IKM Arkha Industries Indonesia Tumbuh 17 Persen Paska Pinangan YDBA

Memiliki visi menjadi perusahaan yang unggul di pasarnya, mengangkat harkat dan martabat bangsa dengan mengedepankan kualitas dan kepuasan pelanggan , PT Arkha Industries terus melaju. Dari modal Rp30 juta, kini omzetnya menembus angka Rp2,8 miliar. Tahun 2022 masuk dalam barisan IKM binaan YDBA yang pertumbuhan omzet pun tak lagi stagnan!

Direktur Operasional PT Arkha Industries Indonesia sedang menunjukkan hasil improvement timnya dalam proses painting/Foto: pelakubisnis.com

Untuk sampai ke lokasi pabrik PT Arkha Industries Indonesia (Arkha) kita melewati wilayah perkampungan penduduk di daerah Kampung Ciseureuh, Cibodas, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Pagi itu pelakubisnis.com berkesempatan ikut dalam rombongan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) mengunjungi IKM (Industri Kecil Menengah) binaannya ini sekaligus berkenalan langsung dengan  kru dan  pendiri yang saat ini juga duduk sebagai Komisaris PT Arkha Industries Indonesia, Akhmad Ridwan. 

Acara kunjungan yang bertajuk “Kolaborasi Penguatan Rantai Pasok” ini dihadiri pihak-pihak terkait yakni, Ketua Pengurus YDBA Rahmat Samulo, Sekretaris Pengurus YDBA Ema Poedjiwati,  Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian RI Ir. Dini Hanggandari, MSi, Quality Assurance Head PT Astra Honda Motor Setyo Budi Anang Yuliarto dan Wakil Ketua Komite Tetap Industri Kecil dan Menengah Alat Angkut dan Kadin Indonesia Eric Indra Kurniawan. 

PT Arkha Industries Indonesia (Arkha) bergerak di bidang jasa pengecatan Plastics Part , Metal Painting, dan Plastics Injection untuk industri otomotif   yang mampu melakukan proses coating dan painting dengan beragam jenis permukaan logam dan non logam.

Sebagian besar hasil produksinya disuplay ke Gaya Motor atau PT Astra Honda Motor (AHM) dan melalui  tier 1 PT Astra Komponen Indonesia (ASKI-AWP), juga beberapa perusahaan  seperti ASAHI Denso, Opsindo Elok Mandiri (Mitsubushi-Suzuki), PT Tsuciya Indonesia (Honda) dan yang terbaru dengan PT Dharma Poliplast . Sebut saja pengecatan  real grip untuk motor ADV, cover mirror untuk motor scoopy, trim speedometer dan sebagian body set cover untuk motor Vario dan lain-lain.

Di sela-sela acara kunjungan Astra melalui YDBA ke kantornya, Akhmad Ridwan berujar, perusahaan pengecatan yang ia besut,  besar dengan kepercayaan pelanggan, untuk itu perusahaan memiliki visi untuk mengembangan produknya dalam  jangkauan yang luas. Perlahan tapi pasti Ridwan membuktikan komitmennya. Di atas lahan seluas 17 ribu meter persegi, dengan area produksi 7500 meter persegi dan warehouse seluas 3500 meter persegi, PT Arkha Industries Indonesia (Arkha) terus bertumbuh. Memang awalnya tak mudah sejak ini dibangun sejak Agustus 2014. Namun empat tahun berkiprah, pabrik pertama pada Maret 2018 berdiri dan menyusul pabrik kedua pada April 2019. Kemudian tahun 2022 Arkha mulai bergabung sebagai IKM binaan Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA).

Direktur Operasional PT Arkha Industries Indonesia, Bagus Setiawan mengatakan, sejak dipinang YDBA tahun 2022, omzet Arkha kian bertumbuh dari angka Rp1,8 miliar naik ke angka Rp 2,8 miliar. Diakuinya program pendampingan tim YDBA memberikan manfaat signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Salah satu bagian proses pengecatan komponen motor/Foto: pelakubisnis.com

Ia menambahkan, Arkha siap beraksi dengan berkolaborasi dan berinteraksi dengan banyak pihak seperti YDBA. Pun untuk proses internal menjadi lebih efisien dengan pengimplementasian 5R dan beberapa aplikasi dari hasil training YDBA. ‘Metode peningkatan kapabilitas sebagai bagian dari program YDBA langsung dirasakan manfaatnya bagi PT Arkha Industries Indonesia,”tuturnya seraya menambahkan, kondisi tersebut mampu meningkatkan omzet perusahaan di tahun 2023 dan 2024 hingga 17%.  Bahkan improve capability pemenuhan order dari ASKI bisa mencapai 100%. Semua ini, menurutnya berkat dukungan ASKI dan AHM juga.

