Pekan ini BEI Catat 3 Obligasi dan 1 Sukuk

Jakarta, 5 November 2022, pelakubisnis.com – Pada pekan ini terdapat pencatatan 3 obligasi dan 1 sukuk di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada 31/10, PT Federal International Finance menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Federal International Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap IV Tahun 2022 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai obligasi sebesar Rp1.177.000.000.000,00, terdiri dari dua seri. Obligasi Seri A dengan nilai nominal Rp500.760.000.000,00 dan tingkat bunga tetap 5,00% per tahun serta jangka waktu 370 hari kalender. Obligasi Seri B dengan nilai nominal Rp676.240.000.000,00 dan tingkat bunga tetap 6,80% per tahun serta jangka waktu 36 bulan. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dan PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) menyematkan peringkat idAAA (Triple A) dan AAA(idn) (Triple A) untuk obligasi ini. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.

Pada 2/11, PT Voksel Electric Tbk. menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Voksel Electric Tahap I Tahun 2022 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp250.000.000.000,00 dan tingkat bunga tetap 9,90% per tahun serta jangka waktu 370 hari. Hasil pemeringkatan dari PT Kredit Rating Indonesia untuk obligasi adalah idA- (Single A Minus). Bertindak sebagai wali amanat emisi ini adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

Pada 4/11, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Wijaya Karya Tahap I Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Wijaya Karya Tahap I Tahun 2022 yang resmi dicatatkan di BEI

PEFINDO memberikan peringkat idA (Single A) untuk obligasi dan idAsy (Single A Syariah) untuk sukuk mudharaba. PT Bank Mega Tbk. bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 111 emisi dari 72 emiten senilai Rp137,87 triliun. Dengan seluruh pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 519 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp462,19 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 126 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 178 seri dengan nilai nominal Rp5.131,04 triliun dan USD438,31 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,11 triliun.

Masih pada pekan yang sama, yaitu pada 31/10, BEI meluncurkan Indeks IDX Sharia Growth. Indeks ini mengukur kinerja harga 30 saham syariah yang memiliki tren pertumbuhan laba bersih dan pendapatan relatif terhadap harga dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan baik. Indeks IDX Sharia Growth menambah jajaran indeks saham bertema syariah yang tercatat di BEI. Saat ini terdapat 5 indeks saham syariah, yaitu Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic Index 70 (JII70), Jakarta Islamic Index (JII), Indeks IDX-MES BUMN 17, dan Indeks IDX Sharia Growth.

Data perdagangan BEI selama periode sepekan, dari  31 Oktober hingga 4 November 2022 kembali ditutup bervariasi. Peningkatan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa sebesar 2,62% menjadi Rp13,352 triliun dari Rp13,011 triliun pada pekan lalu. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan 0,15% atau berada pada level 7.045,527 dari 7.056,040 pada penutupan pekan sebelumnya. Kemudian perubahan turut terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa sebesar 0,27% menjadi Rp9.342,695 triliun dari Rp9.368,322 triliun pada pekan yang lalu. Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa juga mengalami perubahan sebesar 1,98% menjadi 1.195.583 transaksi selama sepekan dari 1.219.787 transaksi pada pekan sebelumnya. Sementara itu, perubahan sebesar 6,35% terjadi pada rata-rata volume transaksi Bursa menjadi 20,651 miliar saham dari 22,052 miliar saham pada pekan lalu.

Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp186,50 miliar dan sepanjang tahun 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp80,424 triliun.[]sp