Wamendag Dorong Percepatan Hilirisasi Industri
Gresik, 3 Februari 2023, pelakubisnis.com – Pemerintah terus mendorong kemajuan pengembangan Manyar Smelter Project sebagai upaya akselerasi hilirisasi industri atau menciptakan nilai tambah pada produk tambang. Selain meningkatkan nilai jual komoditas, hilirisasi membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan meningkatkan peluang usaha di dalam negeri.
Demikian disampaikan Wamendag Jerry Sambuaga usai meninjau lokasi Manyar Smelter Project mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di PT Freeport Indonesia (PTFI), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur pada hari ini, pada 2/2.
“Pemerintah mengapresiasi dan terus mendorong proses pembangunan Manyar Smelter Project milik PTFI sebagai upaya akselerasi hilirisasi industri atau menciptakan nilai tambah pada produk tambang.Strategi mengekspor barang setengah jadi dan barang jadi diharapkan dapat menjaga pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Jerry.
Wamendag Jerry mengungkapkan, pemasangan tiang pancangdi area jantung smelter sudah selesai seluruhnya sejumlah18 ribu. Hingga Desember 2022, kemajuan fisik secara kumulatif total proyek 51,7 persen dengan total serapan biaya berkisar Rp25 triliun. Adapun tenaga kerja terserap 11 ribu pekerja yang 98 persennya adalah tenaga kerja Indonesia, sementara separuhnya berasal dariJawa Timur.
Sementara Menko Airlangga menuturkan, kemajuan pembangunan smelter tersebut merupakan capaian luar biasa. Menurutnya, hal ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain.“Kemajuan pembangunan Smelter Manyar Project PTFI luar biasa. Pemerintah optimistis bahwa konstruksi akan rampung tepat waktu pada Desember 2023,” tutur Menko Airlangga.
Menko Airlangga melanjutkan, smelter perlu melalui proses pre-commissioning dan commissioning sebelum dapat beroperasi penuh layaknya pabrik-pabrik lain. Kedua tahapakan ditempuh untuk memastikan seluruh fasilitas berfungsi tanpa kendala dan berlangsung sekitar lima bulan sebelum beroperasi pada Mei 2024.
Selain fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga,smelter Manyar akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung, seperti precious metal refinery (PMR). PMR berfungsi mengolah lumpur anoda dari hasil olahan pemurnian konsentrat tembaga menjadi emas dan perak.Fasilitas tersebut diproyeksikan mampu menghasilkan rata-rata 35 ton hingga maksimal 60 ton emas/tahun.
Sementara itu, Presiden Direktur PTFITony Wenas menguraikan, pembangunan Manyar Smelter Project hingga akhir tahun lalu telah menghabiskan biaya investasi sebesar USD 1,63 miliar atau setara Rp25 triliun dari nilai total investasi USD 3 miliar atau setaraRp 45 triliun rupiah. Smelter dengan desain single-lineter besar di dunia tersebut akan mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta dry metric ton(dmt). Selanjutnya, menghasilkan katoda tembaga hingga600 ributon/tahun.
Usai meninjau Manyar Smelter Projectmilik PTFI, Jerry bersama Menperin Agus juga mendampingi Menko Airlangga menghadiri rapat dikantor pengelola KEKJIIPE Gresik dan selanjutnya di PT Petro Oxo Nusantara(PON). Rapat-rapat tersebut membahas kondisi terkini masing-masing KEKJIIPEGresik dan PT PON serta mengulas bentuk dukungan pemerintah untuk meningkatkan kinerja, baik KEK JIIPE Gresik maupun PT PON.[]sp/foto: doc.Kemendag