Melalui YDBA, Astra Mengajak Media Visit  ke IKM Arkha Industries Indonesia

Jakarta, 30 Agustus 2024, pelakubisnis.com- Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) mengajak beberapa media  melakukan visit ke lokasi produksi IKM binaannya, PT Arkha Industries Indonesia di Purwakarta Jawa Barat (29/8). Hadir dalam kunjungan tersebut,  Ketua Pengurus YDBA Rahmat Samulo, Sekretaris Pengurus YDBA Ema Poedjiwati,  Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian RI Ir. Dini Hanggandari, MSi, Quality Assurance Head PT Astra Honda Motor Setyo Budi Anang Yuliarto dan Wakil Ketua Komite Tetap Industri Kecil dan Menengah Alat Angkut, Kadin Indonesia Eric Indra Kurniawan serta Komisaris PT Arkha Industries Indonesia Akhmad Ridwan.

Dalam sambutannya  Direktur Operasional IKM binaan Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA),  PT Arkha Industries Indonesia, Bagus Setiawan mengatakan, program pendampingan tim YDBA memberikan manfaat signifikan terhadap kinerja perusahaan.

PT Arkha Industries Indonesia bergerak di bidang pengecatan plastics part  yang sebagian besar hasil produksinya disuplay ke PT Astra Honda Motor (AHM) dan melalui  tier 1 PT Astra Komponen Indonesia (ASKI). Sebut saja pengecatan  real grip untuk motor ADV, cover mirror untuk motor scoopy, trim speedometer dan sebagian body set cover untuk motor Vario dan lain-lain.

Diakui Bagus,  untuk proses internal menjadi lebih efisien dengan pengimplementasian 5R dan beberapa aplikasi dari hasil training YDBA. ‘Metode peningkatan kapabilitas sebagai bagian dari program YDBA langsung dirasakan manfaatnya bagi PT Arkha Industries Indonesia,”tuturnya seraya menambahkan, kondisi tersebut mampu meningkatkan omzet perusahaan di tahun 2023 dan 2024 hingga 17%.  Bahkan improve capability pemenuhan order dari ASKI bisa mencapai 100%. Semua ini, menurutnya berkat dukungan ASKI dan AHM juga.

Sementara Purchasing and Administration Division Head PT Astra Komponen Indonesia (ASKI), Calvin Mayrs dalam kesempatan yang sama menyampaikan, pihaknya   berkomitmen mendorong mata rantai AHM dan  bersinergi dengan para IKM. “Perkembangan IKM berfokus pada supply komponen juga mengembangkan mendevelop  kompetensi, kualitas dan delivery dari IKM. Dalam hal ini IKM tier satu juga mendapatkan manfaatnya.  PT Arkha Industries Indonesia berhasil membuat improvement yang tentunya tidak lepas dari peran AHM dan pihak YDBA juga,”paparnya seraya menyebut PT Arkha Industries Indonesia secara kualitas memenuhi syarat untuk pemenuhan kebutuhan ekspor.

Quality Assurance Head PT Astra Honda Motor Setyo Budi Anang Yuliarto menambahkan, perlunya membuat ekosistem seperti support  YDBA yang  selama ini membina UMKM dan IKM seluruh Indonesia  akses market dan meningkatkan kompetensi. Menurutnya bagian yang paling susah dalam produksi otomotif itu di-painting. Bisa dilihat bagaimana perjuangan ASKI dan AHM dalam hal pendampingan melalui YDBA  sampai pelatihannya secara proses menjadi lebih mudah. Ia berharap PT Arkha Industries Indonesia bisa meningkatkan kompetensi dan inovasi sehingga kinerjanya semakin meningkat dan yang sudah bagus bagaimana agar tidak turun lagi.

Dalam kesempatan itu Ketua Pengurus YDBA Rahmat Samulo menyampaikan, Astra mempunyai policy ke anak-anak perusahaanya untuk membina UMKM/IKM. Proyek terkait Astra dalam mengembangkan UMKM/IKM cukup jelas yakni ada policy dan komitmen.  YDBA sebagai support dari IKM mengajak untuk memastikan mereka masuk rantai pasokan Astra. “Dibutuhkan pembinaan yang sangat kuat. Di sisi lain, harus ada komitmen dari ekosistem untuk mendevelop IKM supaya bisa masuk standar principal. Dibutuhkan policy yang kuat untuk menaikkan level kemampuan IKM sesuai standar QCD (Quality, Cost, Delivery),”ungkap Rahmat.

Sebagai penutup, Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian RI Ir. Dini Hanggandari menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada YDBA, Astra dan Kadin untuk meningkatkan IKM Indonesia.  “Untuk sektor otomotif bisa meraih keuntungan dari rantai pasokan tidak mudah, perlu mendampingan seperti Astra dan YDBA. Kita  berusaha meningkatkan daya saing IKM. Kemenperin ada program link and match rantai pasokan. Itu sudah ada sejak 2018,”ungkapnya.

Menurutnya menjadi pekerjaan rumah bagi IKM untuk bisa supply sesuai standar industri besar. “Identifikasi butuh apa, QCD seperti apa, dimulai dengan FGD,”pungkas Dini.[]sr