Atasi Gejolak Harga Beras, Pemerintah Siapkan Instrumen KPSH

Sumedang,  11  November  2022, pelakubisnis.com  – Menteri  Perdagangan  Zulkifli  Hasan  mengoptimalisasi  program Ketersediaan  Pasokan  dan  Stabilisasi  Harga  (KPSH)  Beras  Medium  untuk  mengatasi  gejolak  harga beras.Melalui program ini, masyarakat tetap dapat memperoleh beras dengan harga terjangkau.

Demikian disampaikan  Mendag  saat  meninjau  Pasar  Tanjungsari,  Kabupaten  Sumedang,  Jawa Barat,  Jumat  (11/11).  Pada  pemantauan  harga  tersebut,  turut  hadir  Bupati Sumedang  Dony  Ahmad Munir,    Sekretaris    Jenderal    Kementerian    Perdagangan    Suhanto,dan    Plt.    Direktur    Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra.

“Pelaksanaan KPSH beras medium ini merupakan instrumen kebijakan  pemerintah  untuk  mencegah dan mengatasi  gejolak  harga  beras,  sehingga  masyarakat  dapat  memperoleh  beras  dengan  harga yang terjangkau,”ujar  Zulkifli Hasan.

Dalam program KPSH beras medium, Perum Bulog ditugaskan mengisi pasokan beras medium secara kontinu dan merata kepada seluruh pedagang beras di seluruh pasar rakyat, toko modern/swalayan, pedagang  eceran  beras,  dan  secara  langsung  kepada  konsumen  di  seluruh  Indonesia.  Harga  eceran tertinggi  (HET)  disesuaikan  berdasarkan  wilayah.  Penyaluran  KPSH  beras  medium  secara  nasional sampai  9  November  2022  sebesar  878.155  ton,  atau  setara  114  persen  total  realisasi  tahun  2021. Sementara itu, realisasi KPSH beras medium di Jawa Barat sebesar 95.608 ton.

Sementara  itu,  dari  hasil  pemantauan  harga  barang  kebutuhan  pokok  (bapok)  di  Pasar  Tanjungsari,  Zulkifli  Hasan  menyebutkan,  stok  dan  harga  bapok  masih  terpantau  stabil  menjelang  Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Fluktuasi harga masih dalam batas kewajarandan stok tersedia cukup.

“Alhamdulillah stok cukup.  Ayam tersedia banyak, telur cukup,  cabai  cukup,  dan  beras  tersedia banyak. Menjelang Natal dan Tahun Baru, perlu terus diantisipasi kenaikan permintaan khususnya di daerah-daerah  yang  mayoritas  penduduknya  merayakan  Natal  serta  daerah  penyumbang  inflasi tinggi.  Salah  satu  caranya  dengan  meningkatkan  sinergi  dan  koordinasi  dengan  pemerintah  daerah agar  masyarakat  dapat  menikmati  harga  yang  berkeadilan  untuk  bisa  memenuhi  kebutuhan  dengan harga yang terjangkau,”kata  Zulkifli Hasan.

Berdasarkan hasil  pantauan harga di Pasar  RakyatTanjungsari,  komoditas-komoditas  yang terpantau stabil dibanding pekan lalu (3/11) adalah beras premium Rp12.000/kg, gula pasir Rp13.500/kg, minyak goreng  curah  Rp13.500/liter,  MINYAKITA  Rp14.000/liter,  minyak  goreng  kemasan  Rp18.000/liter, tepung terigu Rp11.000/kg, daging sapi Rp140.000/kg, dan daging ayam ras Rp32.000/kg.

Sementara  itu,  beras  medium  turun  dari  Rp10.000/kg  ke  9.200/kg.  Komoditas  lain  yang  harganya turun adalah cabai merah keriting menjadi Rp40.000/kg, cabai merah besar Rp40.000/kg, cabairawit merah   Rp50.000/kg,   dan   bawang   merah   Rp32.000/kg.   Di   sisi   lain,   telur   ayam   ras   naik   dari Rp26.000/kg ke Rp27.000/kg dan bawang putih dari Rp24.000/kg ke Rp25.000/kg.

Digitalisasi Pasar Tanjungsari

Selain  meninjau  harga  bapok,  Mendag  Zulkifli  Hasanjuga  meluncurkan  Digitalisasi  Pasar  Rakyat Tanjungsari.  Digitalisasi  pasar  tersebut  merupakan  sinergi  Kemendag  dan  Pemerintah  Kabupaten Sumedang.  Digitalisasi  Pasar  Rakyat  Tanjungsari  turut  melibatkan  Bank  Indonesia  dan  Bank  Rakyat Indonesia  (BRI)  untuk  fasilitasi  program  Sehat,  Inovatif,  dan  Aman  Pakai  (SIAP)  QRIS  dan  Bank  Jawa Barat  (BJB)  untuk  fasilitasi  program  E-Retribusi.  Mendag  berharap,  digitalisasi  pasar  dapat  terus dikembangkan dan diaplikasikan secara luas di pasar-pasar lain di Kabupaten Sumedang.

“Kemendag bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk meluncurkan digitalisasi Pasar  Rakyat  Tanjungsari.  Program-program  yang  telah  dibangun  untuk  mendukung  digitalisasi  ini diharapkan  dapat  diterapkan  oleh  1.186  pedagang  di  Pasar  Tanjungsari,  lalu  dikembangkan  di  tujuh pasar rakyat lainnya di Kabupaten Sumedang,”kata  Zulkifli Hasan.

Mendag  mengatakan,  Kemendag  bekerja  sama  dengan  berbagai  pihak  dalam  program  digitalisasi pasar rakyat. Sampai saat ini, terdapat 2.047 pasar rakyat yang menggunakan situs web pasar melalui Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP), 10 pasar rakyat on-boarding pemasaran secara digital di Tokopedia,  537  pasar  rakyat  memanfaatkan  e-monitoring  harga  bapok  melalui  Sistem  Pemantauan Pasar  Kebutuhan  Pokok  (SP2KP),  214  pasar  rakyat  on-boarding  mengimplementasikan  QRIS,  9,7  juta usaha  dagang  mikro,  kecil,  dan  menengah  (UDMKM)  terdaftar  memanfaatkan  SIAP  QRIS,  5.000 pedagang  sudah  tergabung  dalam  aplikasi  GrabMart,  serta  106.702  pedagang  telah  menggunakan pembayaran retribusi secara elektronik yang on-boarding dan memanfaatkan platform digital.[]sp