Digitalisasi Perkuat Pengembangan Industri Modest Fashion

Tangerang,   12   Oktober   2024, pelakubisnis.com – Direktur   Jenderal   Perdagangan   Dalam   Negeri   Kementerian Perdagangan Moga Simatupang menegaskan kontribusi industri fesyen menyumbang lebih dari 18 persen  dari  total  industri  kreatif  Indonesia  terhadap  produk  domestik  bruto  (PDB).  Kontribusi sebesar  ini  sangat  menggembirakan.  Dengan  perkembangan  teknologi  digital,  industri  modest fashion diharapkan semakin meningkat dan berkembang.

Demikian  dikatakan  Moga  Simatupang  saat  hadir  di  Parade  ke-8  Jakarta  Muslim  Fashion  Week (JMFW)  2025  di  Hall  10  Indonesia  Convention  Exhibition  (ICE),  Bumi  Serpong  Damai  (BSD)  City, Tangerang, Banten, pada 11/10.

“Pada 2022, industri fesyen menyumbang sekitar 18 persen dari total kontribusi industri ekonomi kreatif  terhadap  produk  domestik  bruto  (PDB).  Nilainya  mencapai  Rp220  triliun.  Industri  ini  juga menciptakan  lapangan  kerja  bagi  jutaan  masyarakat  Indonesia,  mulai  dari  sektor  produksi, distribusi, hingga pemasaran,”ujar Moga.

Moga optimistis industri modest fashion akan semakin berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja  baru,  meningkatkan  devisa  negara,  dan  memperkuat  posisi  Indonesia  di  pasar  global. Gelaran  JMFW  2025  menandai  momentum  penting  bagi  perkembangan  industri  modest  fashion Indonesia  yang  terus  memberikan  kontribusi  terhadap  perdagangan  dalam  negeri  dan  ekonomi nasional.

Moga   memberi   perhatian   penuh   pada   kemajuan   dunia   digital   dan   media   sosial. “Perkembangan  teknologi  digital  membuka  peluang  bagi  industri  fesyen  tanah  air.  Para  pelaku usaha di industri ini bisa memasarkan produknya melalui e-commerce,”ujar Moga.

Menurut Moga, industri fesyen di Indonesia tidak hanya berkembang dari segi volume, tetapi juga dalam  hal  inovasi.  Tren  yang  berkembang  saat  ini  menunjukkan  adanya  pergeseran  ke  arah produk-produk  yang  tidak  hanya  mengedepankan  dari  segi  desain,  tetapi  juga  produk  yang mengutamakan  keberlanjutan  dan  etika  produksi.  Selain  itu,  perkembangan  teknologi  digital seperti  e-commerce  dan  media  sosial  telah  membuka  peluang  baru  bagi  pelaku  usaha  modest fashion untuk memperluas pasar.

“Teknologi digital telah membuka pintu kesempatan baru bagi para desainer dan pelaku usaha modest  fashion.  Mereka  kini  dapat  menjangkau  konsumen  dari  berbagai  penjuru  dunia  dengan lebih mudah dan efisien melalui platform digital. Hal ini juga mendukung transformasi bisnis yang lebih inklusif dan adaptif terhadap perubahan gaya hidup konsumen global,”ungkap Moga.

Moga   menyampaikan   Indonesia   sebagai   negara   dengan   populasi   muslim   terbesar   di   dunia memiliki   keunggulan   dalam   mengembangkan   industri   modest   fashion.   Hal   ini   terbukti   dari kontribusi  signifikan  dari  industri  modest  fashion  yang  menjadi  salah  satu  penggerak  utama  di perekonomian nasional.

Pada   kesempatan   tersebut,   Moga   memberikan   apresiasi   kepada   seluruh   pihak   yang   telah berkontribusi   dalam   terselenggaranya   JMFW   2025.   Ia   juga   mengajak   seluruh   pemangku kepentingan untuk terus mendukung perkembangan industri ini.

“Mari kita bersama-sama  membangun  masa  depan  industri  modest  fashion  yang  lebih  kuat, inklusif,   danberkelanjutan   demi   kesejahteraan   bangsa.   JMFW   2025   adalah   bukti,   dengan semangat dan kolaborasi, kita dapat mewujudkan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia,”pungkas Moga.

Turut  hadir  Direktur  Pengembangan  Ekspor  Jasa  dan  Produk  Kreatif  Merry  Maryati,  Direktur Keuangan  Pertamina  Emma  Sri  Martini,  Direktur  Sumber  Daya  Manusia  Pertamina  Mia  Khrisna, Penasihat  Pelaksana  Hasrian  Persatuan  Wanita  Patra  Pusat  Vaya  Wiko  Migantoro,  dan  Ketua Umum Persatuan Patra Ratna Erry Widiastono.[]sp