Ngobrol Bareng dengan 9 UMKM  YDBA di Inacraft2024

Jakarta, 2 Maret 2024, pelakubisnis.com,- Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) memboyong  9  pegiat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)  sektor Kerajinan  binaannya  di Pameran Produk Kerajinan Inacraft  yang berlangsung  28 Februari – 3 Maret 2024 di Jakarta Convention Centre (JCC) Jakarta.  

Kesembilan UMKM tersebut diantaranya, Batik Jumputan Dea Modis dari Yogyakarta,  usaha kerajinan tas lurik Dayan Craft dari Klaten, Jawa Tengah, Kamisuka Batik Indonesia dari Bandung, dari Jakarta hadir Nadha Jabu Jewelry, Tas Sulam Trois Art, dan beberapa gabungan UMKM  Desa Sejahtera Astra (DSA) dari Batu, Malang, Jawa Timur,  DSA-FAM Sumbar, Komunitas Pengrajin anyaman Kombuik Mansiang, Sumatera Barat, Pengrajin songket DSA-Deli Serdang  serta Kumala Artistry, DSA dari Bandung, Jawa Barat.  

Pada kesempatan ‘Ngobrol Bareng UMKM YDBA di Inacraft 2024 (1/3),  Sigit P Kumala selaku Ketua  Pengurus YDBA  bersama   Emma Poedjiwati selaku Sekretaris Pengurus YDBA   menyambangi   satu per satu  UMKM-UMKM binaannya sambil berbincang-bincang santai.

Sigit dan Emma serius menyimak penjelasan  dari para UMKM-UMKM  nya. Pertanyaan bergulir mulai seputar sejarah perusahaan berdiri hingga apa yang menjadi kelebihan dari masing-masing produk para UMKM binaan YDBA ini.  Tuliswati Owner Dea Modis  begitu antusias menjelaskan tentang produknya yang memiliki ciri khas motif  Batik Jumputan.”Kami juga ada motif Kelokan Saga yang terinspirasi pas saya pergi ke Padang melewati Kelok 9. Jadi ingat lokasi showroom kami yang ada pas di kelokan Jalan Soga. Lalu ada motif Badai Matahari. Itu juga sama ada cerita dibalik kelahiran motif tersebut,”terangnya seraya menunjukkan motif jumputan bergambar Tugu Yogyakarta yang terlihat apik dan menarik.

Lain lagi cerita Sri Dayan Suryani selaku Owner Dayan Craft. Ia bukan pemain baru di industry kerajinan tas lipat khususnya. Ciri  Dayan Craft membuat tas lurik yang membuat produknya lebih  memiliki ciri  fungsional.   Diakui Sri hingga saat ini pasar terbesarnya masih di pasar korporat.

Sementara ada  UMKM Kamisuka Batik Indonesia milik Punia Giri dari Bandung. Kamisuka hadir dengan konsep barunya yang bernuansa biru.  Dengan harga jual ratusan hingga jutaan rupiah, kabarnya produk buatan UMKM Bandung ini banyak peminatnya.

Lantas ada pengrajin perhiasan batu seperti Nadha Jabu Jewelry. Itha Daniel  Owner Nadha Jabu Jewelry menjelaskan bagaimana bahan baku perhiasan batunya yang diambil dari beberapa daerah  di Indonesia seperti batu-batuan dari Martapura  yang cukup diminati turis asing. Ia juga sempat menunjukkan salah satu item kalung bertema Bunga Tapak Dara yang sempat masuk nominasi dalam salah satu ajang lomba yang diselenggarakan Dekranasda DKI Jakarta.

Yang tak kalah menarik adalah kehadiran pengrajin Desa Sejahtera  Astra (DSA), satu diantaranya yang menarik perhatian adalah DSA-FARM Sumbar yang menawarkan produk kerajinan dari anyaman mansiang. Atikah Risyad, CEO PT Famili Agrowisata Mahakarya (FAM)  adalah motor penggerak DSA dari 600 kepala keluarga (KK) pengrajin anyaman mansiang di Jorong Taratak Kanagarian Kubang yang tergabung dalam Kelompok Pengrajin Anyaman  Mansiang Tabuan Jaya.   DSA-FARM Sumbar hanya salah satu dari 1196 DSA  yang tersebar di 180 Kabupaten dari 37 provinsi di Indonesia dengan valuasi ekspor di tahun 2023 mencapai Rp223 milliar. []sr