Techno De, Bangun Difrensiasi Lewat Humidifier Air Disinfectant HOCl
PT Sinergi Global Alkesindo (SGA) membangun brand awareness di saat yang tepat. Akhir Februari 2020 ikut pameran, memasarkan produk disinfektan bermerek Techno De milik PT Kymmoshi Global Indonesia, satu minggu kemudian meledak kasus Covid-19. Kini spectrum bisnis SGA semakin luas.
Tak dipungkiri bisnis farmasi dan alat kesehatan (alkes) sedang mengalami pertumbuhan yang sangat bagus. Tak terkecuali bagi Kanti, Direktur PT Sinergi Global Alkesindo (SGA) yang telah berkiprah di bisnis alkes sejak 2012 silam.
Awalnya SGA menjual aneka jenis produk alkes. Jaringan yang luas dengan sejumlah principal produk alkes membuatnya semakin paham dengan liku-liku di bisnis trading alkes. Hingga pada Februari 2020 Kanti bergabung dengan PT Kymmoshi Global Indonesia untuk memasarkan produk humidifier air disinfectant bermerek Techno De dengan lisensi Jepang . Saat itu ia ditunjuk sebagai Distributor untuk coverage pasar nasional. “Tanggal 27 – 29 Februari 2020 kami ikut pameran di JHCC. Seminggu kemudian virus Covid-19 masuk Indonesia. Produk ini langsung meledak. Sempat kosong untuk beberapa saat dan akhirnya Juni 2020 stok baru ada lagi,” cerita Kanti kepada pelakubisnis.com .
Hingga saat ini meski fokus mengelola kegiatan pemasaran dan penjualan produk-produk Techno De, SGA juga memasarkan kebutuhan jenis alkes lain. Apalagi di masa pandemic ini, tim SGA cukup cerdas memasarkan produk alkes yang dibutuhkan. Seperti ventilator , oximeter, masker, PCR, APD (Alat Pengaman Diri-red) yang permintaannya meningkat tajam.
Namun demikian, kekosongan produk ini menurut Kanti, karena pabrik mengalami kesulitan mendapat kemasan . Saat itu diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang menyebabkan sejumlah industri mengurangi utilisasi produksi. Tapi secara perlahan produksi normal kembali, sehingga produk-produk Techno De kembali hadir di pasaran.
“Kami menjual produk-produk alkes untuk tindakan preventif. Seperti antiseptic, kami sudah banyak dipakai rumah sakit-rumah sakit. Luka pada orang diabetes biasanya sukar untuk disembuhkan karena sudah membentuk bio film. Bakteri terus menumpuk, membentuk kelompok, membentuk jaringan dan keluarlah cairan. Antiseptik efektivitasnya untuk mengatasi infeksi yang terjadi pada luka dan menyembuhkan lebih cepat,”jelas Sarjana Pertanian ini.
Lebih lanjut Kanti menambahkan, SGA beberapa kali melakukan trial di berbagai rumah sakit untuk produk antiseptik terhadap pasien yang mengalami luka parah. Decubitus akibat terlalu lama terbaring di tempat tidur, misalnya, dengan menggunakan antiseptic yang mengandung HOCl, di mana bio filmnya secara perlahan mengecil dan menghilang.
Techno De Antisipetic ini merupakan antiseptik baru dengan air dan HOCl yang memiliki spectrum luas yang efektif diformulasikan, khusus untuk tantangan penyakit infeksi (termasuk nosocomial) yang sering dihadapi rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Techno De telah menjalani prosedur pengujian yang menegaskan keefektifannya. HOCl nya sudah disetujui untuk digunakan sebagai antiseptik dan disinfektan oleh Regulatory Authorities US, Eropa dan Jepang.
Dari awal target sasaran Kanti adalah rumah sakit. Namun bukan perkara mudah untuk menembus pasar business to business (B2B). Terlebih menawarkan produk ke rumah sakit. Ada sejumlah pendekatan yang harus dilalui melalui beberapa tahap.
Dengan dibantu sub-sub agen yang tersebar di banyak daerah di Indonesia sampai ke wilayah Indonesia Timur seperti Ambon, Manado, Kendari, Banjamasin, Pontianak dan lain-lain, Kanti melakukan presentasi secara virtual. Pasar sangat merespon positif dengan kehadiran Techno De Humidfier air Disinfectant. Kanti melakukan presentasi secara virtual. Pasar sangat merespon positif dengan kehadiran Humifier Disinfectant Techno De dan tak sedikit rumah sakit rujukan Covid yang memakai produknya. Diakuinya keuntungan menjual produk ini tidak besar, namun karena distribusinya menjangkau wilayah nasional, jadi alokasi biaya operasional juga cukup tinggi.
Apa sih yang dimaksud humidifier air disinfectant? Merupakan disinfektan dengan kandungan bahan aktif HOCl (hypoclorous acid) yang memiliki spektrum luas dan efektif membunuh mikroorganisme pathogen yang diformulasikan untuk sanitasi di rumah sakit. Penyebarannya tidak berbahaya seperti cairan disinfektan yang dapat menyebabkan iritasi kulit, gangguan pernapasan bahkan beberapa cairan ini dapat menyebabkan korosif pada permukaan benda. “yang kami punya food grade jadi tertelan, tercium ya nggak apa-apa. Bahkan disinfektan kami bisa untuk mencuci buah-buahan dan sayuran juga mencuci atau membilas bahan makanan seperti ikan dan daging juga bisa,”tutur Kanti.
