Menangkap Rekam Jejak 48 Tahun Kolaborasi Canon – Datascrip

Berhasil di atas keberhasilan merupakan filosofi yang membawa Datascrip menjadi perusahaan distributor kebutuhan bisnis terkemuka di Indonesia hingga 5 dekade. Keberhasilan Datascrip merupakan dukungan dan kerja sama dengan berbagai brand, salah satunya Canon, perusahaan teknologi asal negeri sakura yang berkiprah sejak tahun 1956. Bagaimana jejak Partnership tersebut?

Monica Aryasetiawan – Canon Business Unit Director PT Datascrip

Datascrip mengawali kerja sama dengan Canon sejak tahun 1976 sebagai distributor produk Canon Printing Calculator di Indonesia, dan terus berkembang hingga saat ini selama 48 tahun dengan memasarkan berbagai produk dari Canon, mulai dari printer, scanner, kamera, hingga aksesoris dan produk Canon lainnya secara resmi di Indonesia.

“Awalnya Datascrip menjadi distributor Canon untuk produk calculator di Indonesia. Seiring dengan perkembangan Canon, ada lagi produk printer inkjet yang saat itu belum banyak dicari karena yang dicari adalah printer laser,” kata Monica Aryasetiawan – Canon Business Unit Director PT Datascrip  kepada pelakubisnis.com di sela-sela acara komprensi pers 48 tahun kerja sama Canon dengan Datascrip sebagai authorised distributor nya di Indonesia.

Waktu itu, menurut Monica, Canon mencari partner di Indonesia untuk memasarkan printer inkjet. Mestipun saat ini Datascrip ragu apakah bisa dipasarkan di Indonesia, tapi akhirnya yakin produk itu bisa dipasarkan. Datascrip pun ditunjuk sebagai distributor printer inkjet Canon di Indonesia, sekitar tahun 1991.

Saat itu printer laser menyasar ke segmen korporasi di Indonesia. Tapi dengan kehadiran Canon printer inkjet hitam putih dengan harga terjangkau, ternyata diterima masyarakat. “Datascrip melakukan marketing, bahkan sampai sekarang Canon Indonesia belum ada. Akhirnya Canon bisa menguasai pasar printer inkjet nasional,” tandasnya.

Memasuki tahun 1995, Canon meluncurkan  camera digital yang hanya satu model. Distributornya saat itu dipegang pihak lain. Camera jenis ini harus dihubungkan ke PC (Personal Computer) untuk memindahkan hasil foto. Pemain camera analog mencibir kehadiran camera digital. Mana laku camera digital. Ribet, harus pakai PC untuk men-download hasil foto-fotonya.

Seiring berjalanannya waktu, Canon meluncurkan beberapa jenis camera digital. Baru tahun 2007, Canon mempercayai Datascrip untuk meng-handle bisnis camera digital. “Pada tahun itu, tambah lagi produk Canon lainnya, seperti lensa, scanner,  komputer dan produk Canon lainnya,” ujar Monica serius seraya menambahkan saat itu Datascrip bisa launching product Canon setahun dua kali untuk tipe printer.

Monica menambahkan, produk-produk yang dipasarkan Datascrip untuk produk Canon makin banyak dan bervariasi, karena market yang hendak disasar berbeda. Bahkan sampai tahun 2014 – dimana era smartphone mulai booming — mulai tergerus camaera digital yang sebelumnya menguasai pasara camera digital mulai tergerus. “Bukan hanya market share camera digital Canon saja yang yang tergerus, tapi brand-brand yang lain pun tergerus,” tandas Monica.

Lebih lanjut ditambahkan, kini Datascrip menggunakan channel pemasaran camera, misalnya, hanya fokus di tokok-toko camera. Beda halnya dulu, di mana toko jam, umpamanya, bisa menjual camera beserta aksesorinya. “Jadi memang ada pergeseran channel distribusi, tapi Datascrip harus membuat produk Canon tersebesar di outlet-outlet yang ada, baik offline, tradisional, modern maupun online,” tambah Monica.

Dan alhasil kinerja Canon selalu growth dari tahun ke tahun. Tidak hanya itu, tambah Monica, Datascrip ingin sustainable, sehingga dibuat program-program yang kontinyu, baik untuk partner maupun end user. “Kalau menurut saya itu yang selalu di maintenance terus menerus,” urainya serius.

Sedangkan bila dilihat dari pertumbuhan produk, menurut Monica, tergantung jenis produknya. Sebut saja printer cartridge diakui tidak ada growth, karena hanya maintenance. Tapi printer inkjet tinta botol growth.”Kita harapkan dua tahun yang akan datang Datascrip punya planning 50 tahun partnership Canon – Datascrip, market share printer inkjet bisa mencapai 20-an persen, sedangkan printer wireless bisa mencapai 40-an persen,” tambahnya. Target itu yang sedang dipersiapkan, Pasalnya, mengambil market share tidak mudah.