Sementara Purchasing and Administration Division Head PT Astra Komponen Indonesia (ASKI), Calvin Mayrs dalam kesempatan yang sama menyampaikan, pihaknya   berkomitmen mendorong mata rantai AHM dan  bersinergi dengan para IKM. “Perkembangan IKM berfokus pada supply komponen juga mengembangkan mendevelop  kompetensi, kualitas dan delivery dari IKM. Dalam hal ini IKM tier satu juga mendapatkan manfaatnya.  PT Arkha Industries Indonesia berhasil membuat improvement yang tentunya tidak lepas dari peran AHM dan pihak YDBA juga,”paparnya seraya menyebut PT Arkha Industries Indonesia secara kualitas memenuhi syarat untuk pemenuhan kebutuhan ekspor.

Quality Assurance Head PT Astra Honda Motor Setyo Budi Anang Yuliarto, PT Arkha Industries Indonesia memiliki varian warna cat yang beragam bahkan diakuinya AHM kerap memberikan bagian proses painting yang tersulit dari pengecatan komponen motornya kepada perusahaan yang telah memiliki sertifikat ISO 9001/2015 ini. Seperti pada proses pengecatan  real grip untuk motor ADV salah satunya.

Ia menambahkan, perlunya membuat ekosistem seperti support  YDBA yang  selama ini membina UMKM dan IKM seluruh Indonesia  akses market dan meningkatkan kompetensi. Menurutnya bagian yang paling susah dalam produksi otomotif itu di-painting. Bisa dilihat bagaimana perjuangan ASKI dan AHM dalam hal pendampingan melalui YDBA  sampai pelatihannya secara proses menjadi lebih mudah. Ia berharap PT Arkha Industries Indonesia bisa meningkatkan kompetensi dan inovasi sehingga kinerjanya semakin meningkat dan yang sudah bagus bagaimana agar tidak turun lagi.

Menurut Anang yang tak kalah penting adalah support dari lembaga pembiayaan. Dalam hal ini ada lembaga pembiayaan dari Astra Group seperti PT Surya Arta Nusantara Finance (SANF) dan Astra Ventura yang siap memfasilitasi dalam hal pembiayaan usaha UMKM/IKM di tanah air.

Dalam kesempatan kunjungan ke PT Arkha Industries Indonesia, Ketua Pengurus YDBA Rahmat Samulo juga menyampaikan, Astra mempunyai policy ke anak-anak perusahaanya untuk membina UMKM/IKM. Proyek terkait Astra dalam mengembangkan UMKM/IKM cukup jelas yakni ada policy dan komitmen.  YDBA sebagai support dari IKM mengajak untuk memastikan mereka masuk rantai pasokan Astra. “Dibutuhkan pembinaan yang sangat kuat. Di sisi lain, harus ada komitmen dari ekosistem untuk mendevelop IKM supaya bisa masuk standar principal. Dibutuhkan policy yang kuat untuk menaikkan level kemampuan IKM sesuai standar QCD (Quality, Cost, Delivery),”ungkap Rahmat.

Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI Ir. Dini Hanggandari di kesempatan yang sama memaparkan program Link and Match IKM Alat Angkut dengan TIer Agen Pemegang Merek (APM) dan Industri Besar yang dijalankan Kemenperin sejak 2018. Ia memberi gambaran tentang kolaborasi Kemenperin dengan Kadin Indonesia dan PT Astra Honda Motor (AHM) yang telah mencatatkan nilai potensial omzet sebesar Rp105 miliar yang saat ini sudah terealisasi Rp110 miliar dari MoU dengan 16 Tier 1 AHM dengan 32 IKM Komponen Otomotif yang salah satunya PT Arkha Industries Indonesia.

Ia mengapresiasi setinggi-tingginya kepada YDBA, Astra dan Kadin untuk meningkatkan IKM Indonesia.  “Untuk sektor otomotif bisa meraih keuntungan dari rantai pasokan tidak mudah, perlu mendampingan seperti Astra dan YDBA. Kita  berusaha meningkatkan daya saing IKM. Kemenperin ada program link and match rantai pasokan,”ungkapnya.[]Siti Ruslina