Jadi kekuatan dari produk Techno De terletak pada kestabilannya. Meskipun banyak yang mengklaim produk sejenis menggunakan HOCl. Makanya tak sedikit follower yang mengaku disinfektannya mengandung HOCl, tapi harus melalui uji yang membuktikan selain efektifitasnya juga tingkat keamanannya. Apalagi untuk mengatur PH nya supaya tetap konstan antara 5 dan tidak boleh lebih dari 6,9 PH. HOCl harus diproduksi dengan menggunakan mesin dan technologi yang baik. Bila PH-nya melebihi angka di atas 7, itu sudah dapat membahayakan manusia dan tidak bisa diklaim sebagai HOCl.
Dengan teknologi drymist atau kabut kering menggunakan Humidifier yang memiliki teknologi nano sehingga partikel yang keluar sangat kecil. Techno De Humidifier dapat digunakan untuk dekontaminasi ruangan. Dimana sesuai dengan Permenkes no 27 tahun 2017 bahwa Room dekontaminasi harus menngunakan drymist dan tidak diperkenankan lagi dengan menggunakan fogging dan sinar ultraviolet. “Produk Techno De Humidifier memiliki mesin dengan kapasitas yang dapat menjangkau dari ruangan 30 m2 sampai dengan 150 m2 dan dapat digunakan dengan aktifitas manusia di dalamnya dengan efektifitas dan keamanan yang sudah teruji ,”papar wanita 53 tahun ini.
Menurutnya, alat yang digunakan mesin humidifier tidak mahal bila dibandingkan dengan produk sejenis yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
“ Makanya PT SGA ada pola Kerja Sama Operasi (KSO). Dimana seluruh alat pasok, mereka hanya membeli disinfektan yang telah kami sediakan,” kata Kanti sambil menambahkan Rumah Sakit Darurat Covid-19, Wisma Atlit, Kemayoran, Jakarta termasuk rumah sakit yang menggunakan Disinfectant Techno De. Setiap bulannya rumah sakit darurat Covid ini membutuhkan 150 galon (isi 32 liter) disinfektan HOCl.
Target sasaran utama dari SGA saat ini menurut Kanti adalah masuk ke segmen rumah sakit, tidak hanya untuk ruang dekontaminasi seperti ruang operasi tetapi pada masa pandemi dapat digunakan di semua ruangan infeksius yang membutuhkan dekontaminasi “Ada kompetitor kami yang menggunakan hydrogenperoksida. Tapi mesin mereka harganya saja bisa mencapai ratusan juta. Bahkan di daerah pantura seperti Cepu dan Blora, mereka juga pakai punya kami. Saat ini rata-rata menggunakan sistem KSO minimal 1 tahun dan penjualan disana bagus sekali,”tukas alumni Fakultas Pertanian, Universitas Lampung ini.
Selain harga, produk Humidifier Disinfectant Techno De juga sudah diuji di RSPAD –Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat-red–. Dimana produk-produk alkes yang digunakan untuk tindakan preventif ini harus mendapat persetujuan dari PPI –Pengendalian Infeksi. “Proses pengenalan produk dapat memakan waktu cukup lama. Ada tahapan pengujian yang harus dilalui untuk bisa diterima klien. “September 2020 proses pengenalan, bulan April 2021 baru mereka mau beli,”aku Kanti.
TechnoDe Humidifier Air Disinfectant merupakan produk flagship dari brand Techno De yang memiliki arti ‘technology direct examinator’ , efektif membasmi langsung ini yang diklaim memberikan solusi aman dan tepat untuk disinfeksi udara. “Kami dapat rekomendasi dari RSPAD,”ujar ibu satu anak ini.
Selain humifier disinfectant dan produk antiseptic, Techno De juga memiliki produk hand sanitizer bebas alkohol yang berbahan dasar air dan HOCl sehingga aman untuk segala umur karena tidak lengket dan tidak membuat iritasi. Lagi-lagi andalannya rentang produk Techno De adalah kandungan HOCl yang terbukti efektif mengurangi 99,9% pathogen.
Terbukti volume penjualan dari awal di bulan Februari 2020 sampai dengan Juni 2021 dalam satu tahun SGA sudah menyentuh di lebih dari 50 rumah sakit, perkantoran dan hotel. Untuk saat ini diakui Kanti, fokus bisnisnya masih menyasar segmen rumah sakit. Namun tak menutup kemungkinan bila ada user nya pasar akan menjangkau segmen yang lebih luas seperti apotik, hotel dan perkantoran.
“Sampai saat ini kami belum masuk ke marketplace. Bila ada produk Techno De di marketplace, itu dipastikan bukan produk Techno De asli. Karena banyak terjadi pemalsuan, sekarang seluruh produk Techno De dilengkapi dengan lebel barkot pada tutup kemasan,” tutur Kanti mengunci percakapan. [] Siti Ruslina