Monica bersama para narasumber saat  acara “Press Conference 48 Tahun Kerja Sama Canon – Datascrip” di Showroom Datascrip, Rabu (07/24)

Sementara pertumbuhan untuk printer inkjet tahun 2023 mencapai 10 persen, sedangkan market size tahun lalu mencapai 1,4 juta. “Tahun 2023 itu kan baru recovery dari pandemic Covid 19. Sedangkan tahun 2024 ini sudah banyak kegiatan-kegiata yang dilakukan yang bisa meningkatkan pertumbuhan. “Saat ini untuk bisnis unit Canon menempatkan posisi kedua dalam kontribusi revenue Datascrip,” kata Monica seraya menambahkan, Printer Canon memberi sumbangan  terbesar dari bisnis unit Canon.

Dalam rangka merayakan 48 tahun kerja sama Canon dengan Datascrip sebagai authorised distributor nya di Indonesia, Datascrip menghadirkan 4 Sustainable Programs + 8 Goals Infinity yang berjalan sejak Januari 2024. Program tersebut terdiri dari Canon Goes To 48 Schools, Dari Canon untuk Kampoeng Wirausaha yang diikuti lebih dari 480 pelaku UMKM, 48 hours live shopping serta exclusive promo, dan program after sales service. 

 “Merupakan kebanggaan bagi Datascrip berkolaborasi dengan Canon, yang sudah terbukti kokoh hingga usia 48 tahun. Untuk itulah pada kesempatan ini kami meluncurkan 4 Sustainable Programs & 8 Goals Infinity sebagai bentuk rasa syukur kami untuk terus dapat menjalin relasi dengan para pecinta Canon. Dan tentunya kami sedang mempersiapkan perayaan ke-50 tahun di tahun 2026 yang akan datang, sehingga produk dan layanan Canon dapat memberikan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia,” ujar Monica Aryasetiawan – Canon Business Unit Director PT Datascrip.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Hiroki Umeto – Marketing Manager Canon Singapore Pte. Ltd yang mengatakan bahwa, ”kerja sama dengan PT Datascrip dalam memasarkan produk-produk Canon di Indonesia adalah sebuah keputusan yang tepat bagi kami. Terbukti dari kerja sama yang sudah terjalin selama 48 tahun, PT Datascrip mampu meraup pangsa pasar yang signifikan untuk Canon di Indonesia”.

Canon Goes to 48 Schools, misalnya, program ini berlangsung dari Januari sampai Desember 2024.  Hingga hari ini  (24/7)Canon sudah berkunjung ke 35 sekolah mulai dari wilayah Indonesia bagian barat, yaitu Medan, Jambi, Jakarta, Depok, Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Denpasar, hingga wilayah Indonesia timur, yaitu Nabire Papua. Untuk selanjutnya Canon akan berkunjung ke kota besar lainnya, seperti Makassar, Manado, Banjarmasin dan kota-kota lainnya.

Program ini merupakan wujud kepedulian Canon kepada generasi muda dengan memberikan edukasi non akademis mulai dari pentingnya digital printing, fotografi untuk media sosial, videografi hingga cinematography sebagai bekal mereka agar mampu membuat konten yang memberikan dampak positif bagi diri sendiri maupun orang lain.

Dengan adanya revolusi digital, membuat banyak perubahan kepada pelaku UMKM, seperti pergeseran gaya belanja konsumen dari offline ke online. Program Dari Canon untuk Kampoeng Wirausaha, dinilai sangat penting bagi calon pelaku UMKM dan pelaku UMKM untuk memiliki wawasan yang cukup di dunia digital.

Pada program ini Canon memberikan pelatihan yang meliputi dasar fotografi, dasar copywriting untuk media sosial hingga kreatif digital printing yang dimentori langsung oleh fotografer profesional. Sampai saat ini, Canon sudah menjalankan program ini di 14 kota/kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Jambi yang diikuti lebih dari 480 peserta. Program ini akan berlangsung hingga Desember 2024 ke kota/kabupaten lainnya di Indonesia.

Dalam rangka memeriahkan perayaan 48 tahun kerja sama Canon dan Datascrip, digelar Canon 48 Hours Live Shopping & Exclusive Promo. Program akan hadir juga beragam program menarik mulai dari bulan Juli hingga Desember 2024.

Dalam dunia bisnis, pengalaman pengguna adalah segalanya. After Sales Service Program merupakan strategi pemasaran yang bisa dilakukan untuk menjamin kepuasan para pengguna setia produknya, salah satunya adalah layanan purna jual yang prima. Melalui program ini, PT Primalayan Citra Mandiri berkomitmen untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas layanan purna jualnya yang prima guna menjamin kepuasan pengguna serta memperkuat hubungan dengan pengguna dan mampu memberikan pengalaman positif bahkan setelah pembelian produk.[] Siti Ruslina/Yuniman Taqwa