Kabupaten Bekasi Akan  Menjadi Ekosistem Kota Kreatif

Kabupaten Bekasi melakukan  uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) untuk menentukan sektor ekonomi kreatif apa yang menjadi pilihan utama wilayah ini. Nantinya ada kesepakatan bersama stakeholder untuk menentukan subsektor yang menjadi lokomotif dalam pengembangan Kabupaten Bekasi yang tidak dimiliki oleh daerah lain!

Pemerintah Kabupaten Bekasi melakukan uji petik PMK3I sebagai upaya memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di daerahnya. Uji petik untuk menentukan subsektor ekonomi kreatif unggulan yang akan menjadi pendorong pengembangan ekonomi di wilayahnya.

Uji Petik PMK3I ini merupakan upaya pemerintah untuk mendorong kebangkitan ekonomi kreatif dan memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif juga pelaku UMKM dalam bereksplorasi dan mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif yang memiliki nilai tambah dan nilai jual yang tinggi.

Sandiaga Uno: Kabupaten Bekasi memiliki potensi besar dalam pengembangan ekosistem ekonomi kreatif/foto.doc. Kemenparekraf

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam acara workshop KaTa Kreatif di Graha Pariwisata, Cikarang, pada (18/10) mengatakan,  Kabupaten Bekasi memiliki potensi besar dalam pengembangan ekosistem ekonomi kreatif.

“Salah satunya yang berpotensi outer ecoprint ramah lingkungan yang saya pakai ini, motif golok, ikan gabus, dan Gedung Juang yang melambangkan kekuatan sejarah. Saung Ranggon dan bunga teratai melambangkan harmoni antara tradisi dan keindahan alam,” kata Sandiaga.

Lebih lanjut ditambahkan,  pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui 17 sub sektor dengan memprioritaskan pelaku usaha kecil dilakukan lewat strategi adaptasi, inovasi serta kolaborasi. Potensi atraksi, amenitas serta aksesibilitas yang dimiliki Kabupaten Bekasi akan dinilai melalui uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) untuk menentukan sektor ekonomi kreatif apa yang menjadi pilihan utama wilayah ini.

“Nanti dari hasil uji petik ini sub sektor apa yang jadi pilihan utama akan didorong oleh sub-sub sektor lain. Strategi pengembangan tidak lepas dari prinsip gerak cepat, gerak bersama dan gaspol atau garap semua potensi lapangan kerja dan online serta asas kerja keras, cerdas, tuntas dan ikhlas,” ucapnya.

Sementara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kemenparekraf /Baparekraf, Hariyanto, menyampaikan bahwa Kabupaten Bekasi memiliki 7 desa wisata yang terdaftar dalam platform Jadesta. Pada tahun ini, salah satu Desa Wisata di Kabupaten Bekasi berhasil masuk dalam 100 besar ADWI 2024, yaitu Desa Wisata Pesona Wanajaya dalam kategori Desa Wisata Berkembang.

“Kabupaten Bekasi juga sudah memiliki creative hub yang perlu digiatkan dan diaktivasi kembali. Tentu Kemenparekraf siap untuk support,” kata Hariyanto.

Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf/Baparekraf, Oneng Setya Harini, berharap Kabupaten Bekasi bisa melakukan uji petik PM3KI pada tahun ini.“Tentu saja nanti setelah melakukan PMK3I itu ada kesepakatan bersama dari seluruh stakeholder untuk menentukan subsektor yang menjadi lokomotif dalam pengembangan Kabupaten Bekasi yang tidak dimiliki oleh daerah lain,” kata Oneng. 

Oneng Setya Harini: berharap Kabupaten Bekasi bisa melakukan uji petik PM3KI pada tahun ini/doc. Kemenperekraf

Uji petik kota kreatif di Kabupaten Bekasi dimulai dengan kepastian kesiapan pemerintah daerah setempat sebagai titik lokus penyelenggaraan program ini. “Dari target 27 kota kreatif, bapak (Menparekraf) sudah melaksanakan di 24 daerah jadi tinggal tiga daerah lagi namun itu semua bergantung komitmen daerah. Mudah-mudahan Kabupaten Bekasi bisa segera menyiapkan di tahun ini sehingga tahun depan sudah ditetapkan,” katanya, sebagaimana dikutip dari antaranews.com, pada 19/20.

Oneng melihat Kabupaten Bekasi memiliki banyak potensi ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan dengan tiga sub sektor menonjol yakni kriya, seni pertunjukan dan kuliner.”Wisata industri dan industri lokasi shooting perfilman di Kabupaten Bekasi juga perlu untuk dikembangkan,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi Iyan Priyatna mengatakan, upaya pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif menuju kota kreatif ditopang potensi tiga destinasi atraksi yakni Pantai Muara Bungin, Situ Cibereum dan wisata sejarah Gedung Juang 45., sebagaimana dikutip dari pojokbekasi.com, pada 19/10

Wilayah Kabupaten Bekasi juga turut ditunjang aspek aksesibilitas mencakup transportasi via udara, akses jalan tol dan stasiun serta tujuh desa wisata dengan destinasi unggulan Pesona Wanajaya yang masuk 100 besar jaringan desa wisata nasional.

“Kita punya tujuh desa wisata antara lain desa wisata Hegarmukti, Pesona Wanajaya, Sunge Jingkem Sembilangan, Kawung Tilu Bojong Rangkas, Kampung Ciranggon, Kertarahayu serta Situ Rawabinong,” tandasnya.

Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten Bekasi masih berupaya menggenjot keberadaan wisata industri untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat penduduk asli dan luar untuk melakukan kunjungan wisata. Namun, upaya tersebut saat ini masih dalam proses pengembangan dengan para pelaku industri di Kabupaten Bekasi.

Asisten Daerah 3 Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti mengatakan, saat ini pemerintah daerah baru menjalin kerja sama dengan puluhan dari total ribuan perusahaan di Kabupaten Bekasi, sebagaimana dikutip dari poskota.co.id, pada 19/10.

“Berproses ya, ada kesiapan industri juga agar dapat dikunjungi wisatawan,” ucap Sri Enny Mainiarti saat dijumpai wartawan di Grha Creative Wibawa Mukti, Cikarang, pada 18/10 seraya menambahkan, kita akan kembangkan dan aktifkan menjadi salah satu sumber penghasilan daerah karena mereka juga mencicipi kuliner kita, menginap di hotel wilayah kita maupun memakai jasa transportasi dari kita.[] Yuniman Taqwa