Wamendag: Pentingnya Peran Sektor Swasta dalam Penyusunan Kebijakan Perdagangan

Jakarta, 31 Juli 2024, pelakubisnis.com – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menekankan, peran sektor swasta dalam  penyusunan kebijakan  perdagangan  sangatlah  penting.  Untuk  itu,  budaya kolaborasi  antara pemerintah dan sektor swasta perlu   ditumbuhkan. Kolaborasi yang terbangun dapat   menciptakan   lingkungan   perdagangan   yang   inklusif. Diharapkan   dapat memperkuat perekonomian nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Demikian sampaikan Wamendag Jerry dalam diskusi panel bersama investor yang diselenggarakan Mandiri  Sekuritas  di  Mandiri  Sekuritas  Office,  Jakarta  pada  30/7.  Diskusi  panel ini mengusung tema “Indonesia’s Trade Policies Update”.

“Peran  sektor  swasta  sangatlah  penting  dalam  penyusunan  kebijakan  perdagangan. Pemerintah dan sektor  swasta perlu  menumbuhkan  budaya  kolaborasi  untuk  menciptakan  lingkungan  perdagangan yang  inklusif. Saya  mengimbau,  kita  mulai  mempertimbangkan  peran  kita  masing-masing  dalam membentuk kebijakan perdagangan Indonesia. Investor diharapkan berinteraksi dengan para pembuat kebijakan, mengadvokasi praktik yang transparan, dan mendukung bisnis lokal,” imbuh  Wamendag Jerry.

Hadir   membuka   acara   Direktur   Investasi   Perbankan   Mandiri   Sekuritas   Harold   Tjiptadjaja. Turut mendampingi  Wamendag  Jerry yaituTenaga  Ahli  Bidang  Regulasi  dan  Perundingan  Perdagangan Internasional Sioewardi Esiandy Selamet. Hadir sebagai narasumber Kepala Pengawas Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Grogol Petamburan Dony Ariefianto.

Jerry menyebutkan sejumlah   hal   yang   mengindikasikan  perekonomian Indonesia berada di kondisi yang baik. Indikator pertama, yaitu pertumbuhan ekonomi Indonesia.  Berdasarkan  data  Badan  Pusat  Statistik  (BPS),  pertumbuhan  ekonomi  Indonesia  pada triwiulan I-2024 tumbuh sebesar 5,11 persen (YoY). Angka tersebut lebih tinggi dari negara-negara maju, seperti Korea Selatan3,3 persen, Amerika Serikat (AS) 2,9 persen, Jepang2,7 persen, dan Uni Eropa0,4 persen.

Kedua,inflasi Indonesia relatif terkendali dan lebih rendah dari beberapa negara lainnya. Inflasi tahunan Indonesia pada Juni 2024 senilai 2,51 persen (YoY) dan berada di bawah target pemerintah sebesar 3persen.

“Indikator ketiga adalah neraca perdagangan Indonesia yang kembali mencatatkan surplus pada Juni 2024 sebesar USD 2,39 miliar. Surplus ini terdiri atas surplus nonmigas sebesar USD 4,43 miliar dan defisit migas  sebesar  USD  2,04  miliar.  Surplus  tersebut  sekaligus  melanjutkan  tren  surplus  selama  50  bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” terang  Jerry.

Jerry menjelaskan, secara kumulatif pada semester I-2024, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD 15,45 miliar. Surplus semester I-2024 ini terdiri dari surplus nonmigas sebesar USD 25,55 miliar dan defisit migas sebesar USD 10,11 miliar. Surplus neraca perdagangan berarti nilai ekspor Indonesia lebih besar dibandingkan nilai impornya.

“Tiga  indikatortersebutyang  mengatakan  kita  harus  yakinakan  pertumbuhan  ekonomi  Indonesia. Adapun  indikator  keempat  adalah  indeks  daya  saing  Indonesia  di  mata  global.  Pada  2024,  Indonesia menduduki   peringkat   ke-27   dalam   indeks   yang   mengambil   parameter   dari   performa   ekonomi, pemerintahan,  bisnis,  dan  infrastruktur.  Peringkat  tersebut  lebih  baik  dibandingkan  pada  tahun sebelumnya yang hanya menduduki peringkat ke-34,” papar Jerry.

Jerry  juga  menyampaikan,  Kementerian  Perdagangan  menargetkan  1.000  pasar  telah terdigitalisasi dalam satu tahun dengan pembayaran yang menggunakan quick response code Indonesian standard(QRIS). Selain  alasan  kepraktisan,  digitalisasi  tersebut  diharapkan  dapat  menciptakan  inklusi keuangan bagi pedagang di pasar.

“Pihak perbankan diharapkan akan lebih mudah untuk memberikan pinjaman kepada pedagang dengan digitalisasi  pasar  tersebut.Halinikarena pencatatan  keuangan telah   termonitor  secara digital menggunakan QRIS,” ujar  Jerry.

Terkait kebijakanterkini, Kementerian Perdagangan meregulasi perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023. Beberapa aturan utama dalam Permendag 31/2023 di antaranya pendefinisian berbagai model bisnis penyelenggaraPMSE, mulai dari lokapasar (market  place) hingga social commerce. Melalui pendefinisian tersebut, pembinaandan pengawasan terhadap PMSE dapat dilakukan dengan optimal, termasuk terkait perizinan, perpajakan, dan ketentuan perdagangan lainnya.

Nilai  transaksi  niaga-el  pada  2023 diperkirakan mencapai  Rp453,75 triliun  dan  diprediksi  tumbuh sebesar 2,8 persen menjadi Rp487 triliun pada 2024. Nilai itu diperkirakan tumbuh 3,3 persen menjadi Rp503 triliun pada 2025.Transaksi niaga-el yang terus tumbuh tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan juga oleh para pelaku pelaku usaha, kecil, mikro, dan menengah (UMKM).

Menurut  Jerry,  UMKM  menjadi  agen  pertumbuhan  ekonomi  di  Indonesia.  UMKM  yang berjumlah 64,2 juta berkontribusi sebesar 60,51 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Selain itu,  UMKM  juga  menyerap  96,92  persen  tenaga  kerja.  Kemudian,  potensi  bisnis  UMKM  diperkirakan akan mencapai USD 135 miliar pada 2025.[] sp