  kripto  didominasi  karyawan  swasta  28  persen,  disusul  wirausahawan 23 persen dan pelajar 18 persen,”ungkap Wamendag.

Sulit  membandingkan  perdagangan  saham  dengan  perdagangan  aset  kripto  karena  saham  lebih mapan  daripada  kripto  yang  baru  dimulai  dalam  tiga  tahun  terakhir.    Nilai  transaksi  terpaut  cukup jauh.  Namun, di sisi lain, jumlah nasabah aset kripto 14,6 juta pada Juni 2022 tersebut lebih banyak dari nasabah saham 9,11 juta.  Kemungkinan itu menunjukkan, perdagangan aset kripto akan mampu bersaing dengan perdagangan saham.

Aset  kripto  merupakan  salah  satu  pengembangan  rantai  blok (blockchain).Teknologi  buku  besar digital  ini  mencatat  transaksi  dan  mengamankan  data  di  banyakbasis  data  yang  tersebar  luas  di komputer.  Hal ini menjadikan rantai blok sebagai teknologi yang tidak lagi membutuhkan pihak ketiga dalam  proses  pertukaran  data  atau  transaksi,  memberikan  transparansi  yang  diperlukan  untuk menghilangkan penipuan, dan korupsi sambil menawarkan pembaruan waktu nyata.  Teknologi rantai blok  dapat  diterapkan  sebagai  basis  data  pemerintah,  kontrak  cerdas  untuk  pengumpulan  pajak penghasilan, pendaftaran digital, dan identitas digital.[]sp